~ Part 20

604 21 0
                                    


Kini matahari telah keluar dari tempat persembunyian, sinarnya pun menyelinap masuk dari jendela dan mengusik tidur perempuan cantik itu.

Perlahan-lahan matanya pun terbuka, menyapa pagi itu dengan senyuman. Terlihat bahwa tidurnya sangat nyenyak.

Dia pun turun dari ranjang dan bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap berangkat ke sekolah.

Setelah menghabiskan beberapa menit kini dia sudah keluar dari kamarnya dengan seragam putih abu-abu nya itu.

"Pagii semua" sapanya kepada anggota keluarga yang telah duduk manis di meja makan.

"Pagi sayang" balas dari bundanya.

"Kau terlihat bersemangat hari ini" unjar Raka yang duduk disebelahnya.

"Kau tidak apa-apa kan" tanyanya lagi.

"Apa senyum ku ini belum bisa menjawab pertanyaan mu" ucap Ghea sambil memamerkan senyum indahnya itu.

"Syukurlah kau telah kembali" Raka bersyukur melihat adiknya itu beda tersenyum lagi.

***

Setelah menyelusuri jalan yang begitu padat dan akhirnya kini Ghea bisa menjejakkan kaki nya di sekolah nya itu.

Ghea pun berjalan bersama Raka dengan canda tawanya, dan semua orang memandang kagum bahkan ada juga iri akan kedekatan kakak adik itu.

Sampai akhirnya mereka berhenti tepat didepan kelas Ghea.

"Belajar yang bener" ucap Raka sembari mengelus puncak kepala Ghea.

"Siap bos"

Setelah Raka berlalu pergi Ghea pun berjalan masuk dan duduk di bangkunya yang disana terdapat kedua sahabatnya.

"Sumpah dah gue iri sama lo" ucap Novi membuat Ghea tak mengerti apa maksud ucapannya itu.

"Iri kenapa" tanyanya sembari duduk di kursi nya.

"Lo beruntung banget punya Abang yang perhatian banget sama Lo, andai gue punya Abang kayak dia" tutur novi.

"Bukannya Lo punya Abang ya" tanya Ghea kembali.

"Punya sih tapi bukannya di sayang malah diajak berantem Mulu, kesel gue resek tu orang" ucap Novi dengan muka kesalnya.

"Syutt..gak boleh gitu, setiap orang berbeda-beda cara menyampaikan sayangnya, mungkin ini cara dia memberikan sayangnya ke elo" nasehat Ghea kepada sahabat nya itu.

"Ohh ya ghe Gavin bukannya udah pulang ya dari Singapura" tanya Rika.

"Iya kemarin dia pulang ke Indonesia, mungkin hari ini dia sudah masuk sekolah" ujar nya.

"Dia nemenin mantannya itu kan ke Singapura ?" Tanya Novi.

"Iya, dia nemenin lalak untuk berobat disana" ucap Ghea dengan tenang.

Melihat sikap Ghea yang begitu tenang membuat kedua sahabatnya itu bingung, bahwa bukannya kemarin dia masih bisa melihat kesedihan di wajah Ghea, tapi yang sekarang dilihatnya jauh lebih baik.

Mereka berdua pun masih menatap Ghea dengan penuh tanya.

"Ada apa" tanya Ghea yang risih diliat seperti itu.

"Lo baik-baik aja kan? " tanya Rika balik.

"Hhh apaan sih kalian gue baik-baik aja, gue bingung lihat semua orang pada tanya kabar gue hari ini" ujarnya.

Kedua sahabatnya itu pun seketika membisu seakan tidak percaya apa yang telah diucapkan Ghea.

"Oke gue berusaha lupain dia, gue berusaha untuk mengikhlaskan semuanya, gue berusaha untuk terbiasa akan semua ini, dan aku ingin kalian bisa membantu ku"

tutur Ghea diakhiri dengan senyuman yang berusaha untuk memberi tahu kepada kedua sahabatnya itu bahwa dia bisa.

"Gue bangga punya sahabat seperti Lo ghe" ucap Novi.

***

Seperti biasa jam istirahat semua siswa berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin.

Itu lh yang dilakukan oleh Ghea yang kini berjalan di koridor sekolah. Saat melewati kelas lalak Ghea bisa melihat bahwa lalak sedang sulit untuk berjalan.

Ghea pun menghampiri nya.
"Mau kemana sini biar aku antar" ucap ghea.

"Heh ghe, iya ni niatnya mau ke kantin tapi kayaknya aku masih belum sanggup untuk jalan jauh" ujarnya.

"Ya udah mending kamu masuk ke kelas biar aku aja yang beliin jajanan buat kamu" Ghea pun menuntun lalak untuk memasuki kelasnya lagi.

Setelah itu Ghea berjalan menuju kantin untuk membelikan pesanan lalak dan juga dirinya.

Saat antri tak sengaja dia bertemu dengan Gavin.

"Ghea mesen bakso juga, biar aku aja yang mesen kamu duduk aja" ucapnya.

"Gak usah deh biar aku aja" tolak Ghea.

Kini giliran mereka yang mesen.

"Mbak bakso nya 2 ya" persen Ghea kepada si penjual.

"Bilang dong kalo kamu yang mau meseni, baik banget sih" ucap Gavin tiba-tiba.

"Hah apaan" ujar Ghea tak mengerti.

"Itu kamu mesen dua untuk aku dengan kamu kan" jawabnya.

"Enggak siapa yang mau mesen untuk kakak, itu bakso satunya punya lalak tadi dia titip sama aku" ujarnya.

Gavin hanya tersenyum malu. "Kalian makin langgeng ya udah lama banget kalian pacaran" ucap si penjual tiba-tiba.

Membuat Ghea melebarkan matanya. "Maaf bak mohon diganti sekarang jangan bilang kami pacaran tapi dia udah calon istri saya mbak" ucap Gavin dengan santainya dan membuat pukulan melayang di tubuhnya.

"Auhh sakit sayang, makin galak aja padahal baru ditinggal sebentar sekarang udah galak banget" bales Gavin lagi dan membuat beberapa pukulan yang dilayangkan oleh ghea.

"Jangan gitu dong sayang, nanti kalo undah Nika entar aku di kdrt Mulu" ujar nya lagi.

"Apaan sih kak, siapa juga yang mau Nika sama kakak" ucap Ghea. Dan mengambil pesanan nya yang sudah jadi dan berlalu pergi.

Gavin pun tertawa melihat tingkah Ghea, "biasa lah mbak dia ngambek lama ditinggal" ucapnya kepada mbak sih penjual yang juga ikut tertawa.

***

Sorry lama update nya, dan aku juga berterima kasih bagi yang sudah membaca, sekarang cerita ini otw 1k.

Tapi jangan cuman dibaca dong divote juga ya oke







GAVIN & GHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang