62

704 29 0
                                    

Terkadang aku rindu obrolan manis kita dahulu; masa dimana kamu masih senang bercerita perihal apa yang terjadi hari itu. Kamu bergumam menceritakan, sementara aku bergeming mendengarkan.

Kamu dengan cerianya membuka topik perihal apa yang kamu senangi, apa yang kamu inginkan, apa yang kamu benci. Tak jarang kita membicarakan perkara masa lalu, kamu terbuka untuk mempercayakan semua luka dan laramu kepadaku. Pun tak jarang aku terlelap saat kamu tengah bercakap-cakap.

Namun, kita tak seperti dahulu lagi. Entah kenapa atau memang begitu adanya; perpisahan menghempaskan semua perihal itu. Terlarutkan oleh kesunyian yang dibawa sang pilu. Aku terpaksa memeluk kesendirian, aku biarkan hati ini terbawa arus rindu yang menggelisahkan. Sampai akhirnya, aku bisa melupakan semua luka dan semua kesedihan.

— Arief Aumar Purwanto | 17/02/2017 (via sajaksesak)

Dari Hati [Quotes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang