0:8

35.8K 3.7K 713
                                    


"Mari kita akhiri hubungan ini."

Deg!

Tubuh Yoongi bergetar hebat. Ia tidak pernah menyangka bahwa kekasihnya bisa memutuskan hubungan mereka begitu saja— menganggap hal seperti itu hanya lah masalah sepele.

Perlahan tapi pasti, Yoongi melepas pelukannya— tangannya beralih memegang kedua sisi bahu Seona erat, menatap mata bengkak kekasihnya dalam-dalam. Menerka apa yang sebenarnya terjadi pada wanitanya.

"Jawab dengan jujur, Ona. Kau hanya sedang bercanda kan?"

Seona diam seribu bahasa, mencerna lagi apa yang barusan Yoongi katakan.

Bercanda,

Bercanda,

Hanya bercanda, katanya?

"Hei, apa kau selalu menganggap semua yang aku katakan hanya gurauanmu saja, Min Yoongi-ssi?" akhirnya Seona membuka suaranya lagi, balik menatap tajam kedua manik mata Yoongi dengan sedikit menyunggingkan senyum getirnya— berpura-pura bahwa dirinya masih sangat baik-baik saja.

Yoongi berdecak sebal, mengacak rambutnya frustasi, "Bukan seperti itu maksud—", Omongannya terputus ketika tiba-tiba Seona malah menyandarkan kepalanya pada bahu kanan milik Yoongi sembari memukul mukuli dada Yoongi dengan pelan.

"Kenapa— kenapa aku harus mencintai pria jahat sepertimu— kenapa susah sekali melepaskanmu— hiks hiks ini terlalu menyulitkanku, Min."

Sekarang giliran Yoongi yang terdiam. Begitu takut jika berbicara hanya akan menimbulkan masalah yang lebih dari ini. Lebih memilih untuk mendekap tubuh kurus kekasihnya, tidak peduli sekeras apa Seona mencoba meronta meminta untuk dilepaskan.

Beberapa detik kemudian Seona pun mulai kehilangan tenaganya, ia memilih pasrah dan membenamkan wajahnya di dada Min Yoongi. Menangis sesenggukan sampai membuat baju pria itu basah terkena air mata dan juga ingusnya.

Yoongi mengecupi puncak kepala Seona penuh dengan rasa khawatir yang berlebih. Ia sangat menyayangi Seona, tapi disisi lain ia juga sedang diambang kebingungan.

"K-kau p-pergilah... " Seona berhasil melepaskan pelukan itu, ia melangkah mundur— memperjauh jaraknya dengan Min Yoongi.

Seona sudah tidak lagi menangis, ia malah tersenyum simpul saat mengatakan itu. Seperti ia kembali mendapatkan kekuatan agar bisa mengatakan hal yang paling ia benci di dunia.

"Tidak, aku akan disini sampai kau tenang!" bantah Yoongi tidak mau tahu.

Seona menggeleng, "kau bisa pergi sekarang Min Yoongi, kau bisa bebas pergi dengan wanita itu. Mulai detik ini, aku adalah orang yang akan menyetujui hubunganmu dengannya. Jangan khawatirkan aku lagi, pergilah... "

"Yak! Apa yang sedang kau bicarakan sebenarnya?! Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Wendy! Dia itu hanya teman masa kecilku!" Yoongi mulai kehilangan kesabarannya.

Seona pun terkekeh kecil, "di depanku kau bisa hanya menganggapnya sebagai teman— t-tapi di belakangku, kalian bermesraan lebih dari seorang teman!" bentaknya sembari berjalan menuju pintu utama rumahnya.

"YAA! APA KAU SUDAH GILA?! DIA ITU HANYA TEMANKU ONA, HANYA TEMAN! KITA TIDAK PERNAH BERMESRAAN SEPERTI APA YANG KAU PIKIRKAN!" teriak Yoongi seperti bukan kemauannya sendiri, emosinya sukses naik turun sekarang.

Seona menghentikan langkahnya, "M-min Yoongi... " panggilnya tanpa menoleh.

Yoongi hanya diam, ia berusaha menetralkan dirinya agar kembali tenang.

✔️ IF ONLY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang