G - || Dua

3.9K 117 18
                                    

"Shh... slow Baby. I need you now." Katanya dengan suara yang masih terdengar-- sexy.

                           💋💋                  

"Kamu kenapa anak Ibu sayang. Dari tadi cemberut mulu. Kakak lagi yah?" Tanya Ibuku. Mungkin Ibu capek melihatku dengan wajah cemberut seperti ini. Bagaimana tidak, pagi tadi Kak Gabriel terus saja menghujamkan aku dengan ciuman-ciumannya apa dia tidak lelah? Heh. Ya Tuhan. Tapi jujur saja aku menyukai ketika dia seperti itu.

Apa ada Kakak yang datang di pagi hari di Kamar Adiknya setelah itu mencium Adiknya sampai berkali-kali ketika makan pula seperti itu, apa lagi ketika malam tiba disaat Ibu sudah tertidur dengan lelap. Kakak akan masuk secara diam-diam kedalam Kamarku.

Awalnya aku sering mengunci pintu Kamarku, tapi saat usiaku masih umur 10 Tahun Kak Gabriel pernah berceritra, kalau hantu nenek gayung selalu datang saat kita mengunci pintu Kamar. Saat itu lah aku percaya akan hal itu, sampai sekarang aku masih mengingat perkataan yang diucapkan Kak Gabriel waktu itu.

-7 Tahun yang lalu

"Baby. Kamu nggak boleh ngunci pintu kalau mau bobo." Ucapnya saat itu.

"Emang kenapa Kak?" Tanyaku.

"Kamu tahu hantu nenek gayung?" Pertanyaan yang dijawab oleh pertanyaan. Huh, Kak Gabriel.

"Iya, emangnya kenapa Kak?"

"Dia akan datang saat kamu mengunci pintu kamarmu. Apa kamu mau?"

"Nggak Kak. Gadis takut. Emang bener Kak?" Tanyaku.

"Iya Kakak nggak bohong. Masa Kakak bohong sama kamu." Ujarnya dengan wajah serius.

"Gadis takut Kak. Mulai malam ini Gadis nggak bakal ngunci pintu kamar Gadis lagi. Gadis takut Kak." Ucapku dengan wajah ketakutan. Mengingat dahulu aku masih 10 Tahun.

"Iya, sini Kakak peluk. Supaya Gadis nggak takut lagi." Kata Kak Gabriel.

Dengan wajah ketakutan aku langsung menubruk tubuh Kak Gabriel. Dan memeluknya seerat mungkin.

Saat itu Kak Gabriel sudah berumur 21 Tahun. Keluarga kami sangat ironis semenjak kematian Ayah. Kakak lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Awalnya Pamanku yang mengambil hak-hak di Perusahaan setelah Ayah meninggal dunia. Tapi ketika usia Kak Gabriel menginjak umur 25 Tahun, Kakak lah yang menjadi Ceo di Perusahaan yang dirintis Ayah dari nol. Ayah berusaha keras agar Perusahaan yang dibangunnya bisa jaya. Dan sampai sekarang berkat kerja keras Ayah, Tuhan menginzinkan Ayah berjaya atas Perusahaan yang dibangunnya dari nol.

Seperti itu lah kilasan ingatan yang masih bisa ingatanku jangkau. Mulai saat itu aku tidak pernah lagi mengunci pintu Kamarku. Dan dengan berakhir Kak Gabriel yang masuk kedalam selimutku setelah mengunci pintu Kamarku tentunya.

Dengan pelukan hangatnya aku bisa nyenyak ketika tidur. Tapi sebelum aku tertidur, Kakak Gabriel selalu menciumku. Ia menjadikan ku seperti Kekasihnya. Entahlah. Mungkin cuma aku saja yang beranggapan seperti itu. Terlalu baper. Bahasa kerennya.

"Gadis. Kenapa kamu menghayal, nak?" Tanya Ibuku. Ah ya, Ibu. Aku sampai lupa dengan pertanyaan Ibu. Ya Tuhan. Betapa besarnya pengaruh Kak Gabriel padaku. Oh my! Apa yang ku pikirkan. Pasti aku sudah gila saat ini.

"Hm. Maaf Ibu. Gadis cuma mikirin tugas sekolah. Bentar lagi kan UNBK jadi Gadis harus rajin-rajin belajarnya." Jawabku. Semoga saja alasanku yang satu ini bisa diterima oleh Ibu.

"Ya udah. Lanjutin makannya." Kata Ibuku. "Kakak. Kamu makan juga gih. Entar kalian telat loh." Lanjut Ibuku.

"Iya, Ibu." Ucapku dan Kak Gabriel. Setelah mengucapkan hal tersebut aku menoleh cepat kearah Kak Gabriel, dan aku mendapati dia sedang tersenyum devil kearahku. Setelah 3 detik membiarkanku menikmati senyumnya dia cepat-cepat mengedipkan sebelah matanya kepadaku, lalu fokus kembali dengan makanan yang berada dihadapannya, sebelum Ibu memergoki Kak Gabriel sedang menatapku dengan tatapan devilnya itu.

                            🌹🌹

Terima kasih sudah membaca
Vote dan Comments yah
Itu sangat-sangat berarti buat saya😅

-WyneswendhaR

GadisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang