~ Part 13 ✔️

652 22 4
                                    

Saat hati sudah terbiasa, kenapa keadaan menyuruh kita untuk kembali seperti dahulu.

**

Kini jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi entah kenapa mata indahnya tak mau di pejamkan.

Bayangan itu selalu datang. Resah rasanya berada di keadaan seperti ini.

Saat diri sudah merasa nyaman atas keberadaanya, juga saat hati sudah luluh atas cintanya.

Kenapa harus ada rasa bimbang ini muncul. Bimbang jika benar dirinya hanya mempermainkan hatinya, bimbang atas kepergiannya, bimbang saat perhatian Nya sudah berpindah ke yang lain.

**

Ghea pun terus berusaha untuk memejamkan mata nya, mungkin dengan cara memainkan hp dan ngekepoin akun orang bisa membuat ngantuk nya perlahan datang.

Mendengarkan lagu juga adalah caranya untuk bisa tertidur.

Tapi entah kenapa jarinya membawa dia untuk masuk ke akun Instagramnya Gavin.

Ghea pun larut dalam ngestalk akun Gavin, mungkin dia bisa mencari tau apakah benar lalak adalah pacarnya Gavin.

Tapi dari sejauh dia kepo belum juga ada bukti bahwa lalak adalah pacar Gavin.

"Apa dia bohong yah, tapi kalo bener gimana...." Ucapnya disela malam yang sunyi.

"Apa bener cara yang di ucapkan Novi kalo aku ngejauh aja"

Dreettt... Suara hp Ghea yang bergetar karena ada pesan masuk.

"Hah...panjang umur ni orang, tau banget lagi mikirin dia" ucap Ghea saat melihat nama dari pesan yang masuk itu.

Kenapa belum tidur
11:30

Kakak juga belum tidur
11:31

Lagi mikirin kamu lh
11:31

"Ihhh....bisa gak ni orang gak mainin perasaan gue"

Buat apa
11:32

Kangen aja gitu sama kamu
11:32

Aduhh bohong lagi ni
11:32

Kapan sih aku bohong sayang
11:32

Kayaknya kesemua cewek juga digituin
11:33

Cemburu yah, takut kehilangan kan
11:33

Tau dah, ngantuk
11:33

Hhhh good night sayang
11:34

Good night
11:34

Kini pipi Ghea mula memerah, senyum sendiri gak jelas ditengah malem.

Tapi kebahagiaannya kembali direnggut oleh kenyataan atas keadaan yang masih membuat dirinya dilema sampai sekarang.

"Ahhakkk.....ya tuhan kenapa jadi gini sih"

**

Mata pun terbuka saat sang mentari yang masuk melewati celah tirai. Seperti biasa sosok laki-laki ini pun beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.

Setelah beberapa saat dia pun keluar dari kamarnya dan sudah mengenai seragam putih abu-abu nya.

Dia pun menuruni tangga. Tapi saat ingin berangkat, tiba - tiba saja sang ayah memanggilnya.

"Gavin ayo kita sarapan dulu" ajaknya.

Tetapi Gavin membalas dengan tatapan keheranan nya, sebab jarang sekali mereka sarapan bersama bahkan bisa dibilang gak pernah.

Gavin pun menurut dan berjalan menuju meja makan. Mungkin ini adalah momen yang langkah bagi keduanya, menyebabkan Gavin canggung kepada ayahnya.

"Makasih ya Vin dan maaf ayah dulu gak pernah mau percaya dengan perkataan kamu, karena kamu sekarang ayah sadar. Umur ayah sudah tua, yang seharusnya mengumpulkan pahala untuk bekal kelak, tapi ayah sibuk dengan duniawi. Makasih untuk sekali lagi, dan ayah janji bakalan lebih merhatiin kamu". Tutur sang ayahnya.

Gavin pun menatap ayahnya sembari mencari ketulusan atas perkataan ayahnya itu. Dan Gavin menemukannya.

Ada rasa senang dihatinya, tapi malu untuk diungkapkan.

"Bagus deh yah" hanya itu yang bisa Gavin balas, dan bertolak belakang dengan isi hatinya yang menggebu gebu kesenangan.

"Semoga kamu kembali terbiasa dengan keadaan kita sekarang, ayah cuman ingin mengembalikan waktu yang sudah ayah sia siakan untuk kamu" ucap sang ayah.

***

Langkah kaki sangat cepat menyusuri koridor sekolah yang sepi, tapi kali ini bukan karena hari masih sangat pagi tapi kini dia terlambat dan itu lh yang menyebabkan dia begitu tergesa-gesa.

Jam sudah menunjukkan pukul 07:10, sudah lumayan lama jam pelajaran berlalu.

Tapi ada sesuatu yang membuat langkah kaki itu berhenti. Suara yang tak asing ditelinga nya dan suara yang pernah didengarnya.

Suara itupun menuntun kaki untuk berbalik arah menyusuri suara tadi.

**

Seperti jatuh didasar jurang, dan meremukkan seluruh badan. Seperti itu lah saat perasaan Ghea saat ini.

Sakit..itu lah yang kini membakar hatinya.

Melihat sang laki laki yang sedang dia cintai berpelukan dengan perempuan yang membuat hatinya gelisah beberapa hari ini.

Tak sadar jika butiran itu menetes dari ujung matanya, hatinya tiba tiba terasa penuh menyesakan hati.

Apakah ini karma untuk dirinya, yang telah menyia kan sosok itu, yang telah terbiasa hadir di pikirannya, dihatinya, dan di kehidupan nya.

Kini dia telah bersama yang lain, dan menyakitkan lagi bahwa apa yang dikatakan cewek itu benar.

Tak sanggup lagi Ghea pun berlari menuju kelasnya.

***

Thanks you for reading my story

Maaf banyak typo, dan maaf juga ceritanya gak jelas.

Buat cerita "true love" nya lagi dalam proses 😁.

Jangan lupa buat vote, komen, follow juga aku aku (ig : @putrini_12)

GAVIN & GHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang