07. Putus!

2K 238 21
                                    

"No more pain."

.
.
.

"Niel, maafin gue. Gue bener-bener minta maaf.."

"Barusan lo ngomong apa Hye? Gue salah denger kan?"

"Maafin gue.."

"Jangan bikin gue marah Hye! Lo bilang gitu pasti ada alesannya kan?"

"Maafin gue Niel.."

Sohye menundukkan kepalanya, berusaha menahan air matanya.

Barusan ia memutuskan hubungannya dengan Daniel. Berani tak berani ia harus melakukannya, hatinya sudah terlanjur sakit.

Semenjak insiden di tribun itu, disekolah Daniel lebih sering bersama Sejong. Daniel juga sudah jarang chat Sohye.

Kata lainnya, Daniel mulai mengabaikan Sohye.

Ini sudah berlalu 1 minggu, tapi Daniel masih belum mau jujur. Dia tetap bersikap seolah tak terjadi apa-apa.

Tentu saja Sohye semakin sakit hati.

"Kenapa lo mutusin gue? Gue kurang apa? Lo udah bosen sama gue? Lo suka sama cowok lain? Atau bahkan lo udah selingkuh sama cowok lain?!" Tanya Daniel dengan nada tinggi, emosi.

Pertahanan Sohye akhirnya runtuh. Sohye menangis.

"Gue ngga selingkuh Niel.. hiks.. harusnya gue yang nanyain lo kaya gitu.. hiks.. hiks..."

Daniel terkejut.

"Kenapa gue yang ditanyain? Jelas-jelas lo yang mutusin gue!" Bentaknya keras.

Sohye pun memberanikan diri menatap mata Daniel dengan tajam, untuk yang pertama kalinya.

"Tapi lo yang jelas-jelas selingkuh dibelakang gue Niel!"

"A-apa?"

"Gue tau lo main dibelakang gue sama Sejong! Gue tau Niel!"

"Hye, gue tu-

"Jangan ngelak Niel! Lo ngga nolak waktu dicium Sejong di tribun, setelahnya lo sering berduaan sama Sejong! Gue ini pacar lo Niel! Gue berhak sakit hati pas lo berlaku kaya gitu!" Sohye kehilangan kesabarannya.

Gadis itu meluapkan amarah dan kekecewaannya, meskipun dengan air mata yang masih bercucuran di pipinya.

"Gue sama Sejong ngga ada apa-apa Hye!"

"Ngga usah bohong Niel!"

Daniel terdiam. Sohye sudah tahu segalanya. Dan entah mengapa itu malah membuatnya marah.

Daniel tidak terima jika Sohye memutuskannya. Harusnya ia yang duluan memutuskannya. Selama ia hidup, tak ada perempuan yang berani memutuskannya. Sohye menodai harga dirinya.

"Jadi.. sekarang lo yakin mau mutusin gue?" Tanya Daniel dengan seringaian di wajahnya.

"Gue yakin, dan ga bakal nyesel."

Daniel tertawa. "Oke.. liat aja nanti."

Ucapan terakhir Daniel itu sukses membuat Sohye merinding. Perasaannya mengatakan bahwa itu pertanda sesuatu yang buruk di masa mendatang.

Sweet Boy - Park Woojin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang