SEBELAS

1.9K 48 2
                                    

Sampai di rumah, tepatnya di kamar, Tesya menumpahkan ribuan kristal di pipinya yang bener-bener nggak bisa ditahan lagi.

Semuanya berakhir. Itulah yang ada dia pikir. Menangis dan terus menangis tanpa mempedulikan semua orang yang dari tadi mengetuk pintu kamarnya.

Paginya, Tesya terbangunkan dengan sebuah ciuman di kening. Lalu orang itu duduk di samping Tesya yang masih terbaring.

“Banguuun..banguun. Bangun cewek centil.”

Tesya lalu membuka matanya yang masih sipit, dan dia hanya terdiam. Lalu orang itu berkata lagi.

“Pagi-pagi udah bengong. Bangun dong. Duuh, sayangku yang satu ini tetep manis ya walau baru bangun tidur.”

“.................Ree..ga??”, ucap Tesya dengan gagap.

“Hehe, buruan bangun dong sayang. Aku udah laper.”

“Apa maksudya ini? Kamu bilang sayang?”
“Iya, Sayang. Soal kemarin, sorry, aku hanya bercanda.”

Tesya segera menyibakkan selimut dan bangkit dari tidurnya, “Nggak lucu.”, ucap Tesya sambil meninggalkan Rega.

Tapi Rega cepat memburu Tesya dan menarik dia ke pelukannya.

“Tesya, Jangan lari lagi dari aku. Jangan coba-coba karena aku nggak akan nglepasin kamu. Aku sayang sama kamu, Sya.”

“Jahat. Apa kamu tahu? aku nangis semalaman. Aku berfikir bahwa kamu udah hilang dari hidup aku.”

“Itu berarti kamu juga masih sayang sama aku. Makasih ya. Eh, boneka monokuro itu?”, sambil menunjuk si monokuro. “Sya, dia udah kucel banget sih. Aku beliin yang baru ya?”

“Gimana nggak kucel, sejak kita jadian 2 tahun lalu, dia nggak pernah ku cuci. Kalo kamu mau beliin yang baru, nggak akan ku terima.”

“Kenapa?”

“Karena aku nggak mau banyak macem. Seperti sayang kamu. Aku cuma minta satu macem sayang dari kamu, cuma buat aku, dan sayang yang sama seperti dulu, nggak akan berubah sampai kapanpun. Dan satu hal lagi, aku terima kalo kita harus long distance. Nggak papa, demi impian kamu. Asal kepercayaan harus selalu ada di antara kita.”

Rega kembali memeluk kekasihnya itu dengan lembut.

“Pasti, Sya. Aku akan kasih itu semua buat kamu asal kamu nggak akan lari lagi dari aku. Tapi, ngomong-ngomong bahasa kamu dewasa banget sih. Berarti kamu bener-bener udah berubah dong.”

“Tuh, mulai ngeledek lagi. Udah ahh, aku ya tetep aku. Kalo mau, ya terima aku apa adanya.”

“Ihh, sensi banget sih. Tenang aja, selama kamu tetep jadi Tesyanya aku, aku pasti terima. Ya udah, sekarang kita sarapan yuk. Laperr. Mami kamu udah nyiapin di bawah tuh.”

Tawa bersama yang lama nggak muncul, kini telah kembali. Kedewasaan itu akan datang sendiri, dan itu bisa Tesya gapai lewat liku-liku perjalanan cintanya bersama Rega.

Tesya sadar bahwa hal terbaik untuknya adalah tetap berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya, tanpa harus menyia-nyiakan orang yang dia sayangi. Good Girl.


-Selesai-
26 nov 2011


⭐Vote Please⭐

Terbaik Untukku (CERPEN 2011)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang