“Ah, maaf kan saya kalau sering mengganggumu dengan terus menerus mengirim pesan singkat, sebab itu salah satu cara agar kamu tetap ingat dengan keberadaan saya.
Maaf juga kalau saya sering memaksakan tuk terus berbincang saban malam, padahal jelas-jelas mati di ujung kata dan kamu pun jelas tak lagi mau memperpanjang pembicaraan — seharusnya saya sadar bahwa saya ini membosankan
Maaf tak bisa membuatmu tertarik bahkan tersenyum manis, begitu saja saya tak becus
Maaf juga sering mengajakmu tuk menghabiskan waktu dengan saya yang jelas penolakan yang kamu beri.
Maaf kalau saya sering melempar aksara rindu, menuliskan puisi teruntukmu, bahkan ingin selalu dekat tanpa ada yang mengganggu
Semacam keras kepala bercampur bodoh, tak paham-paham atas isyarat "jangan dekati saya" yang kamu berikan.
Ah, pokoknya maaf telah mencoba masuk kedalam kehidupanmu yang jelas ada larangan masuk yang dikhususkan untukku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Hati [Quotes]
Poetry'Bahkan jika kehilangan merenggut seluruh yang telah kuperjuangkan, cinta ini tidak akan menyesal telah memilihmu.'