Sweet Boy - Park Woojin [Completed]

23. Kencan!

"Romance? Yes, we do."

.
.
.

Keesokan harinya, Daniel-Sejong dan Woojin-Sohye menikmati kencan dengan pasangan masing-masing. Kata mereka, itu namanya 'quality time'.

Daniel-Sejong berencana untuk tur keliling Busan dengan bis, lalu malamnya menyewa tenda kecil untuk camping di sekitar pantai heundae. Sedangkan Woojin-Sohye berencana untuk menelusuri daerah pesisir Busan menggunakan sepeda, lalu malamnya langsung istirahat di resort.

Kedua pasangan itu meninggalkan resort sekitar pukul delapan pagi.

🍁
.
.
.

"Tau nggak? Gue tu sebenernya ga terlalu suka kalau kita liburannya ke Busan.." ucap Daniel.

"Eh? Kenapa? Kenapa ngga bilang dari awal?"

"Kan lo sama Sohye bilangnya gue sama Woojin suruh ngikut aja.."

"Iya sih... tapi emangnya ga suka kenapa?"

"Nenek gue tu asalnya Busan, dan gue dari lahir sampe SMP tu idup disini, jadi gue udah bosen sama daerah sini.."

Sejong hanya bisa membuka mulutnya tanpa berkata.

Cup.

Daniel mengecup dahi Sejong.

"Tapi gapapa kok, gue seneng ada lo." Ucapnya sambil tersenyum.

"Ih apaan sih Niel! Dasar kerdus! Malu ah dilihatin orang!" Sejong menutup wajahnya yang memerah dengan kedua telapak tangannya.

🍁

"Suka daerah pesisir?" Tanya Sohye.

"Mm.. bisa dibilang gitu. Gue suka udara di daerah sini.." jawab Woojin santai.

"Lo sering kesini?"

"Hm. Sering. Busan tu tempat kelahiran gue, tapi gue tinggal disini cuma sampe SD..." jelas Woojin singkat.

"Trus kenapa pindah ke Seoul?"

"Karena tuntutan pekerjaan papa gue, dan juga tuntutan karir taekwondo gue.."

"Ciaa.. yang jadi pernah jadi pemain taekwondo nasional.." goda Sohye sambil tersenyum-senyum.

Woojin melirik Sohye. "Ciaa.. yang pernah juara ballet nasional..." balasnya.

Sohye tertawa. "Bangga ya jadi pemain taekwon nasional?"

"Ya iyalah! Siapa dulu? Park Woojin gitu lho." Woojin menepuk dadanya dengan bangga.

"Ahh.. apa pujiannya tadi gue batalin aja ya? Kok kayaknya ada yang mulai over-pede..." goda Sohye sambil melirik Woojin jahil.

"Eish." Woojin mengerucutkan bibirnya, kemudian mengayuh sepedanya lebih cepat.

"Yak! Canda doang Jin! Kok gue ditinggalin sih?!"

🍁
.
.
.

Tak terasa hari sudah mulai gelap.