Kalau khawatir suatu pertanda suka.
Apa mengenalmu pertanda masa depanku.✏
Kevin menuju kantin kelas 11, mencari kunci motornya.
"Ibu, lihat kunci diatas meja sini nggak?" Kevim bertanya dengan sipan pada ibu kantin yang sedang membersihkan meja miliknya.
"Bu imah dari tadi nggak ada lihat nak,"
"Coba cari dikelas, laci. Siapa tahu ketemu.""Makasih bu."
Singkat percakapan dengan Bu.imah salah satu pemilik kantin yang sedang membersihkan meja tadi.
Kevin berlari menuju kelasnya.
11 IPA 6. Untung saja masih sore. Jika malam datang pasti pintu utama menuju kelas 11 akan dikunci.
✏
"Mana sih? Harusnya kan ada."
Kevin menggerutu sendiri sedari tadi sudah tak menemukan benda kecil namun penting miliknya itu.
Kevin akan mencari satu persatu meja. Jika tak dikantin, kelas, satu lagi lapangan yang belum diperiksa.
Kevin menundukencari kemana-mana tak ketemu.
"Berarti dilapangan pas basket tadi mungkin?" pikir Kevin pada dirinya sendiri.
Kevin memandang meja guru yang belum diperiksanya. Langsung saja Kevin mencari disekitar meja tempat duduk gue biasa mengajar.
Tidak ada dan tidak ketemu. Kevin akan berdiri mencari kelapangan, tapi kepalanya terbentur meja guru.
Tukk.
"Aduh." Kevin meringis dengan mengelus pelan kepalanya yang terbentur. Pas sekali benda yang sejak tadi dicari akhirnya ketemu. Bunyi jatuhnya mungkin sama pada saat kepalanya terbentur.
"Ehe ternyata ada dikantung saku baju ya." guman Kevin merutuki dirinya sendiri. Ternyata Kevin baru sadar dia sekarang mulai ceroboh.
Dengan semangat lelaki yang menemukan kunci motor miliknga ini menuju parkiran sekolah lagi. Tempat dimana motornya diparkirkan dan ada bidadari yang menunggu, apakah berlebihan jika dikatakan bidadari?
✏
"Dir~"
Satu kata nama panggilan tak jadi terucap dari mulut Kevin. Ia celingak-celinguk mencari nama yang belum saja sempat terlengkapi pada saat akan memanggilnya.
"Dira?" gumam Kevin.
"Lo gak pulang kan?" gumam Kevin sekali lagi.
Kevin berniat akan mencari Dira disatu sekolah besar ini.
✏
Ketika akan menuju gudang Kevin bertemu dengan sekumpulan perempuan sekitar ada tiga atau empat orang mungkin.
Kevin mendekati mereka bertiga. Tak lain Tayya, Sasha, Lala. Nama ketiga perempuan itu masuk dipikiran Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine
FanfictionUntuk keberapa kalinya Kevin dilibatkan dengan masalah cewe, tapi Kevin tak peduli dan berusaha cuek. Seketika anak baru datang, dia dibully oleh kakak kelas yang seangkat dengan Kevin. "Gak ada gunanya kalian suka sama gue, tapi kalian bully dia." ...