Taehyung hanya berjalan di trotoar tanpa arah tujuan yang pasti.
Niat awalnya yang ingin pergi ke sekolah tiba-tiba saja hilang, padahal hari ini adalah hari pertama ia menjadi murid di sekolah baru nya yang sama dengan Jungkook.
Tapi seperti nya ia akan bolos dihari pertamanya itu.
Ia terus berjalan dan berhenti di sebuah halte bus dan terduduk lesu disana.
Ia bingung kenapa tadi pagi ia bersikap seperti itu pada Jungkook, mungkin karna ia merasa kecewa karna ia satu-satu nya yang tak tau menau.
Apalagi ia tengah sensitif dengan hal yang berbau tipu menipu. Ia menjadi membenci hal itu, walaupun hanya dengan mendengar kata nya saja.
Terbesit ingatan tentang sosok yang mengaku ibunya tempo hari. Sejak hari itu Ibunya itu tak ada lagi kabar. Seperti sebelumnya seperti orang yang tak ada lagi di dunia ini.
Taehyung sudah terlalu kesal memikirkan itu. Jadi terserah saja apa yang mau di lakukan oleh Ibunya itu. Toh ia sudah terbiasa hidup tanpa ada sosok ibu di hidupnya.
"Hhh" Taehyung menghela nafas panjang merasa kehidupannya begitu berbelit dan rumit seperti memecahkan soal matematika yang sulit.
Tak bisakah ia hidup tenang dengan keluarga yang lengkap serta harmonis. Tapi sepertinya itu adalah hal yang mustahil untuk terjadi di kehidupan Taehyung.
Perlahan langit yang tadinya cerah berubah menjadi mendung, hawa dingin begitu terasa di kulit saat rintikan air hujan mulai turun membasahi setiap yang ia lalui.
Taehyung menatap langit yang sudah menurunkan air membasahi halte tempat nya duduk.
Beberapa bus pun sudah berlalu lalang berhenti sejenak di halte itu dan kembali berjalan, menjemput para penumpang.
Taehyung berjalan ketepian halte itu. Menangadahkan tangannya membiarkan tangannya itu basah oleh air hujan.
Suara rintikan hujan yang turun itu terdengar seperti alunan musik yang indah di telinga seorang Taehyung setidaknya suasana di sini tidak terlalu hening.
Taehyung hanya menatap kosong ke arah tangannya yang basah menatap setiap tetes air hujan yang turun.
Tanpa peduli baju yang ia kenakan basah terkena cipratan air hujan itu.
"Taehyung-ah!!" Seru seseorang memanggil nama nya.
Tanpa babibu Taehyung langsung menoleh dan mendapati sosok laki-laki tinggi basah kuyup tengah menatapnya dengan nafas tersengel-senggel.
"Hyung"
"Hyung..." suara Jungkook mencuat setelah sekian lama terdiam.
"Wae?" Yoongi menoleh ke samping tempat Jungkook duduk.
"Apa aku keterlaluan tadi pagi. Sungguh Hyung aku tak bermaksud apa-apa. Hanya saja...." ucapan Jungkook menggantung, ia menggigit bibir bawahnya.
Menundukkan kepalanya.
"Tak apa Jungkook-ah. Memang benar kita baru saja mengenal satu sama lain dan kita tak tau bagaimana kepribadian masing-masing yang sebenarnya. Tapi percaya lah Hyung sungguh menyayangi mu." Yoongi berujar panjang sambil menepuk-nepuk pelan punggung Jungkook.
"Hyung..." Jungkook menatap wajah Yoongi yang tengah tersenyum tulus ke arahnya. Didetik berikutnya Jungkook langsung memeluk tubuh Yoongi, air mata haru menetes dari mata indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Brother
Fanfiction(Revesi) Darah lebih kental dari air .. Bagaimana jadinya jika engkau memiliki banyak saudara dalam semalam. Bagaimana perasaanmu? disatukan tanpa mengenal satu sama lain. Hubungan darah memaksa kalian bersatu. Menyatukan berbagai sifat dan kepriba...