Introduction

20 0 2
                                    

Kak Rifki dan kak Mega cepat memasuki kelas begitu bel masuk berbunyi. Lagi-lagi lebih cepat dari beberapa penghuni kelas sebenarnya.

"Adik-adik, mohon maaf hukuman kita yang tadi tidak akan kita lanjutkan," kak Rifki mengawali. Kalau saja ini bukan suasana MOS, aku rasa para terdakwa tadi -termasuk aku- bakal jingkrak-jingkrak plus berteriak merdeka. "Kalian pasti senang sekali. Iya kan!?" tebaknya memperhatikan ekspresi senang kami yang tertahan.

"MOS sudah berakhir. Inilah waktu terakhir kita membimbing kalian," lanjut kak Mega. "Kita minta maaf jika kita ada salah, atau ada hal yang tidak berkenan di hati kalian saat kita menjadi kakak pembimbing."

Suasana terasa haru. Bahkan mata kak Mega sudah mulai berkaca-kaca.
Tapi seketika rusak oleh suara Arga yang pura-pura menangis sedih karena berpisah.

"Kalian ini ya, orang serius sedih malah dicandain," dumal kak Mega tak jadi menangis. "Atau hukuman yang tadi mau dilanjutin lagi?"

"TIDAAAK...!" jawab seisi kelas kompak.

Bertepatan dengan itu, seorang guru perempuan mengucapkan salam memasuki kelas. Kami kembali kompak menyahut salamnya.

"Ada apa ini ramai-ramai. Sudah siang semangatnya seperti masih pagi," sahutnya dengan tersenyum ramah. Tak ada kekesalan akan tingkah gaduh kami.

Kak Rifki dan kak Mega bergantian mencium tangan ibu guru itu. Namanya bu Anis. Dialah wali kelas kami.

"Baik adik-adik, berhubung bu Anis sudah memasuki kelas, kebersamaan kita berakhir sampai sini. Sekali lagi kita ucapkan selamat bergabung di keluarga besar SMPN 1 Pandaan dan selamat menempuh tahun ajaran baru. Belajarlah dengan rajin, karena ini masih langkah awal perjalanan kalian untuk menempuh cita-cita. Oke adik-adik? Dan jangan lupakan kita ya?"

"OKE KAAAK...!" jawab seisi kelas kompak. Kak Rifki dan kak Mega menyalami bu Anis kembali lalu melambaikan tangan meninggalkan kelas.

"Baik semuanya, Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," sapa bu Anis di awal perkenalan kami.

"WALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH..." jawab kami yang lagi-lagi masih semangat pagi.

"Selamat datang di kelas 7C anak-anakku semua. Selamat datang dan selamat menempuh tahun ajaran baru di SMPN 1 Pandaan, bu Anis ucapkan kepada kalian semua. Di sini bu Anis adalah wali kelas kalian. Mungkin kalian sudah tahu dari MOS kemarin, tapi bu Anis mohon maaf selama MOS kemarin bu Anis tidak ikut mendampingi kalian semua dikarenakan bu Anis cuti ada kepentingan keluarga. Bu Anis sangat berterima kasih kepada kalian, saat bu Lela menjadi wali kelas kalian sementara dari awal MOS kemarin, kalian menunjukkan sikap yang bagus sebagai murid baru di sekolah ini."

Arga mengangkat tangannya hendak bertanya sesuatu.

"Ya, Nak?" Perhatian bu Anis langsung tertuju pada Arga.

"Jadi bu Anis wali kelas kami? Bukan bu Lela?"

"Bukan. Seperti yang bu Anis bilang tadi, bu Lela hanya wali kelas sementara kalian saat MOS karena menggantikan bu Anis yang cuti."

Arga manggut-manggut mengerti.

"Karena setahun ke depan kita akan menjadi keluarga di sini, bu Anis berharap kalian saling kompak satu sama lain. Prestasi harus ditingkatkan. Jangan malas-malasan, karena kalian sekarang sudah SMP, bukan anak SD lagi. Kalian akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi nantinya. Kalau kalian sukses di masa mendatang, kami sebagai guru yang mendidik kalian juga akan merasa bangga. Terlebih orang tua kalian, mereka tidak akan pernah merasa sia-sia memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya.

"Mungkin kalian sudah tahu bahwa kalian ini adalah siswa-siswa terpilih yang berhasil masuk ke kelas unggulan. Untuk tahun ini, kelas unggulannya adalah kelas 7C. Kelas unggulan ini tidak pernah sama, tiap tahun selalu diacak. Kalau tahun kemarin, kelas unggulannya adalah kelas 7A. Jika kalian mampu mempertahankan atau meningkatkan prestasi belajar, kalian akan kembali berkumpul di kelas 8 mendatang ke kelas unggulan lagi. Namun jika prestasi kalian merosot, posisi kalian akan digantikan oleh siswa dari kelas lain yang mampu meningkatkan prestasi belajarnya.

Na No Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang