159

241 8 0
                                    

Ada masanya, ketika pesan darimu terpendam, oleh waktu yang terus berjalan. Sebagaimana aku dan kamu, yang juga semakin berjauhan.

Ketika obrolan tengah malam yang menjadi karam.  Sebab tak ada lagi candaan ataupun gagasan yang bersesuaian.

Ketika bangku di hadapanku yang menjadi kosong. Sebab tak ada lagi sorot matamu yang meneropong, tiap jengkal rasaku yang sorong.

Nyatanya, aku cuma bisa pecah, bersama sajak-sajak tentangmu yang berserah. Pada harap-harap kacau yang tak lagi searah. Pada desau perih yang terus berdarah.

Biar aku yang tenggelam, menikmati tiap luka yang menikam, memutar tiap kisah yang terekam.

Sebab kamu telah memilih hilang, dan aku bukanlah rumah tempatmu berpulang.

Pergilah,
semoga aku cepat mencabut panah, supaya segera kembali melangkah.

Dari Hati [Quotes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang