"Cuman nonton sama makan kok" Ucapku kepada Sean
"ya udah gw pulang" Liam menggambil kunci motornya
"ga mau disini aja dulu ? belum sore- sore amet" ucap Sean sambil memakan chips Laysnya
Liam menggelengakan kepalanya pelan, setelah itu Liam pun pulang ke rumahnya
Jam 8 malam Aku sedang memberaskan buku- buku dan seragam sekolahku untuk besok, pikiranku kembali megingat suasana pada saat Liam terlihat akan marah, pasti ada sesuatu yang tidak beres yang bisa membuat Liam sampai ingin marah hanya gara- gara pertanyaanku.
tapi hari ini aku cukup bahagia, bahagia karena bisa melihat Liam tertawa kecil oleh karenaku, bayangkan saja, melihat senyumannya saja tidak mungkin apalagi mendengar Liam tertawa. tapi, aku sudah merasa sangat bahagia bisa melihat Liam tertawa dan bonusnya lagi.... aku dibonceng oleh Liam.
Sudah 3 minggu semenjak masuknya Liam ke SMA Mutiara, kepopularitasan Liam sama sekali tidak berkurang, bahkan bertambah. Sudah banyak sekali gelar- gelar yang diberikan kepada Liam. Banyak juga perempuan yang berusaha mendekati Liam dari adik kelas, teman seangkatan, bahkan sampai kakak kelas. tapi sepertinya Liam tidak peduli dengan semua perhatian yang diberikan kepadanya itu.
Hubunganku dan Liam juga mengalami sedikit kemajuan, itupun karena Liam yang beberapa kali dateng ke rumahku untuk kerja kelompok dengan Sean ataupun hanya untuk sebatas bermain.
Sabtu siang di rumah Maddison
"Maddison, beliin ice cream dong di supermarket sebelah, panas banget nih hari ini, kalau lagi panas- panas gini, enaknya makanan atau minuman yang dingin- dingin dek, tolong yah beliin" ucap Sean sambil menatapku dengan tatapan memohonnya itu.
Hari ini Liam datang lagi kerumahku untuk bermain game dengan Sean, awalnya aku tidak mengetahui kedatangan Liam karena aku hanya membaca novel di kamarku. Cuaca di saat itu sangat panas, oleh karena itu aku memutuskan untuk turun kebawah untuk membuat es teh manis. Disitulah baru aku tau kalau Liam sedang datang bermain.
"GW JUGA MAUUUUUU, ya udah lu ikut lah, temenin gw beli ice cream" ucapku kepada Sean setelah dia memintaku untuk membelikan ice cream "Aduh, gw males banget Mad, makanya gw minta lu yang beliin, ayolah dek.... beliin ya ? gw bayarin deh ice cream lu juga"
"Hmmmmm, penawaran yang menarik" ucapku sambil mengelus- elus daguku agar terlihat sedang berpikir
"ya udah deh ice cream lu 2 kotak deh" Sean menambah penawarannya
"Okay ! kita deal" ucapku bahagia
Liam terlihat menggeleng- gelengkan kepalanya
" Dasar adek durhaka" ucap Sean pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Melted (Completed)
Novela JuvenilLiam Williams, Seorang laki- laki berumur 17 tahun, Hatinya dingin seperti es, dan dia memiliki alasan tersendiri mengapa ia begitu dingin, Hidupnya yang awalnya datar saja, perlahan- lahan berubah setelah kedatangan Maddison, Ya... Maddison menguba...