Chapter 6

53 21 0
                                    

Sebelum baca alangkah baik nya nge VOTE dulu,hanya dengan menekan bintang☺

                   **********

Baju?,,,udah
Jam tangan program?,,,udah
Senjata?,,,ahk aku bawa pistol aja.
Peralatan mandi?,,,gak perlu kali yak?masa disana gak disediain.Kalau sampai engga namanya Ter....lalu.ya kali aku mandi kadal,ntar dikatain bak inul daratista lagi.

Dasar kau Romeo buntung-tung,mandi engga pake sabun-bun,dasar kau romeo buntung badan kadal buntunggggg

Ihk kan serem disama-samain sama kadal buntung hihihi....
Bawa aja lah buat jaga-jaga,kalau ntar di rumah Mr.Carloes gak ada sabun,aku enggak akan keteteran harus beli dulu.
Tapi Mustahil deh,masa rumah gedong gak punya sabun mandi?Loe ngirit apa keturunan kadal buntung?

Pribahasa berkata "sedia payung sebelum hujan"

Romeo berkata "sedia sabun sebelum berpergian"

Apa lagi yah yang kurang?
Ganteng udah,kece udah,kurang apa lagi coba?....

Udah lah,dari pada telat yang ada di amuk sama papan triplek.Upss ralat maksud ku Mr.Carloes hehe....

Segera aku mengambil kunci mobil ku yang terletak di atas meja laci.Sebelum benar-bener keluar aku mematikan lampu-lampu yang hidup terlebih dahulu.Ku langkahkan kaki ku  dengan penuh pesona,melewati beberapa kamar apartemen menuju lift.

"Romeo?"

Panggil seseorang di belakangku,membuat langkahku terhenti.Suara barintonnya sudah tidak asing lagi di telingaku.Bagaimana tidak,aku sudah sangat mengenalnya kurang lebih 2 tahun,semenjak aku mulai menjadi anggota intel.
Aku membalikkan tubuhku,menunggu dia yang tengah mengunci apartemennya.

"Mau kemana loe?rapih bener,pake bawa koper segala"

"Gue ma,,,,,"

"Ahk gue tau,loe abis nolak cintanya ibu janda yang punya apartemen ini,dia gak terima di tolak,terus ngusir loe dari apartemen ini?.Bhahaha....Gue bilang juga apa,jangan tolok janda.Karena janda semakin terdepan."

Demi upin ipin yang rambutnya gak pernah tumbuh,demi kak Ros yang belum kawin-kawin,dan demi Nobita yang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Aku ingin menyobek mulutnya yang cerewet.Aku butuh samurai,untung memenggal kejantanan nya jika perlu.

"Sialan loe lex.Mau gue tendang sampe dunia Lucifer loe ha?.Menetap dengan para iblis berbau bangkai tikus."

Jawabku sarkatis.Menyebalkan sekali dia,kalau bukan karena dia sahabatku,sudah ku tendang di ke dunia lucifer bersama para iblis berbau bangkai.

Alex Evendi,pria dengan blasteran Amerika-Rusia,mempunyai paras tampan tapi tidak setampan diriku,80% mempunyai pesona yang dapat mengikat para gadis dengan seribu macam rayuan dan gombal nya,phobia dengan bau bangkai,seorang Hacker anggota intel,berumur 19 tahun.Cukup!

"Hehe,,,,maaf bro khilaf.Mau kemana emang?"

"Gue ada panggilan dari si bos,gue di suruh kerumahnya sambil bawa perlengkapan"

Alex menjawabnya hanya dengan anggukan kepala dan dengan mulut bentuk O.Aku meneruskan langkah kaki ku yang sebelumnya tertundu,aku melangkah dengan tergesa-gesa karena takut terlambat,jika tidak habis aku sama amukannya.

"Rom tunggu napa,buru-buru amat sih"teriak Alex

Langkah kaki ku harus kembali terhenti.Bukan karena teriakan Alex,tapi aku mencium aroma gosong,seperti sesuatu yang terbakar.

Aku membalikan badan ku,dan kini berhadapan dengan Alex yang sudah sangat terlihat kesal.

" Apa loe,,,? udah sana pergi yang jauh sekalian." Aku sama sekali tidak mengindahkan ucapannya yang sedang merajuk.

Aku terfokus dengan penciumanku.Aroma itu semakin tajam menusuk rongga hidungku.Aku menutup mata, lalu mengendus layak nya seekor kucing yang mencari ikan.Dapat,,,,ternyata disana toh.

Sekali lagi aku mempertajam penciuman ku untuk memastikan.Dan ternyata benar.Aku menatap Alex dengan sinis,dan dia membalas tatapan ku dengan bingung.

"Apaan sih loe,ngendus-ngendus gituh?.Loe kayak kucing tau gak?."

Ckck,,,,dasar teman durhaka,dia malah membanding-bandingkan ku dengan seekor kucing.
What the fuck!

"Apa loe melupakan sesuatu?"

"APA,,,?perasaan gak ada.Ngunci apartemen,dompet,kunci motor.Semua udah kok." Aku melihat Alex yang mengerutkan kening,mungkin dia sedang mengingat-ngingat.

"Yakinnnnn"

Aku semakin gencar menggoda nya,dan perbuatan ku ini berhasil membuat nya bertambah kesal.He,,,,mangkan nya jangan berani menghina ku.Masa iyah aku yang tampan ini disamakan dengan kucing?.Tapi memang ku akui jika aku memiliki penciuman yang sangat tajam,sebuah kemampuan yang langka bukan?.Dan itu salah satu alasan Mr.Carloes merekomendasikan diriku di organisasi intel.

"Loe ngomong yang jelas dong,jangan buat gue penasaran gini kenapa.To the poin!"

Hahah,,,dahi yang mengerut seperti kakek-kakek,mulut yang dicibikan seperti bebek,lihatlah bagaimana sekarang wajah nya,sangat begitu penasaran.

"Haha,,,santai mas bro,gue nyium bau sesuatu yang kebakar di apartemen loe.Ya udah ah gue cabut dulu,kalau mau nyusul ntar gue kirim alamatnya"

Kataku sambil melangkah cepat kearah lift.Sebelum pintu lift tertutup sempurna,aku sempat mendengar suara alex yang begitu membahan.

"Yak,,,,,APARTEMEN GUE"

Aku cekikikan di buat nya,dia memang begitu,selalu ceroboh.
        

Author POV

Romeo mengendarai mobil kesayangan nya dengan sangat cepat,tidak peduli dengan para pengendara lainnya yang berteriak menasehatinya.Tidak perlu waktu satu jam,Romeo sudah sampai di kediaman Mr.Carloes.

Di sepanjang jalan,Romeo terus saja mendumel kepada satpam yang menjaga perumahan ini.Bagaimana tidak,banyak sekali satpam itu mengajukan pertanyaan layak nya dia sedang mengikuti cerdas cermat.

Dan pertanyaan demi pertanyaan
nya,seperti menuduh Romeo,jika dia orang jahat.Namun pada akhirnya dia bisa masuk,hanya dengan menyebut "Mr.Carloes",hebat bukan?.Seperti remot kontrol jika kau menekan off maka,dengan otomatis akan diam,bahkan mati.

Di setiap jalan,tak henti-hentinya Romeo berdecak kagum dengan perumahan White light housing,yang tak lain tempat kediaman Mr.Carloes.

White light housing,sebuah perumahan yang hanya terdapat 28 rumah yang sangat-sangat besar.Ukiran dan pahatan nya,bergaya klasik namun modern.Terdapat 2 taman yang indah,juga kedai-kedai makanan dan juga cafe.Banyak terdapat lampu-lampu gantung yang menghiasi jalanan yang sepi.Dan yang lebih unik nya lagi,semua rumah bercat putih,mungkin itu sebab nya kenapa,perumahan ini di namakan white light housing.

" Nomor,,,12"

ucap Romeo menyamakan alamat yang di berikan Mr.Carloes dengan rumah besar yang ada di hadapan nya.Memastikan.

"Bener gak yah?takut salah gue,salah masuk rumah ntar di kata maling.Tapi firasat gue mengatakan benar"

"Angel"

Lahh,,,,itu kan suara nya Mr.Carlos,jangan-jangan?.

Romeo berlari dengan cepat ke arah asal suara itu,dan yang dia dapatkan seorang gadis cantik tengah berlari dengan sangat tidak hati-hati,alhasil gadis itu kehilangan keseimbangan nya.

"ANGEL,,," teriak Mr.Carloes

"Aaaa...." pekik gadis cantik itu

Romeo yang melihat gadis itu akan jatuh,dia segera berlari secepat kilat,dan ikut berguling dengan gadis yang kini ada di dekapan nya,menahan kepala gadis itu agar tidak terbentur lantai.

                    **********

Tunggu di chapter selanjut nya,karena akan banyak kejutan untuk kalian,yang belum vote,ayo vote dulu tekan bintang yang terdapat di bawah.....thanks yang udah Vote

Angel DemonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang