Rencana

1.9K 88 5
                                    

Assalamualaikum.....
Maap nih ya gais cecan baru up :)

Jadi ada sebuah masalah yang mengakibatkan saya tidak melanjutkan cerita ini :)

Jadi doakan saja, insya Allah saya akan melanjutkan cerita ini :)

Doakan ya semoga saya bisa meneruskan cerita ini. Sekian dan terima cogan

Happy Reading :)

Sepulang sekolah tadi Anzo sudah meminta bantuan kepada teman-temannya untuk menghubungi nomor yang ada pada kartu nama itu. Ada satu nomor yang sudah dihubungi berprofesi sebagai pengacara dan Anzo sudah mengatur jadwal pertemuannya.  Besok sore dia akan bertemu dengan pengacara itu.

Untuk malam ini dia akan kerumah Sea. Bertanya apa yang harus ia lakukan. Yah. Keputusannya sudah bulat. Mungkin dia bisa membalas Ahmad melalu Alfian. Semoga.

Tanpa mengetuk pintu dan mengucapkan salam Anzo langsung masuk menerobos kedalam rumah Sea. Toh Sea juga lagi sendirian. Orang tuanya sedang bertugas. Sea sengaja tidak mengunci pintunya karena Anzo ingin datang kerumahnya. Setelah masuk anzo langsung mengunci pintu rumah Sea. Untuk malam ini dia bermalam disini, dia juga sudah membawa pakaian sekolahnya.

"Oke sekarang apa yang harus gue lakuin?" Ucap Anzo tanpa basa basi. Dia langsung melepar tas ranselnya kesembarang arah lalu berbaring di ranjang empuk Sea.

"Berdasarkan Novel yang udah gue baca. Kayaknya lo harus ubah penampilan lo deh" ucap Sea menatap Anzo dari atas kebawah.

"Harus gitu? Lo kebanyakan nelen Novel kek nya deh" Tanya Anzo tidak suka

"Yah mau gimana lagi. Kalau gayanya kayak gini, dia pasti tau kalau lo itu Anzo"

"Jadi?"

"Ubah penampilan lo lah! Gue ada ide" ucap Sea semangat. Sebenarnya diantara Irza, Anzo, dan Sea mungkin Sea yang terlihat feminim. Dengan senang hati ia akan merubah penampilan Anzo.

"Jangan yang aneh-aneh tapi ya?"

"Siap bos ku"

Tak perlu memakan waktu lama. Sea telah memilihkan Anzo baju dan menyuruhnya agar memakainya

"Nah keren kan" Sea berseru riang

"Ini terlalu berlebihan" protes Anzo. Ini sangat bukan dirinya. SANGAT.

Lihat. Dia memakai rok empat jari dibawah lutut dan memakai baju kemeja. Kerensih. Tapi ini bukan dirinya.

"Gue gak suka Sea"

"Pake jeans aja kali ya?"

"Ya" jawab Anzo cepat. Jelas. Padat

****

"Lo gak mau ikut seleksi buat ikut lomba basket nih?" Tanya Dimas selaku kapten ekskul Basket. Alfian hanya menatap tanpa menjawab.

"Ayolah. Kita lagi kekurangan anggota. Kata pak Wahyu lo jago main. Lagian Si Merry ikut seleksi juga"

Alfian menghela napas "ya udah gue ikut." Alasan Alfian ikut bukan karena ada Merry, tapi ia ingin mengisi waktunya yang luang. Itu saja.

"Oke pulang sekolah kita latihan. Jangan lupa datang"setelah mengatakan itu Dimas pergi dari hadapan Alfian.

"Akhir-akhir ini lo jarang datang kumpul" Alfian menoleh kebelakan dan mendapati faris sedang berjalan kearahnya dengan tangan dimasukkan ke saku

ALIANZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang