ending

14.2K 304 42
                                    

2 tahun kemudian

Rara mengerjapkan mata berkali-kali menatap seorang lelaki tampan yang tengah tertidur disampingnya. Lelaki yang benar-benar tampan dan sangat mencintai Rara.
Tangan lembut nya tergerak pelan mengusap rahang kukuh dan membuat Lian membuka matanya perlahan.

"Selamat pagi Beloved".
Sapa Lian menarik Rara kedalam pelukannya.

"Selamat pagi juga Liyang".
Jawab Rara mengusap kepala Lian yang sedang berada diceruk lehernya.

"Sayang".
Gumam Lian manja dan menenggelamkan wajahnya didada Rara.

"Ayo kita melakukan sesuatu yang bisa membuatmu berkeringat".
Lanjutnya, mulai mengecupi leher Rara.

"Kita sudah melakukannya tadi malam dan sekarang kau ingin aku nggak bisa jalan?". Kesal Rara membuat Lian menatapnya dengan tatapan memohon.

"Tapi aku mau memasukimu lagi".
Mohon Lian membuat Rara memutar bola matanya malas.

"Kau gila! Kita melakukannya hampir setiap malam. Sekarang aku benar-benar berharap Eland memukulmu".
Kesal Rara membuat Lian tertawa dan mengecupi bibir Rara berkali-kali.

Mereka kembali menikah satu tahun lalu setelah Lian tanpa rasa lelah Melamar Rara setiap hari sampai membuat Eland harus menghajar untuk membuat Lian pergi dari pandangan Rara.
Lian seakan hantu yang selalu mengikuti kemanapun Rara pergi. Tak pernah berhenti memberikan Rara cincin dan kejutan hanya untuk membuat Rara kembali padanya.
Pernah sekali Lian membuat atraksi dengan menaiki balon udara sambil membawa tulisan cinta yang ia tujukan untuk Rara.
Mengenai Eland dan Lian, dua berandal itu masih tidak akur tapi Eland juga yang memaksa Rara untuk menerima cinta Lian dengan alasan Eland sudah lelah memukuli Lian setiap hari.

"Kenapa".
Tanya Lian membuat lamunan Rara buyar. Bahkan berandal itu mulai mengecupi leher Rara membuat Rara mati-matian menjauhkan wajah Lian darinya.

"Memikirkan tingkah bodohmu dulu".
Cibir Rara membuat Lian semakin bersemangat menindihnya.

"Seperti sekarang ini?".
Tanya Lian menempelkan adiknya ke perut rata Rara membuat wanita itu membungkam mulutnya agar tidak berteriak.

"Aku bantu sayang".
Selanjutnya yang terjadi adalah Lian menarik tangan Rara dan menutup mulut Rara dengan bibirnya. Melumatnya dalam-dalam yang membuat Rara hampir gila karena Lian yang tidak pernah puas mempermainkannya.

"Ahhhhhhhhhh".
Desah Lian saat mulai Memasukkan adiknya ke tempat Rara.

Brakkk!! brakk!! brakkk!!

"Mamaaaaa".
Teriak Eland yang berdiri di depan pintu kamar Rara yang masih terkunci rapat.

"Pakai ahh ear ahh phone mu El".
Teriak Lian disela-sela desahannya.

"Earphone ku hilang".
Teriak Eland kesal bahkan terdengar kalau anak itu sedang menedang-nendang pintu Rara.

"Tutupi dengan apa saja!".
"Damn it! Awas saja kalau sampai mamaku terluka! Akan kugiling kau dengan motorku". Teriak Eland kesal kemudian menuruni tangga menuju meja makan.

"Dia sudah seperti anakku kan?".
Tanya Lian membuat Rara geleng-geleng kepala.

"Hanya ada 1 ronde".
Ancam Rara kesal dan membuat Lian tersenyum seringai padanya.

😈😈😈

"Pagi baby boy".
Sapa Rara menuruni tangga setelah berhubungan selama satu jam dengan Lian. Perlahan wanita itu mendekati Eland dan mengecup pipi Eland singkat.

Crazy Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang