Pria bernama Jimin itu berjalan kian kemari. Setelah dirinya menghubungi Seokjin beberapa menit lalu, pria yang berstatus sebagai sahabat karibnya itu tak kunjung datang. Dengan begitu, Jimin semakin gelisah dan kesal terhadap apapun. Tidak sabar, Jimin kembali merogoh saku celananya. Dengan kasar ia menekan tombol hijau untuk kembali menghubungi Seokjin.
"Hei, kenapa kau lama sekali!"
"Bersabarlah, Jim. Aku baru saja pulang dari rumah sakit dan ini baru setengah perjalanan."
"Ish, cepatlah!"
Jimin kembali mengacak rambutnya, tanpa mengurangi kegelisahan, Jimin lalu mendudukkan bokongnya di samping ranjang yang ditempati oleh Seulgi. Selang beberapa menit, Seokjin datang dengan satu perawatnya yang tak lain adalah istrinya sendiri.
"Sorri, bro!"
"Cepatlah periksa keadaa nya!"
"Yaps, kau tenang saja!"
Jimin terdiam menatap betapa gesitnya Seokjin memeriksa Seulgi. Menit berikutnya, Seokjin menepuk pundak Jimin dengan kasar dan merasa sedikit kecewa.
"Ish, kau ini kenapa?" celoteh Jimin.
"Kau bodoh, Jim." ungkap Seokjin dengan termenung.
"Bodoh? siapa yang bodoh, sebenarnya Seulgi kenapa?"
Seokjin dan Chaeyoungㅡistrinyaㅡtertawa bersamaan seolah mereka mengabaikan Jimin.
"Hei, kenapa kalian hanya tertawa. Ada apa dengan istriku?"
"Jimin, kau benar -benar suami yang bodoh!" elak Seokjin dalam sela tertawanya.
Jimin semakin gusar, dilemparnya bantal sofa ke wajah Seokjin. Kali ini Seokjin menatap Jimin dengan serius.
"Jelaskan, sayang," ucap Seokjin kepada Chaeyoung.
"Istrimu tengah mengandung buah cinta kalian, usia kandungannya baru saja menginjak dua minggu, selamat untuk kalian," ungkap Chaeyoung dengan senang.
Mendengar hal tersebut, tentu Jimin sempat tidak percaya. Hatinya begitu berdebar saat mendengar penuturan Chaeyoung.
"Kau yakin?" tanya Jimin
"Yakin, kau pikir aku dokter gadungan yang akan membohongi pasienku sendiri!" ujar Seokjin dengan menjitak kepala Jimin.
Jimin terdiam, di menit berikutnya ia melompat tidak jelas. Semua yang ada didepannya ia lempar dengan asal bahkan saking senangnya Jimin sampai memeluk Seokjin dengan erat.
"Ish, lepaskan, bodoh!" teriak Seokjin karena ia tidak bisa bernapas saat Jimin memeluknya dengan erat.
"Eits, kau mau memeluk istriku juga? BIG NO!" ucap Seokjin saat Jimin ingin memeluk istri kesayanganya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY | Seulmin [COMPLETE]
Roman d'amour"Bertemu denganmu adalah keberuntungan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, berpisah denganmu adalah hal yang aku sesalkan keberadaannya. Serendipity memang benar adanya, tak terduga aku kembali menemukanmu." Released on November, 2017 Revisi...