~ Part 9 ✔️

701 22 0
                                    

"kalo jalan ke hati aku mau gak"

**

      Merenung didalam kesunyian malam, memikirkan kejadian yang sudah membuat hatinya kini sakit, entahlah kenapa Ghea merasakan amat sakit saat melihat harga diri Gavin dijatuhi seperti itu.

"Kenapa hati gue sakit yah, bahkan gue gak mampu mengingat gimana raut sedih di wajah kak Gavin" helaan nafas berulang kali dihembuskan oleh Ghea saat memikirkan hal itu.

Tok...tookk, suara gedoran pintu dikamar Ghea. Ghea pun beranjak dari tempat tidurnya dan segera membukakan pintu kepada si penggedor pintu tadi.

"Ada apa" ucap nya ketus kepada Raka yang tadi menggedor pintu.

"Abang mau ngomong bentar" jawab Raka.

"Ya udah" kembali Ghea menjawab ketus.

"Diajak masuk kek, capek tau berdiri" Raka pun memelas kepada adiknya itu, dan akhirnya Ghea membawa Raka ke balkon kamarnya dan duduk di ayunan yang ada disana.

"Dek Abang minta maaf yah dengan soal yang tadi" tutur Raka.

"Lah...kenapa minta maaf ke Ghea, seharunya Abang minta maaf ke kak Gavin" jawab Ghea.

"Yahh Ela dek, kan kamu tau sendirilah Abang sama Gavin kayak gimana"

"Kenapa sih bang, gak bisa banget akur sama kak gavin" ucapnya "dan kenapa kak Gavin bilang jangan bawa aku kedalam masalah kalian, memangnya masalah apa sampai bisa membuat persahabatan yang sudah terjalin lama harus terputus".

"Kamu gak perlu tau dek" ucap Raka cepat.

"Yah jelas lah aku harus tau, kalau masalah itu udah membuat aku gak bisa dekat sama kak Gavin" bales Ghea.

"Kenapa ? Kamu suka sama dia, jangan sampai Abang denger kalo dia sampai nyakitin kamu dek, dan kamu jangan sampai ngasih hati kamu ke dia" ucap Raka dan Raka pun beranjak pergi.

"Ihhh nyebelin tau gak, apa salahnya sih aku Deket dengan kak Gavin. Mendingan juga kak Gavin dari pada pacarnya yang udah kayak cabai busuk" ucap Ghea.

"Dek..." Suara itu kembali lagi datang membuat Ghea dengan cepat menutup mulutnya.

"I..iii...iya bang ada apa" ucapnya terbatas karena takut omongannya tadi didengar sama abangnya itu.

"Abang lupa, tadi bunda suruh kebawah untuk makan malam" ucap Raka dan kembali pergi.

"Huff...hampir aja" ucap Ghea dan mengikut pergi kearah dapur.

***

Dreettt....

Dering telepon yang telah membangunkan cewek ini.

Dengan mata yang masih terpejam dan tangganya yang mencari cari letak hp nya itu.

"Iya ini siapa" tanyanya dengan suara khas orang yang habis bangun tidur.

"Haiii sayang, bangun dong udah siang loh"

Ghea pun terkejut dan menatap hp nya itu untuk mencari tau apakah suara itu dari Gavin.

"Hah buat apa dia nelpon aku pagi pagi kayak gini"

"Ehh kak Gavin, ada apa kak"

"Jalan yuk, mumpung weekend"

"Kemana"

"Kalo jalan ke hati aku mau gak"

"I..ihhh kak Gavin aku serius"

"Aku juga serius sayang"

"Pagi pagi udah ngegombal"

"Hhhh yah udh kita jalan ke Dufan yuk"

Ghea sempat berfikir tentang ajakan Gavin dan akhirnya dia mengiyakan ajakan Gavin.

"Boleh juga, Dari pada weekend dirumah"

"Oke deh"

"Yah udah, setengah jam lagi kakak jemput kamu, dahh sayang sampai ketemu nanti"

"Dahh"

Ghea pun menutup telepon tersebut.

"Gila, gue belum mandi lagi, gimana kalo beneran setengah jam lagi dia bakalan datang"

Ghea pun langsung menyambar handuk yang ada di gantungan dibelakang pintunya itu.

***

Tak lama pun Ghea turun tangga dengan menggunakan kaos berwarna putih, celana kulot pensil yang digulungnya.

"Ini anak gadis jam 9 baru keluar dari kamar, gak baik tau gak anak gadis udah siang baru bangun, entar gak ada yang mau Minang kamu gimana"

Ucap Raka yang berada diujung tangga dan dengan menyilang kan tangganya didepan dada.

"Idihh....udah kayak emak emak aja Lo bang" sindir balik Ghea.

"Lahhh malah dikatain lagi, Abang itu lagi nasehatin kamu tau gak"

"Iya iya bang, tadi malam aku abis nonton drama Korea makanya bangunnya telat"
Alibi Ghea yang sebenarnya dia terusan memikirkan kejadian semalam di parkiran sekolah.

"Nonton plastik muluk Lo dek"

"Biarin" sambar Ghea "dari pada gue chattan sama nenek lampir" ucapnya pelan yang bahkan hampir tak bersuara.

Ghea pun meninggalkan kakaknya itu dan pergi menuju halaman rumah, berniat menunggu Gavin.

Tapi baru saja Ghea keluar sudah terlihat Gavin yang bersandar di mobilnya.

"Cepet banget ni orang, udah nongol aja didepan rumah gue" gumamnya didalam hati.

Ghea pun berjalan mendekati Gavin.

"Cantik nya natural" ucapnya saat Ghea sudah berada didepannya.

"Hah..." Ghea pun kaget tiba tiba dipuji dan tersipu malu.

"Iya kamu itu cantik dengan menggunakan pakaian yang santai dan juga make up yang natural seperti ini, aku suka" tutur Gavin.

"Makasih atas pujiannya kak"

"Sama sama sayang, yah udah langsung aja yuk, dari pada ketemu Raka entar gak jadi lagi perginya" ucapnya lagi.

Ghea hanya menganggukkan kepalanya dan ikut arah Gavin menarik tangannya menuju pintu penumpang dan menyilakan Ghea masuk.

Setelah itu Gavin pun ikut masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya.

**

Makasih buat yang sudah baca dan jangan lupa beri saran dan fote yah..

Sorry lama gk up lagi, karena baru aja selesai evaluasi dan bentar lagi bakalan ulangan akhir semester.

Tolong Doain yah..

GAVIN & GHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang