94

516 14 0
                                    

Barangkali benar, perkara hati seringkali sulit kupahami. Termasuk perasaan luka dan kecewa di dalamnya. Kamu pernah menyuruhku untuk menyerah saja, kamu pernah membuat aku menunggu dan bertanya-tanya. Namun aku masih dengan keras kepala berdiri di tempat yang sama. 

Kerap kali aku suka berpikir, untuk apa aku terus bertahan dalam ketidak pastian kisah, berdiri tegak dalam jeda panjang yang tak kunjung usai, mengulur-ulur waktu untuk berpisah. Meyakinkan diri untuk kesekian kali, ini hanya jeda, bukan akhir.

Tak ada dari kita yang rela mengakhiri kisah ini. Namun untuk bersama, kenyataannya hanya akan menambah luka. 

Kamu tahu mengapa? Sebab ada yang jauh lebih kuat dibandingkan keinginanku untuk menyudahi segala, yaitu setiap jejak rasa yang masih sama sejak pertama. Atas apa yang sudah kita lalui dan kita percayai.

Jika untukmu tidak, maka biarkan aku saja yang tetap berkeras hati menjaga perasaan ini. Hingga nanti saat aku benar-benar sampai pada batas lalu melepasmu dengan ikhlas

Maka, jika tak ada jawaban atas sebuah pilihan, bolehkah aku bertanya? Apakah cinta tetap dinamakan cinta jika bertahan pada ketidak pastian?

—wordhunter & SatuHuruf

Dari Hati [Quotes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang