20 ㅡ More Chance

3.4K 438 72
                                    

Masih ditempat yang sama, setelah kepergian Jimin dari hadapan Seulgi, wanita berusia dua puluh enam tahun itu terdiam mematung menatap kepergian punggung Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih ditempat yang sama, setelah kepergian Jimin dari hadapan Seulgi, wanita berusia dua puluh enam tahun itu terdiam mematung menatap kepergian punggung Jimin. Airmata wanita itu mengalir deras, hatinya tidak pernah sesakit ini. Bahkan, jika boleh jujur, kepergian Jimin dari hadapannya lebih sakit daripada saat kekasihnya yang dulu berselingkuh tepat didepan mata kepalanya.

"Apa aku bodoh?"

Wanita itu memekik lalu mendorong pria asing yang beberapa menit lalu ia kecupi bibirnya.

"Dia suamimu, Nona?" ucap sang pria asing. Perlu diketahui, pria asing ini pun sangat terkejut saat secara tiba-tiba tangannya ditarik lalu dicium secara brutal oleh Seulgi.

"Dia suamiku," ucap Seulgi dengan lemah.

"Jika kau menyayanginya, kau tidak akan melakukan hal senonoh didepannya," decak si pria asing.

"Aku lelah," gumam Seulgi lalu melangkah menjauhi si pria asing.

"Tunggu, siapa namamu?" ucap sang pria asing lalu menahan tangan Seulgi.

"Namaku Kang Seulgi," ucap Seulgi dengan malas.

"Kang Seulgi? Kau model cantik itu 'kan?" ujar sang pria tidak percaya. Sementara Seulgi hanya terdiam tanpa menghiraukan perkataan si pria. Tangan mulus Seulgi pun masih dalam genggaman pria asing.

"Namaku Taemin, senang pernah melakukannya dengan mu, Nona." ucap Taemin lalu mengecup tangan Seulgi. Sementara Seulgi, wanita itu lebih memilih pergi tanpa menghiraukan Taemin.

Seulgi melangkah keluar kafe, diliriknya jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul 01.02 dini hari, jalanan di luar kafe tampak sepi. Tidak ada Jaebum ataupun Jimin. Wanita itu melangkah sendiri menuju arah yang ia sendiripun tidak tahu. Seulgi terlalu bingung kemana ia harus melangkah. Kepalanya amat pening saat beberapa jam yang lalu ia menghabiskan beberapa botol alkohol berkadar tinggi. Seulgi memijatnya pelan, dibawanya tas jinjing mahal yang berisi barang berharga.

Seulgi melangkah dengan perlahan menjauhi kafe tempatnya menghapus luka. Air mata wanita itu tidak pernah berhenti mengalir, meski ia berusaha untuk tegar. Namun tetap saja, airmata itu keluar dengan sendirinya. Sesekali Seulgi mengusap perutnya yang masih rata. Bahkan Seulgi lupa tentang usia janin yang ia kandung. Seulgi merogoh ponsel berharap Jaebum akan datang.

Beberapa kali Seulgi menghubungi Jaebum. Namun sepertinya pria itu tengah tertidur sehingga puluhan telepon dari Seulgi-pun tak di gubris.

Seulgi merengut kesal, kepalanya benar-benar seperti ditusuk oleh jarum. Rasanya sakit sekali, wanita itu ingin segera membaringkan tubuhnya diatas kasur empuk. Seulgi memandang kontak nomor Jimin, wanita itu terlalu sungkan untuk meminta tolong pada suaminya sendiri. Ia tahu bagaimana perasaan Jimin saat ini. Pria itu pasti sakit hati dengan perbuatannya dan ia yakin perbuatannya tidak akan mendapat maaf sampai kapanpun.

SERENDIPITY | Seulmin [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang