Ayyeyyyy
" kenapa kamu memanggil saya malam- malam kerumahmu?" tanya pak ahmad ketika dia sudah duduk disofa ruang tamu rumah Anzo
" ada yang ingin saya bicarakan?"
" bukan kah bisa lewat telepon? "
"tidak. Ini mengenai saya"
Anzo sengaja memanggil pak Ahmad kerumahnya malam-malam untuk menutupi identitasnya, karena dia tahu pasti nanti Alfian akan menanyakan tentang dirinya ke pak Ahmad.
" kenapa? Ada masalah? "
" ya ada masalah. Saya tidak suka dengan kelakuan anak bapak. Sudah dua hari belakangan ini anak bapak mengikuti saya terus. Oh ya apa bapak tau kalau anak bapak itu ikutan geng motor? "
" geng motor? "
" ya dia ikut geng motor. Lebih parahnya dia ketuanya. Dia juga sudah menantang saya agar balapan dengannya"
Anzo sengaja berbohong. Sebenarnya Anzo tidak ingin bercerita panjang lebar seperti ini. "mungkin bapak agak sedikit terkejut. Tapi bapak perlu tahu musuh geng motor Alfian itu banyak. Dia juga hampir tertangkap polosi waktu balapan dengan saya" dan benar Ahmad terkejut.
" saya tidak tahu kalau dia ikut geng motor" Awalnya Ahmad memang curiga kalau anaknya itu termasuk anggota geng motor karena tiap malam Alfian selalu keluar dan selalu pulang malam, tapi Ahmad mengenyahkan pemikiran itu.
"sekali lagi saya ingatkan. Musuh-musuh geng motor Alfian itu berbahaya. Termasuk saya"
Ahmad terkejut apa yang dikatakan Anzo "kamu ikut geng motor juga? "
" ya begitulah pak. "
Ahmad menggelengkan kepalanya. "saya tidak percaya ini! "
"bapak tidak percaya dengan anak bapak, kalau dia itu ikut geng motor? Saya bisa menujukkan buktinya"
Anzo berdiri, menaiki tangga dan mengambil ponselnya yang ia charger, meninggalkan Ahmad dengan setengah tidak percaya karena anaknya ikut geng motor. Mungkin ini salahnya karena ia terlalu memanjakan Alfian. Pantas saja Alfian ingin dibelikan motor baru.
" ini saya bawakan buktinya" ucapan Anzo membuatnya tersadar dari lamunannya
Anzo kembali duduk didepan Ahmad lalu menyerahkan ponselnya. "silahkan bapak liat" Anzo menyodorkan ponselnya ke pak Ahmad. Ahmad mengambilnya dan mulai memutar video yang Anzo lihatkan.
Usai melihat video tersebut,Ahmad menghela napas, meletakkan ponsel Anzo kemeja. " kenapa kamu baru mengatakan ini?"
" sebenarnya saya ingin mengatakan ini waktu saya kerumah bapak. Tapi tidak jadi, karena saya melihat Alfian mengintip dibalik tembok waktu saya mengambil berkas dirumah bapak"
" jadi kamu memanggil saya kesini intinya apa? " tanya Ahmad karena sedari tadi Anzo membahas anaknya
Anzo tersenyun penuh arti "saya sudah bilangkan kalau saya musuh geng motor Alfian? "
"ya"
" saya mau bapak tidak memberitahukan apapun tentang saya ke anak bapak. Karena saya tau pasti anak bapak akan bertanya mengenai saya. "
" kenapa saya harus melalukan itu?"
" karena jika bapak tidak melakukannya, bapak akan kehilangan Alfian selama-lamanya. Bapak ingat? Saya punya uang banyak. Saya bisa melakukan apapun yang saya mau. "
Kehilangan Alfian? Anak satu-satunya? Ahmad lebih memilih kehilangan pekerjaannya dari pada anak semata wayangnya itu.
"saya tidak bermaksud mengancam bapak. Tapi ini mengenai saya pak, saya tidak mau indentitas saya terbongkar mengingat musuh-musuh bisnis orang tua saya yang banyak membuat saya takut dan nyawa saya terancam. Belum lagi saya hanya pewaris tunggal"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIANZO
Teen FictionAranda Alianzo Walker. Yang kerap di sapa Anzo atau Ara. Gadis tomboy yang banyak ditakuti oleh orang-orang. Keahliannya dalam bela diri tidak diragukan lagi. Siapapun yang berani mengganggu atau mencampuri malasah hidupnya, Anzo akan membuatnya ha...