❤️Part 2❤️

13.2K 434 16
                                    

TYPO BERSEBARAN

3 jam kemudian
Aku memijat- mijat pelan tanganku yang pegal
"Huh... lanjut besok aja deh, pengen pergi ke cafe" pikirku lalu mengambil hpku untuk menelpon Ruby.

"Rubbb... mau pergi ke WL Cafe ga ?"

"Yukk gw bosen nih, lu jemput gw ya" balas Ruby

"Ok, gw otw ya" ucapku lalu memutuskan sambungan telepon

Di WL Cafe
Seorang pelayan makanan datang ke arah mejaku dan Ruby.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya pelayan itu sambil memberikan 2 buku menu
Aku dan Ruby mengambil buku menu.

"Saya pesen 1 Carbonara Spaghetti dan 1 Cold Milo" pesanku

"Kalau saya 1 Sandwich dan 1 Jus Mangga" lanjut Ruby

"Saya ulangi ya, 1 Carbonara Spaghetti, 1 Sandwich, untuk minumannya 1 Cold Milo dan 1 Jus Mangga" ulang pelayan itu

"Ya" balasku dan Ruby bersamaan
....................................................

"Rub itu yang murid baru kenapa keknya semua fotonya g ada yang senyum sih ?" Tanyaku kepada Ruby pensaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rub itu yang murid baru kenapa keknya semua fotonya g ada yang senyum sih ?" Tanyaku kepada Ruby pensaran

"Mulai penasaran nih ye ? Gw sih denger- denger waktu itu Caroline ngomong di toilet, gw nguping. Kata anak- anak sekolahan dia dulu, si Liam ini anaknya cuek banget terus ga pernah senyum" 

"Gila ga mungkin ga pernah senyum" balasku tidak percaya

"Makanya aneh kan, entar kita lihat aja pas dia masuk sekolah. Siapa tau hoax doang" ucap Ruby

10 menit kemudian
"Ini pesanannya" ucap seorang pelayan sambil menaruh nampan berisi makanan- makananku dan Ruby.

Aku mulai memakan makananku

"Keknya si Caroline juga mau ngebet Liam deh" ucap Ruby disela- sela waktu makan

"Hah ? Emang lu tau dari mana ?" Aku menghisap minuman Cold Miloku.

"Kalau ga ngapain dia ngomongin Liam di toilet ? Ampe tau detailnya lagi" 

Aku memikirkan ucapan Ruby yang masuk akal
"Ya udah bagus dong, cowo lu ga bakal digebet sama Caroline lagi" ucapku positif

"Ya sih.... Tapi kan jadinya gw ga tau cowo gw setia atau ga nih" 

"Udah ah.... ga usah dipikirin. Emang kapan Liam masuk sekolah kita ?" Tanyaku menghentikan pembahasan pacar Ruby

"Kayaknya sih besok... tapi kenapa dia pindah dari sekolah dia dulu ya ?" Ucap Ruby

"Mungkin ada masalah" aku membalas cuek lalu melanjutkan memakan Spaghetti Carbonaraku.

Di rumah
"Habis dari mana lu?" Tanya seorang laki- laki ketika aku memasuki rumah, kakak laki- laki ku

Di rumah"Habis dari mana lu?" Tanya seorang laki- laki ketika aku memasuki rumah, kakak laki- laki ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean Smith, kakak laki- lakiku yang hanya beda 1 tahun lebih tua daripada-ku. Sean duduk di kelas 11, Sean juga bersekolah di SMA Mutiara. Tapi dulu pada saat SMP Sean bersekolah di SMP Merah Putih.

"Makan ama Ruby, kok tumben pulangnya cepet?" Tanyaku sambil melepaskan sepatu

"Ekskul basketnya selesai lebih cepet, ehhh udah tau yang murid baru bule itu ga?" Tanya Sean 

Aku memutarkan bola mataku
"Iya udah.. bosen gila dengerinnya" balasku cuek

"Itu sahabat gw loh, dulu SD sama SMP satu sekolah." Ucapnya sambil memainkan handphonenya

Aku langsung duduk disampingnya dengan penasaran
"Berarti dia dulu sekolah di Merah Putih dong ?" Tanyaku
"Iye, lu pasti udah liat instgramnya" tebak Sean

"Hehe iya udah, lu tau ga sih kenapa dia kattanya ga pernh senyum?"

"Udah biasa dia mah, gw aja deket ama dia tapi dia juga ga pernah senyum ke gw. Dia ga pernah senyum, makanya keliatan jutek, padahal aslinya baik banget kok, sama cowo"

Aku berpikir sebentar ketika Sean berkata "sama cowo" tapi aku tidak mau memikirkannya, hanya membuat kepala pusing
"Ga mungkin kali "

"Ga percaya ? Tunggu aja, bentar lagi orangnya dateng"

"HAH ?" Aku dengan kaget meloncat dari sofa sambil memandangi kakakku

"Iya napa ? Dia kan temen gw" Sean menatapku dengan bingung

"Kayaknya dia aja ga pernah dateng ke rumah kita deh" aku berusaha mengingat- ingat

"Jarang dia datangnya, kita lebih sering ke rumah Nick"

"Jarang dia datangnya, kita lebih sering ke rumah Nick"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Picture : Nick )

Nick juga salah satu teman Sean, dulu aku pernah menyukai Nick untuk 2 tahun pada saat aku masih SMP, tapi pada saat itu dia sudah mempunyai pacar yang..... jauh lebih cantik daripada-ku. Sean juga tau kalau aku pernah menyukai Nick, dan pada akhirnya Nick mengetahui kalau aku menyukai dia, dan dia hanya memberitahu kalau dia tidak menyukaiku. Sejak saat itu aku tidak pernah berbicara dengan Nick lagi.

"Siapa bilang dia ga pernah dateng? Pernah kok, tapi waktu itu lu lagi les, atau ga lagi di kamar, atau ga lagi jalan ama Ruby. Sering kok datengnya " lanjut Sean

"Tau gini mah asal temen Sean dateng gw sering- sering turun buat liat mereka dah" ucap batinku

"Kapan dateng ?" Tanyaku

TING TONG !
"Itu pasti dia" Sean beranjak dari sofa untuk membuka pintu
Dengan kecepatan 200 km/jam aku berlari ke kamarku.

10 menit kemudian
Aku keluar dari kamar mandi, setelah menyesaikan mandiku. Aku mengambil hairdryer lalu mulai mengeringkan rambutku. Setelah selesai aku memberikan sedikit lipgloss berwarna merah muda ke bibirku.

 Setelah selesai aku memberikan sedikit lipgloss berwarna merah muda ke bibirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku perlahan- lahan berjalan kebawah sambil memikirkan bagaimana tampang Liam. Apakah sama seperti fotonya ? Atau berbeda ?

-TO BE CONTINUE
Jangan lupa vote dan comment ya
Menerima kritik, tapi jangan kritik yang sengaja untuk menjatuhkan yaaa :)
Maaf kalau banyak typo

Melted (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang