Roy dan Linda berjalan beriringan namun dalam suasana hening . Ya sejak tadi Roy hanya diam tak mengubris segala ucapan yang Linda lontarkan, tak bergeming dan tak sama sekali menatap Linda seperti biasa.
Linda seakan berjalan seorang diri walau semua orang tau Linda sedang berjalan dengan Roy yang berada di sampingnya sedari tadi. Linda berpikir mungkin ini wujud kekecewaan Roy padanya yang membuat Lily melakukan razia.
Roy tahu, razia kemarin terjadi karena usulan dari Lily yang secara tiba-tiba. Roy pun tahu bahwa Lily memang tak akan membiarkan siswa yang melanggar aturannya lepas begitu saja tanpa ada peringatan.
Kini mereka sudah berada di depan kelas November tentu saja kelas Linda.
"Thanks, udah nganterin aku sampe ke kelas" Linda tersenyum pada Roy dengan tatapan penuh harap.
Tanpa menjawab perkataan Linda, Roy langsung pergi begitu saja tanpa pamit pada Linda.
👒👒👒
Bagi yang ikut Camping lusa, diharap untuk membayar uang administrasi 70k kepada bendahara Osis a.n Carissa Wardani kelas 12 Februari. Dan membawa peralatan dan perlengkapan sebagai berikut:
- Tenda (3 orang/tenda)
- alat mandi
- pakaian ganti selama 3 hari
- p3k atau obat pribadi
- alat masak sederhana (per 3 orang)
- cemilan
- keperluan pribadi
- senter
- jika membutuhkan jaket dsb silahkan.
- alat tulis
- perlatan pensi (wajib/kelas)NB: handphone sangat perlu untuk dibawa. Tetapi ada masanya handphone di ambil oleh panitia saat penjelajahan hutan, dan saat sholat berlangsung.
Penanggung jawab:
- kepala sekolah : Agatha maharani.
- ketua panitia : Liliana Dupont.
- wakil ketua panitia : Natasha Alexander.Linda mencatat dengan teliti semua keperluan yang akan ia bawa lusa pada saat Camping. Huft... Acaranya memang sudah dekat namun hubungannya dengan Roy belum juga membaik.
"Lagi ngapain?" seseorang mengagetkan Linda dari belakang. Ini suara laki-laki dan aroma khas dari tubuh maskulinnya dapat ia cium walau dari jarak membelakangi.
"Roy?" pekik Linda kaget.
"Kenapa?" Linda refleks tersenyum padanya yang menatap Linda heran.
"Kamu gak marah lagi?"
"Kapan aku marah?" tanya Roy balik. Benar juga Roy dari kemarin memang mengacuhkannya namun bukan berarti dia marah padanya bukan?.
Linda terdiam.
"Gak tahu" akhirnya kali ini Roy yang tersenyum pada Linda yang bertingkah menggemaskan.
🔋🔋🔋
"Ly, udah siap kan apa aja yang harus dibawa?" Natasha menatap Lily yang sedari tadi mengotak-atik laptopnya.
"Tinggal beli perlengkapan pribadi gue aja"
"Ya udah, nanti sore kita beli barangnya bareng aja" usul Varsha disela makannya.
Sejak tadi pagi, Lily sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga dia lupa untuk makan. Padahal mereka dari 1 jam yang lalu sudah berada di kantin ini.
"Makan dulu Ly, keburu dingin baksonya" Natasha hanya bisa mengingatkan saja. Dari tadi Lily tak pernah menyentuh secuil-pun makanan yang berada di sampingnya itu.
Lily hanya fokus dengan pekerjaannya sendiri.
"Lagi ngapain sih?" sifat kepo Alivia mulai muncul. Dia mencoba mendekatkan dirinya pada layar laptop Lily yang selalu menyala.
"Mau tahu aja"
"Ih gue cuma pengen liat" Alivia menarik paksa laptop Lily dan mendapat penolakan keras dari Lily.
"Ga boleh"
"Siniin gak laptopnya. Gue cuma pengen tahu"
"Gak boleh"
Natasha, Yasmine, Varsha, Gritto dan Refan hanya menggelengkan kepalanya heran.
Aksi tarik-tarikan itu terus terjadi ketika sifat kepo Alivia mulai muncul kembali.
⌚⌚⌚
Segini dulu ya.. Udah malam lagi malas mikir insyaAllah dilanjutkan lagi besok.
.
.
Selamat puasa ya buat kalian
.
.
Jangan lupa vote dan commentnya teman
.
.
@aisyaah.a
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed
Teen Fictionmenunggu seseorang yang sudah dimiliki oleh orang lain itu memang sia sia. Walau dia selalu memberi harapan agar kita bisa berada di dalam kehidupannya. Tetapi mencintai dalam diam itu sama saja membunuh hati dan pikiran kita untuk bisa membedakan m...