Cerah dan halus, itulah dua gambaran yang melukis keadaan Seoul di sore hari. Pria dengan balutan jas hitam serta dasi yang senadaㅡmenatap lembut jalanan kota yang terpantul dari sinar cahaya sore yang kemudian masuk kedalam pupil matanya. Pria itu bernama Jimin, pria dengan tinggi seratus tujuh puluh tiga ini selalu memikirkan kisah rumah tangganya yang semakin hari semakin kacau dan rumit.
Kuliah panjang dari teman nya selalu berhasil menguasai pikiran dan hatinya. Namun, dibalik itu semua. Masih ada satu hal yang mengganjal di hati kecil pria itu. "Kau harus menyatakan cinta, Jim. Pantas saja bila Seulgi sangat tidak suka dengan kehamilannya. Karena disini, kau tidak pernah memberinya cinta. Cinta yang sesungguhnya," kalimat itulah yang selalu terngiang dalam pikiran Jimin. "mungkinkah aku harus menyatakan cinta pada nya?" gumamnya pelan. Jimin memijat kepalanya yang terasa pening. Sedetik kemudian, Jimin merogoh ponselnya lalu menghubungi sebuah nomor.
"Temani aku ke tempat busana termahal."
Jimin memulai perbincangan dengan seseorang diseberang sana.
"Tempat bunga?"
Lanjutnya, tangan pria itu mengetuk-ngetuk meja seolah sedang berpikir keras.
"Boleh juga."
"Baiklah, aku tunggu kau di basemant kantor."
"Hati-hati, Sooyoung."
Plip!
Jimin mengakhiri percakapannya lalu merapikan semua berkas yang menumpuk di meja. Pria itu bersiap-siap untuk melakukan ekspedisinya. Semoga kali ini berhasil.
Tak butuh waktu berjam-jam untuk sampai di sebuah butik ternama. Kini, Jimin dan Sooyoung sudah menginjakkan kaki di sebuah butik dengan Gucci yang menjadi brand ambassador-nya. Makhluk berbeda jenis itu berjalan beriringan lalu memilih dan memilah barang-barang yang sekiranya dapat digunakan untuk hadiah istimewa.
"Apakah ini bagus?"
Jimin mengangkat sebuah baju setengah lengan dengan balutan bahan beludru disetiap sudutnya.
"Tidak, kurasa seorang model Kang Seulgi tidak akan menyukai baju yang terlalu ceriwis seperti itu."
Sooyoung yang menjadi pemanduㅡmemberikan beberapa komentarnya agar istri CEO Park merasa senang dengan hadiah yang dibelikan oleh sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY | Seulmin [COMPLETE]
Romantizm"Bertemu denganmu adalah keberuntungan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, berpisah denganmu adalah hal yang aku sesalkan keberadaannya. Serendipity memang benar adanya, tak terduga aku kembali menemukanmu." Released on November, 2017 Revisi...