~ Part 5 ✔️

804 32 0
                                    

"Kamu penting kok bagi aku"

***

Tak terasa waktu semakin siang dan jam sekolahpun telah usai. Dan kini semua siswa berjalan untuk pulang, begitu pula Ghea yang seperti biasanya berjalan menuju kelas Raka.

"Kak Raka ayo pulang" ucap Ghea yang menunggu Abangnya yang baru keluar dari kelas.

"Dek kamu pulang naik angkot aja yah.." bales Raka sambil membawa muka melepasnya.

"Lah kenapa bang" jawab Ghea "abang mau  jemput pacar abang dek" ucap Raka lagi.

"Gak ah. Ghea takut naik angkot" alibi Ghea tentang ketakutannya naik angkot, karena dirinya tak suka melihat Abang nya hanya menjadi bucin.

"Pliss lah dek, kali ini aja yah.....entar pulangnya abang beliin es krim deh" mohon sang kakak pada adiknya.

"Kakak kira aku anak kecil apa, aku tetep enggak mau" ujar Ghea.

"Dek plis dong dek, besok malam kita nonton deh, mau yah" berkali kali Raka meminta mohon.

"Yah udah lh, kalo aku ada apa apa Abang gak bakalan peduli kan, yah udah pergi aja sana" ucap Ghea dengan wajah cemberutnya.

"Gak lah dek, abang bakalan nangis kalo kamu ada apa apa, abang gak bakalan pernah maafin diri abang sendiri. Yah udah Abang pergi dulu yah dah adek sayang" ucap Raka dan mencium sekilas puncak kepala Ghea.

Kini Ghea hanya melihat kepergian kakaknya.

"Aah memang aku gak penting kali yah, lebih penting pacarnya dari pada adik sendiri" omel Ghea.

Dan ada sosok tangan yang tiba tiba menggenggam tangannya. Ghea pun melihat kearah pemilik tangan itu.

"Kamu penting kok bagi aku" ucap Gavin, yah Gavin lah yang telah menggenggam tangan Ghea.

"Benarkah" tanya Ghea meragukan. "Yah bener lh, aku gak bohong sayang" jawab gavin.

"Pulang bareng aku aja yuk" ajak Gavin. "Gak ah, aku naik angkot aja" ucap Ghea dan melepaskan tangannya dari genggaman Gavin.

"Katanya tadi takut naik angkot" ucap Gavin. "Ohh itu aku cuman bohong kok" bales Ghea.

"Kenapa ??" Tanya Gavin. "Kesel aja liat bang Raka yang lebih mementingkan pacarnya ketiban adiknya sendiri" tutur Ghea.

"Yah udah lh kan sekarang ada aku, mendingan pulang sama aku aja yah. Ini itu jam pulang sekolah, angkot pada penuh, pulang sama aku yah" ajaknya lagi.

"Yah udah deh, aku mau" dan Gavin pun mengulurkan tangannya dan Ghea pun tau dari maksud Gavin, dan akhirnya Ghea menurut dan  menggenggam tangan itu.

Mereka pun menuju parkiran dan masuk kedalam mobilnya Gavin.

**

Tapi ditengah perjalanan Ghea dan Gavin singgah di tokoh buku, karena Ghea yang minta untuk singgah membeli novel di sana.

Mereka pun turun dari mobil dan masuk kedalam tokoh buku itu.

"Kamu suka baca novel" tanya Gavin. "Iya, aku sering ngabisin waktu dengan membaca novel" jawab Ghea.

"Suka genre apa ?" Tanyanya lagi "aku suka teen fiction, karena lebih masuk kehati dan pas aja untuk aku yang masih remaja" tutur Ghea.

"Dari sejak kapan kamu suka baca novel" ucap gavin. "Sebenarnya SD  aku suka baca komik terus masuk SMP dan sampai sekarang aku suka baca novel".

"Ada berapa banyak koleksi novelnya dirumah" tanyanya kembali, Ghea pun tersenyum dan menahan tawa karena melihat Gavin yang udah seperti wartawan.

"Hehehehe udah kayak wartawan yah nanyanya" ucap Ghea dan Gavin pun tersadar atas sikapnya.

"Hhhh pengen tau aja apa yang kamu suka ? Biar enak nanti kalo mau ngasi kado" jawab Gavin.

"Hehehh ultah aku masih lama" jawab Ghea. "Gak apa apa lh"

Ghea pun mencari novel yang bagus dan akhirnya mereka membawa dua novel yaitu yang satu untuk Gavin dan yang satunya lagi untuk dirinya sendiri.

"Nihh kayaknya novelnya cocok dengan karakter kakak" dan Gavin pun menerima novel yang diberi oleh Ghea.

"Ohh yah, memangnya kamu udah pernah baca" tanya Gavin.

"Iya aku udah membaca sampai ending, ceritanya seru kok"

"Oke nanti aku bakalan baca"

Tapi pas mereka ingin masuk kedalam mobil, mereka melihat diseberang sana ada Raka dan pacarnya.

Dan pacarnya Raka adalah pacar ayahnya Gavin, dan hal itu sukses membuat senyum miring Gavin pun terukir.

"Itu kak Raka sama kak Siska, ngapain dia ke salon.....pasti gara gara cewek itu minta ditemenin ke salon" baru kali ini Gavin melihat Ghea menjelekan orang.

"Kamu benci sama cewek itu" tanya Gavin.

"Yah dari dulu aku gak pernah suka karena kak Raka dijadiin babu sama Tuh orang" ujar Ghea.

"Udah lh biarkan itu jadi urusan mereka, kita berdoa aja agar Raka sadar atas sikap Siska" ucap Gavin.

Sebelum masuk kedalam mobilnya Gavin menyempatkan untuk memfoto kejadian itu agar menjadi bukti untuk ditunjukkan pada ayahnya.

***

Makasih udah baca dan jangan lupa fotenya yah.

Dan tunggu lagi part selanjutnya !!!

GAVIN & GHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang