Beruntung sekali dia yang berada di dekatmu.
dia yang mendapat perhatian lebihmu dan
Menikmati sempurnanya tiap tiap garis senyummu itu.Beruntung sekali dia yang tak berhenti kau perhatikan dan pedulikan
bahkan mungkin kau prioritaskan.
Beruntung juga dia yang tak jarang kau buat tertawa,
kau ajak duduk berdua dan saling menatap mata yang masing masingnya
kuyakin menyimpan rasa yang sama.Beruntung sekali dia yang lengannya pernah sangat erat kau genggam
kau dekap tubuhnya dari dingin yang menghujam.
Beruntunglah ia yang waktunya di hadiahi banyak kebahagiaan olehmu
yang mungkin itupun tak cukup hanya dengan bertemu,
mendengar suaramu di ujung telepon, menembus hujan saat sedang turun deras derasnya.
Atau saling berebut sisa kulit ayam yang kalian pesan sambil mencubit dan tertawa.Beruntung sekali dia yang berhasil menyita semua waktumu untuk memikirkannya, merindukannya dan tentu membuatmu ingin terus bersamanya.
Sementara di sisi lain, satu hati menabahkan diri dari patah yang terlanjur ada
dari seluruh rasanya yang berujung sakit di dada.Tapi mungkin dia atau mereka tak seberuntung aku.
Yang meskipun sudah ikhlas terluka,
yang tak bisa sedikitpun membencinya,
meski harus berkali kali mendapat sebuah kecewa,
Aku diberikan hati yang tidak lantas begitu saja hancur hanya karena kenyataan tak sesuai harapan dan doa.Aku juga diberikan kepercayaan bahwa jika menunggu tak pernah sia-sia,
jika takdir adalah sebenar-benarnya jawaban tanpa perlu aku yang berbicara,
maka selama apapun silakan bersamanya.
Karena untuk mendapatkan semua itu
aku tidak harus dengan merusak kebahagiaanya.Biarkan Tuhan yang tahu siapa aku dan siapa sosok terbaik untukku nantinya.
—pengedardiksii
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati [Quotes]
Poetry'Bahkan jika kehilangan merenggut seluruh yang telah kuperjuangkan, cinta ini tidak akan menyesal telah memilihmu.'