Tidak terasa 2 jam berlalu, Aku sudah selesai membaca novelku. Baru saja aku menaruh novelku di atas meja, aku mendengar ketukan pintu. Aku menebak itu adalah Sean
" Masuk aja Sean" teriakku
" Ini Liam"aku mendengar suara berat yang sudah aku afal dari depan pintu
" L.. Li ?" Entah kenapa aku menjadi gugup, sudah lama aku tidak berbicara kepada Liam
=====================================================================
Liam membuka pintu kamarku lalu masuk kedalam, aku hanya diam.
" Maddy..." Ucap Liam setelah ia duduk di kasurku
" hmmm ?" Tanyaku lalu duduk di kursi belajarku agar ada jarak antara aku dan Liam
" Lu kenapa duduk disitu ? biasanya lu juga duduk di sebelah gw" Liam menaikan salah satu alisnya karena bingung melihat sikapku
Aku menggelengkan kepalaku " Gapapa"
" Maddy... I know there is something wrong"
" There is nothing wrong, Liam"
Liam terlihat bingung karena aku memanggilnya " Liam" bukan " Li"
" Ok stop this nonsense ! Lu jauhin gw kan ? Asal gw dateng, lu selalu dikamar lu, Lu ga akan keluar dari kamar lu sampai gw pulang. Kenapa sih ?" Liam terlihat frustasi
Aku menggelengkan kepalaku pelan
" Maddy... gw ada salah ya ? Maafin gw kalau gw ada salah..." Liam mengacak ngacak rambutnya asal
" Ga kok, bukan lu yang salah" Ucapku kepada Liam
" Gw yang salah" Lanjutku tapi dengan suara yang sangat kecil
" I heard that Maddy" Liam berdiri lalu berjalan mendekatiku
" Hah ? Gw ga ngomong apa- apa kok" Ucapku lalu langsung berdiri dengan panik karena melihat Liam yang sedang berjalan ke arahku.
Aku langsung berjalan melewati Liam lalu duduk di kasurku
" See ? itu udah keliatan jelas banget lu jauhin gw" Liam kembali mendekati arahku
Aku panik, tapi tubuhku terasa tidak bisa bergerak
" Maddy please.... You are making me crazy" Ucap Liam dengan suara yang rendah Liam duduk di kasur dihadapanku
" Kalau gitu.. Jauhin gw" Ucapku sedih. aku sangat merindukannya, Rasanya aku bisa melompat lalu memeluknya sekarang juga
" Kenapa ?" Liam mendekatiku
" Li... Don't, Gw ga bikin hubungan kita rusak" Aku sudah pasrah akan apa yang akan terjadi sebentar lagi, aku rasa Liam pada akhirnya akan mengetahui perasaanku
" What are you talking about? Lu ga bakal bikin hubungan kita rusak, dengan lu ngejauh dari gw gini... itu malah yang bikin hubungan kita rusak"
Ucapan Liam membuatku terdiam, apa yang dikatakan Liam benar
" Gw cuman butuh waktu berpikir bentar" Ucapku kehabisan alasan
" Pikir apa ?"
Aku terdiam
Tubuhku terasa terdorong ketika Liam dengan tiba- tiba memelukku, aku memekik kaget
" Li..." Aku memberontak dalam pelukannya
" I miss you so much, Mi amor"
(Translate Mi amor : My love : Cintaku)
Aku terdiam, aku tidak tau apa arti dari Mi amor, tapi aku tahu arti dari I miss you, dan ucapan itu membuat hatiku kembali menghangat
" Li..." Aku merasakan aku akan menangis sebentar lagi
Aku berjanji kepada diriku sendiri kalau ini akan menjadi terakhir kalinya ia berhubungan dekat dengan Liam, karena apabila Liam terus berada di sekitarnya, Ia tidak akan bisa membuang perasaannya
Aku membalas pelukan Liam, Aku sangat merindukan pelukannya
" Aku janji ini akan jadi terakhir kalinya aku memeluk Liam" Ucap batinku
Liam memelukku semakin erat
" Jangan lepasin pelukannya" Ucap Liam sambil membenamkan wajahnya pada leherku
Aku hanya mengangguk
Selama 5 menit aku dan Liam hanya diam dalam kesunyian sambil berpelukan, Liam akhirnya melepaskanku lalu ia menatapku dengan tatapan sedih
" Jangan tinggalin gw lagi, promise me?" Ucap Liam sambil menatapku dalam
Aku terdiam sejenak " I'm sorry Li... gw ga bisa menjanjikan itu" Ucapku lalu mendudukan kepalaku
" Why Maddy ? Why ? Jangan kaya gini Maddy" Liam mengangkat daguku lembut
Aku tidak bisa menahan tangisanku lagi, Aku langsung menangis ketika mata Liam menatapku lembut
Aku sudah berlaku seperti anak kecil kepadanya dan dia tidak memarahiku, sebaliknya dia malah berlaku lembut kepadaku
Liam kembali membawaku kedalam pelukannya
" shhh... Don't cry" Liam mengelus kepalaku lembut
Aku berusah mengontrol tangisanku, setelah 5 menit, aku akhirnya terdiam
" Kenapa lu nangis Maddy ?" Liam melepaskanku dari pelukannya lalu ia memegang tanganku lembut
" Li...I can't tell you about that, Kalau gw kasih tau lu... pasti lu bakal jauhin gw" Aku menggeleng pelan membayangkan diriku selama- lamanya berada jauh dari Liam
" Why Maddy ?"
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Liam
" Do you love me ?" Tanya Liam tiba- tiba yang membuat jantungku berhenti berdetak
SKAKMAT ! Liam sudah tau tentang persaanku kepadanya. Dalam hitungan detik, Liam akan menjauhiku
Aku menutup mata pasrah
" Cause if you do love me.... I love you even more" Ucap Liam yang membuat jantungku kembali berhenti berdetak
-TO BE CONTINUE
Jangan lupa vote dan comment ya
Menerima kritik, tapi jangan kritik yang sengaja untuk menjatuhkan yaaa :)
Maaf kalau banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Melted (Completed)
Teen FictionLiam Williams, Seorang laki- laki berumur 17 tahun, Hatinya dingin seperti es, dan dia memiliki alasan tersendiri mengapa ia begitu dingin, Hidupnya yang awalnya datar saja, perlahan- lahan berubah setelah kedatangan Maddison, Ya... Maddison menguba...