Warning!
15+"After wedding?"
.
.
.Hotel W1
Setengah jam yang lalu, Sohye dan Woojin tiba di hotel, dan langsung cek in ke kamar nomor 101. Entah kenapa Sohye jadi merasa canggung, berbeda dengan Woojin yang terlihat santai-santai saja.
"K-kita ngapain nih?" Tanya Sohye canggung.
Kata orang-orang, malam ini disebut malam pertama. Biasanya pengantin baru melakukan hubungan.. ya itulah pokoknya. Dan Sohye belum bisa membayangkannya.
"Ngapain ya? Gue mau ganti baju dulu, gerah pake tuxedo dari siang." pamit Woojin sambil melenggang santai menuju kamar mandi.
Sohye hanya mengangguk kecil menanggapinya. Ia menerka-nerka bagaimana Woojin bisa sesantai itu di malam pertamanya.
Sohye menunduk, melihat tubuhnya yang masih terbalut wedding dress putih. Seharusnya ia juga ganti baju, tapi ia tak bisa menurunkan resleting belakang bajunya.
"Gue udah selesai.." Woojin berdiri di depan pintu kamar mandi dengan setelan t-shirt putih kebesaran dan celana pendek hitam sedikit di atas lutut.
"Ga ganti baju?" Tanya Woojin ketika melihat Sohye yang masih duduk diam menatapnya di pinggiran kasur.
Tangan Sohye bergerak canggung menunjuk resleting belakang bajunya.
"Oh? Ga bisa?" Woojin mendekat pada Sohye, "Balik badan dulu." perintahnya.
Bukannya berbalik badan, Sohye malah mendongak, menatap wajah Woojin dengan wajah meronanya. Woojin yang menyadari itu pun mengukir senyum dibibirnya.
"Kenapa hm?" Woojin mengelus lembut surai coklat Sohye.
Sohye tidak menjawab, ia menunduk malu seraya melingkarkan lengannya di pinggang Woojin, memeluk laki-laki itu erat.
"Canggung ya?" Tanya Woojin.
Sohye mengangguk kecil.
Woojin mengecup pucuk kepala Sohye. "Anggep aja kaya kita masih pacaran, biar ngga canggung.."
Sohye menegakkan kepalanya. "Tapi sekarang kan kita udah nikah!" Bibirnya mengerucut sebal.
Tahan Woojin.. tahan...
Woojin memejamkan matanya sejenak, kemudian menghembuskan nafas kecil lewat mulutnya. Hormonnya sungguh mengganggu, sedari tadi. Ekspresi santainya itu hanya sekedar pencitraan, sebenarnya ia sendiri juga merasa gugup dan ingin segera menerjang gadis yang tadi sore diresmikan menjadi istrinya itu.
Wedding dress Sohye yang memamerkan belahan dada itu saja sudah cukup menggoda, ditambah barusan Sohye memancingnya dengan kerucutan bibir yang menggemaskan itu. Woojin jadi dibuat panas saja.
"Kok diem?" Sohye masih setia mengadah menatap Woojin.
"N-ngga.. ga kenapa-napa.." suara Woojin menyerak. "Sini resletingnya.."
Akhirnya Sohye menurut, ia membalikkan badannya supaya Woojin lebih mudah menurunkannya.
Sreet!
Resletingnya terbuka. Dan Woojin melihat ada kaitan kacamata 👀 milik Sohye.
Ugh.. Shit! Kenapa benda itu harus keliatan menggoda? umpat Woojin dalam hati.
"G-gue ga bisa ganti di kamar mandi, soalnya rok panjangnya bakal basah.." Sohye menggigit bibir bawahnya gugup. "Lo bisa berbalik bentar aja ngga? Gue mau ganti disini aja.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Boy - Park Woojin [Completed]
Fanfiction"Lo ngga boleh suka sama gue, tapi biarin gue suka sama lo." -Park Woojin, kelas 2 SMA yang menyukai Kim Sohye, anak pindahan baru di sekolahnya. . . . Happy reading.