Dirty Romance (TELAH TERBIT)

13

DIRTY ROMANCE 13

Jisoo tahu menerima sebuah perjodohan bukanlah ide yang bagus untuk hidupnya apalagi lelaki yang kini berstatus sebagai suaminya itu telah berselingkuh, mendua. Ya, meskipun Jinyoung sudah terang-terangan mengatakan padanya menolak untuk dijodohkan dan mengatakan bahwa Jinyoung juga sudah mencintai Jennie Kim, si gadis mantan sahabat sekaligus musuh Kim Jisoo semenjak dulu hingga sekarang. Jisoo justru merasakan hatinya begitu sakit, Jisoo tidak tahu mengapa ini semua bisa terjadi padanya. Nyatanya, wajah rupawan saja tidak cukup untuk mendapatkan hati Park Jinyoung, nyatanya dengan memiliki perilaku baik di masyarakat luas tidak membuat Jinyoung terkesan padanya. Selama menikah dengannya, tak pernah sekalipun Jinyoung menyentuhnya sebagai seorang isteri. Bagi Jinyoung, Jisoo seperti benalu yang menghalangi setiap langkahnya.

Tetapi, ada sebuah getaran menjijikan yang membuat Jisoo tidak bisa menolak semua kebencian Jinyoung padanya. Jisoo menyadari sesuatu itu ketika mereka melakukan bulan madu. Awalnya Jisoo juga menikah hanya untuk kepentingan bisnis dan pamor keluarga, tetapi kenapa juga Jinyoung yang biasanya mencuekkannya dan bersikap amat dingin merawatnya ketika demam saat itu? Bagaimana mungkin Jinyoung menyuapinya bahkan ketika dia disibukkan dengan urusan pekerjaan ditengah tengah bulan madu mereka? Itu semua membekas begitu dalam dihati seorang Kim Jisoo.

Jisoo amat menolak perasaannya, tetapi semakin ia menolak maka semakin besar perasaan itu tumbuh dihatinya. Lagipula, bagaimana mungkin Jinyoung teramat mencintai Jennie? Apa bagusnya perempuan tukang selingkuh itu sih dibandingkan dengan Kim Jisoo?!

Jinyoung memasuki kamar mereka berdua hanya untuk sekedar mengambil pakaian ganti dan kembali ke tempatnya bekerja, kantor miliknya kini adalah rumah kedua. Jinyoung membawa sebuah koper yang ia sudah isi dengan beberapa potong pakaian, sementara Jisoo masih duduk diatas tempat tidur memperhatikan gerak gerik suaminya yang sama sekali tidak melihat kearahnya.

"Aku akan pulang dua hari kemudian, makan malam bersama orangtuamu jam 8 malam hari kamis kan? Sekarang aku harus memeriksa beberapa pekerjaanku diluar kota, katakan pada Ibu kalau aku pulang dan menemuimu" Jinyoung berbicara tanpa menolehkan wajahnya pada Jisoo, Jisoo meremas tangannya erat erat menahan amarah.

"kau tidak bekerja? Mengapa jam segini masih dirumah?"

Perhatian hanya sebagai orang yang tinggal serumah, Jisoo tersenyum miring.

"Bisakah kita seperti pasangan lainnya?"

Jinyoung membeku, lalu tersenyum tipis. Dia hendak berlalu darisana dan membiarkan Jisoo tanpa meresponnya, tetapi Jisoo kembali mencegah dengan kalimatnya "Kau berselingkuh dengan perempuan itu kan?! KAU LAKI LAKI DALAM FOTO ITU KAN! JAWAB AKU PARK JINYOUNG!!!" amarah Jisoo meledak sudah, tidak tertahankan, wajah cantiknya memerah padam dan urat urat diseluruh tubuhnya menegang.

Jinyoung menghadap pada Jisoo yang secara tiba tiba bersikap diluar dirinya yang lembut, menjaga image dan berusaha untuk selalu anggun, tetapi kini Kim Jisoo telah berubah menjadi diirnya yang lain.

"kalau iya memangnya kenapa?"

Jisoo menggigit bibir bawahnya cukup keras, airmata ia tahan jangan sampai menjatuhkan harga dirinya dihadapan Jinyoung.

"bukannya dendammu padanya sudah terbalaskan? Bukannya perjodohan yang kau setujui ini hanya untuk membuatnya terluka dan sakit hati? Apa kau lupa Jisoo bahwa aku memiliki dua kaki dan dua tangan, aku bisa saja menghampirinya dan memeluknya sesuka hatiku bahkan saat kau dan aku terikat dalam sebuah pernikahan. Aku tidak mencintaimu! Aku tidak menyukai wanita pendendam sepertimu!"