Penasaran

2.4K 120 2
                                    

" kamu dapat dari mana uang sebanyak itu? Kamu mencuri lagi ya? "

" ma, sampai kapansih mama nuduh aku aku kayak gitu terus? Aku udah berhenti ma"

" terus dari mana kamu dapat uang itu?"

" teman Zoni yang kasih"

" siapa teman kamu? Pencuri? "

" Cukup Ma!!"Zoni menghela napas "kenapasih mama mikir aku pencuri? Temen aku juga nggak kayak gitu ma. Dia ikhlas ngasih itu buat aku. Buat biaya obat mama" Zoni mengacak rambutnya Frustasi. Ia tak habis pikir kenapa mamanya selalu bawa-bawa pencuri. Padahal tadi Anzo memberikan itu cuma-cuma.

" penyakit mama nggak akan sembuh" Zoni menghela napas dalam-dalam. Zoni berjongkok di depan mamanya yang menggunakan kursi roda lalu menangkup wajahnya.

" mama kok jadinya gini? Mana mama aku yang dulu. Yang nggak pernah menyerah, yang nggak pesimis dan yang selalu kasih Zoni motivasi buat bertahan hidup tanpa ayah"

Dina-mama Zoni menangis, kemudian ia memeluk anaknya. "maafin mama nak. Yang selalu berfikiran buruk sama kamu" Zoni tersenyum " mama nggak salah"

****

" pa, perempuan yang waktu dikantor itu siapa? " tanya Alfian

" perempuan yang mana? " ucap Ahmad yang sedang membolak-balikkan koran.

"ituloh pa, yang rambutnya sebahu, pake blezer abu-abu"

" oh yang itu. Kenapa? Jangan bilang kamu suka sama dia" goda Ahmad

Astagfirullah. Semoga nggak kejadian

" dia siapasih pa? Kok papa kelihatan akrab sama dia"

" oh dia it --"

Drrrrrt drrrrt

"seberntaryah papa terima panggilan dulu" Alfian mengangguk dan Ahmad berjalan agak berjauhan dari Alfian

"kenapa pa? " tanya Alfian papanya sudah kembali duduk.

****

"Gini nih, kalau tinggal cuma sendirian. Gue semua yang kerja. Mana nggak ada pembantu lagi" omel Anzo

"aduhhh. Mana lagisih berkasnya" Anzo memijat pelipisnya. Pusing. Benar benar pusing.

Anzo mengambil ponselnya yang berada diantara tumpukan berkas yang terdapat di atas meja kerja Ayahnya. Anzo menekan satu nomor dan menelponnya.

Setelah selesai menelpon Anzo merapikan semua berkas yang sempat ia baca dan semua berkas hasil rapat kemarin.

****

Baru saja Alfian ingin memakai helmnya, sebuah mobil mewah masuk pekarangan rumahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALIANZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang