Jungkook duduk setengah berbaring di kasur tempat tidurnya.
Ia mengatur nafasnya yang terdengar tersenggal jangan lupakan tangan kanannya yang memegang dada kirinya.
"Huft...hhh" terdengar helaan nafas dari bibirnya.
"Kenapa..hh..tidak ada reaksi..." guamamnya pelan.
"Tuan Muda bagaimana? apakah sudah lebih baik?" tanya Bibi Lee menghampiri Jungkook, duduk di tepian ranjang.
"Eem" jawab JungKook singkat.
Bibi Lee tidak begitu percaya dengan jawaban Tuannya itu. Karna ekspresi wajahnya masih menunjukkan sesuatu.
"Tuan yakin?" tanya Bibi Lee lagi memastikan.
Jungkook tersenyum "Ahjumma...aku benar-benar sudah lebih baik" jawab Jungkook, bohong memang. Sebenarnya rasa sakit masih dirasakan oleh Jungkook, tapi Jungkook tidak mau membuat orang di sekitarnya khawatir.
'Kenapa masih sakit..apakah obat ini tidak bereaksi?' batin Jungkook.
Suasana di ruang makan Tn Kim saat ini terasa sangat berbeda, ada suasana menegangkan di sini dan canggung begitu kentara terasa.
Semua orang yang berada di sana diam dengan pemikiran nya masing-masing.
"Apakah kalian sudah mengambil keputusan?" suara itu mengalihkan perhatian semua orang di sana, membuat yang empunya suara jadi pusat perhatian.
"Apakah harus kami tinggal disini?" tanya Seok Jin selaku yang tertua.
Tn Kim tersenyum simpul mendengar pertanyaan itu.
"Kenapa Anda tersenyum? Apakah ada yang lucu?" tanya Yoongi sedikit merasa aneh dengan tanggapan dari Tn Kim.
"Tidak...hanya saja aku sedikit....ah lupakan..." Tn Kim tidak jadi melanjutkan omongannya. Dan malah menatap Taehyung yang sedari tadi diam.
"Taehyung....apa keputusanmu?" tanya Tn Kim serius pada Taehyung.
Taehyung yang merasa terpanggil mengangkat kepalanya sehingga pandangan mata mereka bertemu.
Tn Kim tersenyum ramah, entah hilang kemana sikap tegas dan wajahnya yang sedikit menakutkan itu.
Taehyung tetap diam tanpa ada niatan untuk nya menjawab, ia terus menatap manik hitam milik Tn Kim, ada perasaan aneh di hati Taehyung.
Tes
Cairan bening berhasil lolos dari pelupuk mata seorang Taehyung. Entah kenapa dia ingin menangis saat melihat mata Tn Kim yang tiba-tiba berubah menjadi bagitu tenang dan teduh di pandangan Taehyung.
"Hiks..." isakan kecil terdengar dari bibirnya dengan bahu yang bergetar.
Membuat yang lain cukup terkejut dengan perubahan drastis Taehyung.
Yang tadinya dia keras sekarang kenapa tiba-tiba dia menangis?
"Taehyung-ah... Kau baik -baik saja, nak?" tanya Tn Kim khawatir.
Mendengar pertanyaan dari Tn Kim malah membuat Taehyung makin terisak.
"Hiks...hiks....kalian....hiks...jahat" tuturnya di sela-sela tangisnya.
"Taehyung-ah... maaf,eoh?" Tn Kim dengan nada bicara yang semakin lembut mendekati Taehyung mengelus pelan punggung pemuda itu.
Taehyung merasakan tangan hangat itu mengusap punggungnya. Hal yang tak pernah ia rasakan dan selalu ia dambakan, kini terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Brother
Fanfiction(Revesi) Darah lebih kental dari air .. Bagaimana jadinya jika engkau memiliki banyak saudara dalam semalam. Bagaimana perasaanmu? disatukan tanpa mengenal satu sama lain. Hubungan darah memaksa kalian bersatu. Menyatukan berbagai sifat dan kepriba...