Aku menggangukan kepalaku "Tapi jangan yang aneh- aneh permintaannya" Ucapku sambil mengambil belanjaan supermarket tadi
"Ga aneh- aneh kok"
"Jadi apa permintaannya ?"
" hari Sabtu minggu ini kita pergi ya"
aku mengangkat salah satu alisku
"Pergi kemana ?"
"Pergi nonton bareng gw ya"
==================================================================
"Hah ?" Aku rasa tadi aku mendengar sesuatu yang salah
"Pergi nonton sama gw" Ulang Liam
"kayaknya gw rasa kuping gw ada yang salah deh" Gumam ku pelan
"Ga salah kok, Maddy hari Sabtu nanti kita pergi nonton ya" Ucap Liam dengan sabar
"Lu serius ?"
Liam menggangukan kepalanya
Aku menaruh telapak tanganku di jidat Liam
"Panas, pantes aja lagi sinting"
Liam memutarkan bola matanya
"Gw ga terima penolakan, lu kan masih ada hutang nurutin permintaan gw" Ucap Liam menggingatkan hutangku kepadanya
"Ya udah, jam berapa ?"
"Jam 11 gw jemput lu" Ucap Liam begitu saja lalu langsung mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi
"Ishhh tuh anak, bawa motor kenceng- kenceng !" Omelku sambil berjalan masuk ke dalam rumah
Aku baru saja menaruh sepatuku di rak sepatu ketika aku mendengar suara dari sampingku
"Gimana ? Lancar ketemu mama papa mertua ?" Ucap laki- laki itu, Sean
Aku memutarkan bola mataku dan memutuskan untuk tidak menjawab pertanyaan Sean
"Nanti sabtu gw pergi ya" Izinku kepada Sean karena untuk beberapa hari kedepan aku adalah tanggung jawab Sean karena orang tuaku sedang pergi ke luar kota untuk mengurus bisnisnya
"Sama ?"
"Liam"
"HAH ?!!" Teriak Sean kencang
aku langsung menutup kupingku
"Gila ya lu ! kuping gw rusak salah lu itu" Aku mengusap- usap telingaku lembut yang terasa berdengung
"Liam ?!" Aku sebenarnya sudah menebak kalau Sean pasti akan kaget. Aku saja kaget, Apalagi Sean
"Ya gw tau kok lu kaget, intinya gitu lah pokoknya entar sabtu gw pergi ya" Aku melewati Sean yang masih cengo begitu saja
Hari Sabtu
KAMU SEDANG MEMBACA
Melted (Completed)
Fiksi RemajaLiam Williams, Seorang laki- laki berumur 17 tahun, Hatinya dingin seperti es, dan dia memiliki alasan tersendiri mengapa ia begitu dingin, Hidupnya yang awalnya datar saja, perlahan- lahan berubah setelah kedatangan Maddison, Ya... Maddison menguba...