"The one that i meet for the first time, wasn't you."
.
.
.Siswi bernama Kim Sohye, hari ini resmi pindah ke SMA Seoul, setelah menjadi bahan perbincangan sejak 2 hari yang lalu.
Begitu datang, ia langsung menjadi pusat perhatian.
Sohye adalah seorang balerina, menjadi juara 2 di festival balet nasional tahun ini. Semua anak SMA Seoul sudah mengetahuinya, karena Sohye sempat menjadi berita di televisi. Apalagi ia terkenal akan wajah manisnya juga.
Sohye masuk di kelas 2A.
Sohye masih asing dengan situasi di kelasnya. Namun ia mencoba memberi inpresi yang baik. Sohye tersenyum ramah pada teman-teman sekelasnya.
"Kim Sohye!" Panggil seorang gadis, pemilik bangku paling belakang.
Sohye langsung melihat ke arah gadis itu.
"Ya?"
Gadis itu melambaikan tangan, kemudian menunjuk kursi sampingnya, mengisyaratkan Sohye untuk duduk disana.
Tanpa ragu Sohye berjalan ke arah gadis itu.
"Duduk disini aja." Perintah gadis itu, tanpa intonasi memaksa.
"I-iya.." Sohye pun duduk dengan canggung.
"Ngga usah takut. Gue ngga gigit kok." Ucap gadis itu santai.
Sohye tersenyum.
"Nama gue Jeon Somi. Gue bendahara kelas." Gadis itu, Somi, mengulurkan tangannya kepada Sohye.
Sohye menjabat tangan Somi. "Ehm.. iya, salam kenal juga. Gue Kim Sohye, dari Jeonju."
"Ow.. yang di televisi ternyata bukan editan. Lo beneran cantik." Puji Somi, menepuk pundak Sohye dengan akrab.
Lagi, Sohye tersenyum. "Makasih.."
Tiba-tiba seorang siswa yang duduk di depan bangku Somi-Sohye, membalikkan kursinya ke belakang.
"Hello Kim Sohye!" Sapa laki-laki berwajah imut dengan suara cempreng (?) nya.
"O-oh? Hello.." balas Sohye canggung.
Somi memukul kepala laki-laki itu.
Ttak!
"Aw! Yak! Somi! Apa-apaan?!"
"Lo kok alay sih ke Sohye?"
Sohye tersenyum. "N-ngga papa kok."
"Kenalin. Gue Daehwi," bocah bersuara cempreng tadi tersenyum. "Dan ini temen sebangku gue, Woojin."
Daehwi menunjuk punggung teman sebangkunya.
Teman Daehwi, yang bernama Woojin itu tidak membalikkan kursinya ke belakang, dia sedang tidur dengan posisi kepala yang tenggelam di dalam lipatan kedua tangannya sendiri.
"Ini namanya Woojin?" Tanya Sohye lirih.
Daehwi tertawa kecil. "Iya, ini namanya Woojin. Kalau mau ngomong biasa aja Hye, ngga usah pake bisik-bisik. Dia tidur kok, ngga bakalan dengerin kita.."
"Oh.. oke Hwi," Sohye ikut tertawa kecil.
"Semua anak disini udah tau kalau lo itu balerina populer, jadi andai nanti lo kewalahan ditanyain, mohon maklum ya? Soalnya di SMA sini belum pernah ada balerina secantik lo," goda Somi yang membuat wajah Sohye langsung merona.
"Apaan Som.. gue jadi malu nih,"
"Lo kok manis banget sih Hye? Ih gemes deh!" Daehwi mencubit pipi Sohye gemas.
Lagi, Somi memukul kepala Daehwi.
Ttak!
"Adaw Som! Apa lagi sih?!" Teriak Daehwi kesal, sambil memegangi kepalanya yang sakit.
"Anak kecil ngga boleh main modus-modusin."
Daehwi memasang ekspresi datar.
"Gue udah gede kali Som.."
Sohye tertawa melihat Somi dan Daehwi. Menurutnya, kedua teman barunya itu sangat lucu. Sohye langsung merasa nyaman berada di dekat mereka.
"Oh ya Hye. Lo mesti hati-hati sama anak-anak geng di sekolah ini." Ucap Somi memperingatkan.
"Anak-anak geng?"
"Paling di sekolah lo yang dulu ngga ada, tapi disini ada Hye. Udah jadi rahasia umum kalau di daerah Seoul tu banyak komplotan geng nya. Lo mesti hati-hati. Di sekolah sini juga ngga sedikit anak yang ikutan geng," jelas Somi.
Sohye mengrenyitkan dahinya. Di Jeonju, daerah asalnya, ia belum pernah mendengar kata-kata 'komplotan geng'. Itu benar-benar asing di telinga Sohye.
"Di kelas sini juga banyak anak geng nya, tapi gue ngga bakal ngasih tau lo siapa aja mereka. Nanti lo juga bakal tau sendiri mereka siapa aja,"
"Yang penting hati-hati sama siswa yang kemana-mana gerombolan." Imbuh Daehwi.
"Oh oke oke..." Sohye menganggukkan kepalanya mengerti.
Sepertinya lingkungan di Seoul lebih asing dari yang dibayangkan Sohye.
🍁
"Kim Sohye? Baju olahraga dan semua buku paket pelajaran sudah disediakan di loker pribadimu. Kamu tinggal ambil disana jika memerlukannya. Ini kunci lokermu." Kata Min seosangneim, wali kelas 2A, sambil memberikan kunci kepada Sohye.Sohye tersenyum, kemudian membungkuk hormat. "Terimakasih seosangneim."
🍁
Benar kata Somi.
Saat jam istirahat tadi, banyak anak yang ingin berkenalan dengannya. Sohye benar-benar kewalahan ditanyai ini dan itu.
Hingga tak terasa sekarang sudah saatnya pulang.
Sohye perlu mengambil bukunya di ruang loker, sedangkan Somi dan Daehwi pamit pulang terlebih dahulu karena keduanya ada jadwal les.
Sohye pun pergi ke ruang loker sendirian. Ia hanya mengambil buku-buku paketnya, kemudian langsung keluar.
Namun baru beberapa langkah ia menjauhi pintu ruang loker, ada seorang siswa yang mengahadangnya.
"Kim Sohye?" Tanya siswa itu memastikan nama gadis yang berdiri di depannya.
"Iya. Ini Kim Sohye." Jawab Sohye tenang.
"Kenalin. Gue Daniel." Siswa itu, Daniel, mengulurkan tangannya pada Sohye.
Tanpa ragu Sohye balas menjabat tangannya. "Gue Sohye."
Ketika Sohye hendak melepas jabatan tangannya, Daniel malah menahan tangan Sohye untuk tidak lepas.
Sohye mengrenyitkan dahinya, menatap Daniel bingung.
"Gue mau bilang sesuatu sama lo." Ucap Daniel dengan senyuman manisnya -yang tiba-tiba tampak.
Sohye masih setia menatap Daniel dengan bingung.
"Gue suka sama lo."
"Eh?"
"Mau ngga lo jadi pacar gue?"
Sohye langsung membelalakkan matanya.
"A-apa?!"
.
.
.TBC
.
.
.Please vote and comment yeorobun 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Boy - Park Woojin [Completed]
Fanfiction"Lo ngga boleh suka sama gue, tapi biarin gue suka sama lo." -Park Woojin, kelas 2 SMA yang menyukai Kim Sohye, anak pindahan baru di sekolahnya. . . . Happy reading.