"Pergilah kemana pun kau mau. Aku bisa setia semau ku."
. . . . .
Min Yoongi
Ona, maaf. Aku ada kelas malam.
Lain kali saja ya?
Ah baiklah,
Semangat untuk kuliahmu.
Nee, gomawo.
Read.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
20.09 PM KST
Jadi bagaimana?
Siapa yang tidak kesal jika kekasihmu tiba-tiba saja membatalkan rencana yang sudah kau buat jauh-jauh hari untuk anniversary kalian berdua, namun harus dibatalkan begitu saja ketika kau sudah bersiap diri untuk berangkat menemuinya?
Kalau Seona, dia jelas sedang kesal setengah mati pada kekasihnya. Bukan apa-apa, hanya saja selalu begitu. Min Yoongi— kekasihnya itu selalu punya beribu alasan untuk menghindarinya akhir-akhir ini. Entah karena apa, Seona pun tidak tahu alasan pastinya.
Seona dengan kesal langsung membanting ponselnya di atas kasur untuk meluapkan segala kekesalannya, "Keterlaluan, dia bahkan menolak ajakanku lagi— hikss, hikss... " tangisan Seona pun tak dapat ia bendung lagi.
"Kelas malam katanya? Cih, bahkan kau sendiri yang bilang jika kampusmu sudah meniadakan kelas malam!"
Pun Seona kembali terisak, bahkan tangisannya terdengar sangat menyedihkan ketika ia semakin menyadari jika kekasihnya itu akhir-akhir ini sedikitpun tak lagi peduli padanya. Batin Seona rasanya tersiksa sekali. Ia ingin mundur, tetapi masih terlalu sulit jika harus benar-benar berhenti untuk mencintai orang yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama ini.
Namun disisi lain, ia juga meragukan ketulusan kekasihnya— mengingat bahwa Min Yoongi tidak pernah lagi mengumbar kata cinta untuknya.
Seona memang bodoh. Bodoh karena sudah terlalu mencintai lelaki dingin itu, dan ia pun juga sadar akan kebodohan yang sedang ia lakukan ini.
***
Dan kini ditempat lain, kedai kopi— Min Yoongi nampak asik bercengkrama dengan beberapa teman-temannya di kampus. Hanya untuk sekadar bercerita tak penting lalu tertawa bersama setelahnya.
Sebenarnya Yoongi pun sedang tak enak hati perihal telah membohongi kekasihnya untuk kesekian kalinya lagi.
Namun mau bagaimana lagi? Malam ini ia benar-benar lelah dan ingin bersama teman-temannya dulu. Rasanya ia sudah sangat bosan— bosan sekali sampai membuatnya enggan bertemu dengan kekasihnya disaat hari jadi mereka kedua tahun ini.
