2 - Day 1 (Private)

567 130 64
                                    

Dia Selalu Memperhatikanmu Tapi Kamu Tidak Pernah Tahu.

Della, Vanesha, Karin, Ricky, Alif, Joe dan Pian sudah berada di dalam kapal kecil yang akan membawa mereka bertujuh ke pulau itu.

Salah satu awak kapal bertanya pada mereka. "Kenapa kalian ke pulau itu?"

"Emangnya kenapa Pak?" Pian balik bertanya.

"Kami bertujuh cuman liburan aja Pak setelah lulus kuliah." timpal Della.

"Kalian kalau ke sana harus hati-hati, jaga omongan karena di sana banyak makhluk tak kasat mata yang minta korban." jelas awak kapal itu dengan datar.

Decak Pian kesal, "Alah, Bapak cuman nakut-nakutin kita doang kan! Kami nggak takut Pak!" somong Pian.

Della menatap lamat-lamat salah satu awak kapal itu yang berusia paruh baya, ekspresinya datar, berkumis.

                                                                                                               ***

Sekitar empat puluh menit kemudian, mereka bertujuh sampai di pulau itu. Della mengedarkan pandangannya, Vanesha membayar tarif perjalanan pada salah satu awak kapal.

Vanesha menjerit seketika. "Aaa... belatung."

"Kenapa Sha?" tanya Karin pada Vanesha.

"Duit yang dikasih awak kapal tadi berubah jadi belatung, Rin." jawab Vanesha.

"Kok bisa?" tanya kembali Karin.

"Gue nggak tau, Rin..." perlahan bulir-bulir air mata menetes di wajah cantik Vanesha. Kemudian ia memeluk Ricky.

Ricky menyeka air mata yang ada di wajah Vanesha. "Udah dong Sha, jangan nangis lagi. Kan ada aku."

Vanesha itu sudah resmi pacaran sama Ricky, saat awal-awal semester satu di mulai.

Joe berdeham. "Ehem... lagi-lagi momennya nggak tepat lo pada, udah yuk kita cari tempat penginapan."

"Bisa aja sih gendut, Joe ganggu momen romantis orang." timpal Pian.

Joe, salah satu teman kuliah Della yang berbadan gempal, hobinya makan.

"Kamu mau aku gendong Sha?" tawar Ricky.

Vanesha mengangguk pelan.

Kemudian Della, Karin, Vanesha, Ricky, Joe, Alif dan Pian melanjutkan perjalanannya kembali, memasuki hutan belantara untuk mencari tempat penginapan yang ada di sini.

Pian melihat sebuah cottage atau tempat penginapan sekitar sini.

Sampai di depan cottage, Della mengedarkan pandangannya kembali. Ia melihat sosok perempuan yang berambut panjang, memakai baju putih di lantai dua masuk ke salah satu kamar.

Kedatangan mereka bertujuh, disambut baik oleh Pak Imin yang memakai jaket hitam dan topi kupluk.

"Kalian mau menginap di cottage ini?'' tanya Pak Imin, penjaga cottage.

"Iya, Pak." jawab Alif.

"Kalian mau menginap berapa hari di sini?'' tanya Pak Imin kembali.

"Dua mingguan lah, permalamnya di sini berapa?'' sambar Pian.

"Permalamnya di sini 150ribu. Lebih baik hitungan per minggu kalau 1 minggu 700ribu, dua minggu saya kasih 1juta aja buat kalian." jelas Pak Imin.

Della, Karin, Vanesha, Ricky, Joe, Alif dan Pian akhirnya menyetujui untuk menyewa cottage ini.

Pulau Tak Berpenghuni [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang