"Jadi selama ini mereka pura-pura baik sama gue?" Anzo mendengar apa yang mereka katakan.
Anzo mendengarnya. Anzo melihatnya. Apa yang dibicarakan Ahmad dan Rista. Kamera pengintai kecil miliknya memang sangat berguna. Tapi ada satu yang dia tidak tahu, dimana ketika kamera pengintai itu terjatuh dan tiba-tiba mati.
"Apa dia juga kasihan sama gue? Karena gue sendiri?" Anzo mengepalkan tangannya. Matanya memancarkan kemarahan yang sangat jelas.
Tujuan Anzo saat ini dan kedepannya adalah balas dendam.
Tengah malam begini adalah waktu yang tepat untuknya melampiaskan kemarahannya.
Anzo mengambil jaket kulit yang selalu di pakainya. Setelah bergegas, Anzo menancapkan gas dengan kecepatan penuh dan kebetulan jalan sepi.
"Rista saya ingin menceritakan sesuatu yang sudah lama saya sembunyikan"
"Eh? Apa itu?" Terlihat Rista sedang bingung
"Kamu tahu kecelakaan mobil aldi dan layly?"
"Hmm, ya. Kenapa?" Rista mengangguk
"Saya penyebabnya. Saya yang membuat mereka meninggal" Ahmad berucap serius. Membuat Rista terkejut dan tidak percaya
"Bukannya karena truk tangki itu ya?" Rista masih tidak percaya
"Bukan. Waktu saat itu saya sedang bertengkar hebat dengan Kesya, karena pikiran saya kacau saya memilih pergi ke club dan ternyata saya minum terlalu banyak. Sempat ada yang menawarkan diri untuk mengantar saya pulang. Tapi saya menolak. Ketika di perjalanan kepala saya sudah mulai pusing, penglihatan saya kabur. Saat itu saya tidak menyadari kalau mobil saya melaju di arah yang salah. Mobil di depan saya beberapa kali mengklaksoni saya tapi saya menghiraukannya. Ketika mobil itu sudah dekat mobil itu mencoba melambung saya dan tepat saat itu mobil tangki lewat dengan kecepatan diatas rata-rata. Dan saat itu saya sangat terkejut" terlihat Rista yang sangat terkejut
"Setelah itu saya mencoba mengumpulkan kesadaran. Ketika saya ingin menolong orang yang ada didalam mobil itu, ternyata mobilnya sudah meledak terlebih dahulu. Ke esokan harinya saya kembali ketempat itu dan saya melihat sebuah mobil tadi malam yang belum di amankan. Betapa terkejutnya saya, ternyata mobil itu adalah milik Aldi. Saya tahu mobilnya, karena saya yang memilihkannya dan juga plat mobilnya. Kamu mau tahu bagaimana perasaan saya?" Tanya Ahmad. Rista mengangguk dan matanya mulai berkaca-kaca.
"Saya hancur Rista. Sangat hancur---" Ahmad memukuli dadanya berulang kali "----Dua sahabat yang sangat saya sayangi meninggal akibat kelalaian saya sendiri. Dan yang membuat saya lebih hancur adalah saat mengetahui kalau Aldi dan layly meninggalkan anaknya sendiri, Ara dan bertepatan dengan itu pula anak sulungnya hilang. Saya tidak mendapatkan informasi apapun tentang dia. Saya sudah mencari tahu"
Tiba tiba Rista terlihat gugup
"Semuanya telah terjadi Ahmad. Tidak ada yang perlu di jelaskan. Saya juga ingin menjelaskan sesua dengan kamu" setelah itu Kamera pengintai Anzo terjatuh dilantai.
Emosinya semakin menjadi saat Anzo kembali mengingat percakapan Ahmad dan Rista. Karena terlalu lama melamun Anzo tidak menyadari kalau diperempatan sedang lampu merah. Anzo tidak menabrak seseorang. Dia bisa menghindar dari pengendara lain, tapi tidak dengan pohon yang ada didepannya.
Untung saja jalanan sepi sehingga tidak ada orang yang mengerumuninya. Anzo menabrak pohon saat menghindar dari pengendara lain. Kakinya terdindis motor besar miliknya sendiri. Anzo mencoba menarik kakinya yang tertindis dan berhasil. Anzo melepaskan helmnya, kemudian bersandar dipohon dan membiarkan motornya terbaring di aspal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIANZO
Teen FictionAranda Alianzo Walker. Yang kerap di sapa Anzo atau Ara. Gadis tomboy yang banyak ditakuti oleh orang-orang. Keahliannya dalam bela diri tidak diragukan lagi. Siapapun yang berani mengganggu atau mencampuri malasah hidupnya, Anzo akan membuatnya ha...