Suasana hening terkuras habis oleh bisingnya kota yang mulai terdengar kembali. Beberapa kendaraan bermotor mulai beroperasi dijalanan Seoul yang tidak pernah padam akan keramaiannya. Beberapa pekerja mulai mengejar bus untuk mengejar fingertip yang selalu menjadi patokan dalam besaran gaji. Beberapa anak kecil dan remaja juga mulai menggoes sepeda kesayangan mereka untuk sampai ditempat menimba ilmu.
"Drrtttt... drttt..."
Pria dengan selimut tebal itu masih setia memejamkan matanya. Meski getar ponselnya terus terdengar di samping nakas, lantas hal tersebut tidak membuat sang pria terbangun dari mimpinya.
"Drrrtttt drttt ... "
Getar smartphone kembali menyala. Kali ini pria dengan selimut tebal itu mengusap matanya lalu menerima telepon dengan hati yang jengkel. Pria bernama lengkap Park Jimin itu menempelkan ponselnya disebelah telinga kanan.
"Hallo, siapa ini?"
"Tuan, Presdir Kim dari perusahaan Nagoya telah menunggu anda."
"Astaga, baiklah. Aku akan sampai kesana dalam 15 menit."
Jimin menyingkap selimutnya, dengan cepat ia berlari ke kamar mandi lalu membersihkan badan secepatnya. Tidak butuh waktu yang lama, Jimin telah berpakaian rapi lengkap dengan dasi merah yang menyampir dilehernya. Ingatlah, Jimin adalah seorang workaholic. Ia akan melakukan apapun agar perusahaannya berkembang pesat dan maju.
Detik berikutnya, Jimin melirik kearah ranjang, betapa terkejutnya Jimin saat tidak ada siapapun diatas sana.
"Seulgi, kau dimana?"
Jimin bergumam, tanpa banyak bicara, Jimin melangkahkan kakinya menuju tempat dimana mobil sport-nya bertengger. Ia tidak terlalu memikirkan Seulgi; karena ia yakin, wanita itu akan pergi disaat ia terbangun. Entah untuk tujuan apapun, Seulgi tidak selalu berpamitan kepadanya. Jadi, Jimin merasa hal itu wajar.
Tanpa pikir panjang, Jimin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hari ini, tepat jam 08.00 KST ia telah berjanji dengan salah satu kolega dari perusahaan Nagoya untuk memperbincangkan masalah kerjasama perusahaan Park dengan perusahaan Kim.
Tidak butuh waktu berjam-jam, Jimin telah menapakan kakinya di gedung yang menjulang tinggi. Jimin melangkah keruangan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
"Cha Eunwoo, bisakah kau panggilkan Jaehyun! Berkas-berkas pentingku ada disana," ucap Jimin lalu bergegas memulai pertemuan. Sementara Eunwoo, pria jangkung itu mengangguk lalu bergegas memanggil Jaehyun untuk ikut dalam pertemuan penting kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY | Seulmin [COMPLETE]
Romantik"Bertemu denganmu adalah keberuntungan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, berpisah denganmu adalah hal yang aku sesalkan keberadaannya. Serendipity memang benar adanya, tak terduga aku kembali menemukanmu." Released on November, 2017 Revisi...