5 - Mimpi Della

684 89 25
                                    

Dia Ingin Menjadi Temanmu

Liburan mereka bertujuh masih tersisa sebelas hari lagi. Namun Vanesha dikabarkan menghilang. Della dan Karin yang sekamar bersama Vanesha, tidak tahu ia pergi kemana. Usai makan pagi, mereka berenam mencari Vanesha.

"Kita bagi jadi dua tim buat cari Vanesha. Tim A ada gue, Della dan Joe mencari disekitar cottage dan Tim B Ricky, Pian dan Karin mencari di luar cottage." titah Alif.

"Gimana setuju nggak?'' tanya Alif pada semuanya.

"Ok, gue setuju." sahut Ricky.

***

Mereka berenam telah membagi menjadi dua tim untuk mencari Vanesha. Tim A ada Alif, Della dan Joe mencari di sekitar cottage dan Tim B ada Ricky, Pian dan Karin di luar cottage.

"Vanesha... lo ada dimana?" teriak Della, Alif dan Joe serempak.

Della menghembuskan nafasnya pelan, "Vanesha..." teriak Della kencang.

***

"Yakin Ki, Vanesha masuk hutan ini?" tanya Karin pada Ricky. Karin tidak percaya kalau Vanesha masuk ke hutan ini karena Karin tahu Vanesha itu penakut.

Ricky mendesah pelan. "Apa salahnya kita coba cari di sana." jawab Ricky.

Ricky, Pian dan Karin menyusuri hutan belantara sambil meneriaki nama Vanesha.

"VANESHA.." 

Langkah kaki Karin terhenti, ia melihat Vanesha sedang berjalan ke suatu tempat.

Karin mengerutkan keningnya, "Vanesha!" lalu Karin mengikuti Vanesha.

Ricky menoleh ke arah belakang, Karin terpisah.

"Karin mana?'' tanya Ricky.

"Lah bukannya tadi di belakang gue." jawab Ricky.

***

Della, Alif dan Joe seperti mendengar suara anak kecil tertawa dari lantai dua.

"Kalian berdua dengar suara anak kecil ketawa nggak?" tanya Joe pada Della dan Alif.

"Iya, gue denger. Suara berasal dari lantai dua." jawab Della.

Della dan Joe mengekori Alif menaiki anak tangga menuju lantai dua cottage Mereka bertiga berjalan perlahan-lahan memasuki kamar cewek, suara anak kecil tertawa berada di sana.

Della berteriak kencang melihat Vanesha sedang bermain mobil-mobilan sama anak kecil cowok.

***

Ricky dan Pian melihat Karin yang terpisah dengan mereka berdua.

"Karin!" teriak Ricky kencang.

Pian melihat sesosok makhluk tak kasat mata yang menyerupai Vanesha sedang mencekik leher Karin.

"Ricky... itu bukannya Karin." panggil Pian sambil menujuk ke arah Karin ysng sedang dicekik sesosok makhluk tak kast mata yang menyerupai Vanesha.

Mata Ricky membelalak. "Karin!"

Ricky menyuruh Karin untuk membaca ayat suci, sesosok makhluk yang menyerupai Vanesha merubah wajahnya menjadi menyeramkan.

Setelah membaca ayat suci, Karin pun terlepas dari cekikan, sesosok makhluk tak kasat mata itu menghilang.

"Lo gapapa, Rin?" tanya Ricky seraya membangunkan Vanesha.

"Tenang, gue gapapa kok." jawabnya.

***

Bruk!!!

Tiba-tiba pintu kamar cewek tertutup dengan sendirinya. Joe mencengkram tangan Alif kencang, anak cowok yang sedang bermain bersama Vanesha mengajak mereka bertiga untuk main juga.

"Kak sini main..." ajak sesosok anak kecil cowok itu sambil memperlihatkan gigi-gigi kecilnya yang ompong.

Lampu di kamar cewek pun mati-hidup dengan sendirinya, ibu dari sesosok anak cowok itu datang. Pintu kamar itu pun terbuka, Alif menarik tangan Vanesha untuk keluar dari kamar cewek, namun pergelangan tangan Vanesha di cekal oleh sesosok anak kecil cowok itu.

Akhirnya Alif berhasil membawa Vanesha keluar, Vanesha masih diam. Della, Joe, Alif dan Vanesha segera menuruni anak tangga untuk keluar cottage. Seluruh lampu cottage mati-hidup dengan sendirinya.

***

Ricky, Pian dan Karin sudah ada di depan cottage. Della, Joe, Alif dan Vanesha berhasil keluar cottage.

"Vanesha." teriak Ricky seraya memeluk tubuh Vanesha.

Perlahan bulir-bulir keringat mengalir di tubuh Della. Mata hazel Della terbuka, lalu ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

TBC...

Mau cerita ini dilanjutkan. Tunggu yang baca cerita ini 700x dibaca ya.

Komentar kalian tentang cerita ini gimana? 

Ikuti akun wattpad saya untuk updatean selanjutnya tinggal klik follow aja.

Pulau Tak Berpenghuni [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang