"Clista, jangan!" Ucap Nayen, menghampiri Clista dengan terburu-buru.
Baru saja ia ingin mengambil surat yang berada di genggaman Clista tetapi dirinya langsung di cegah oleh kedua sahabat Clista.
"Well.. Mumpung Vano ada disini. Sekalian aja kali ya gue bongkar sekarang," ucap Clista sambil menatap Nayen sinis
"JANGAN!!" Teriak Nayen panik.
"Lepas! Please clis aku mohon jangan clis... Jangan," ucap Nayen dengan suara parau. Berusaha tuk menahan air matanya yang sudah menumpuk di ujung kelopak matanya.
"Kenapa nih? Kenapa nama gue disebut-sebut?" Tanya Vano sambil mengangkat sebelah alisnya. Saat ini dia sedang duduk di barisan paling depan dengan teman-temannya.
"Eh ada Vano," ujar Clista berpura-pura kaget. "Kebetulan kamu ada disini. Aku mau kasih tau kamu. Kalau cewe ini! Ternyata selama ini suka sama kamu. Dengan cara menulis surat cinta alay gini buat kamu! Ck ck, coba nih kamu mau liat ngga? Aku rasa kamu bakal tertarik," ucap Clista sambil tersenyum remeh ke arah Nayen.
Vano menatap Nayen dengan raut wajah datar, membuat Nayen yang sedang menatap netra Vano langsung menunduk takut. "Coba mana sini gue mau lihat," suruh Vano pada Clista. Dan dengan senang hati Clista menghampiri Vano. Saat Vano membaca surat itu sampai habis.
Srettt
Dengan tak berperasaan Vano merobek-robek surat itu dengan tatapan dingin. Vano berdiri dan berjalan menghampiri Nayen dengan tatapan tajamnya.
"Gue harap lo ngaca, sebelum suka sama gue." Hanya sebaris kalimat, tetapi mampu melumpuhkan syaraf otak Nayen saat itu juga. Vano melemparkan sobekan kertas itu ke arah Nayen tanpa berperasaan. Sebelum akhirnya berjalan pergi dengan tatapan tajamnya, membuat Nayen memejamkan matanya saat itu juga dengan perasaan sakit.
Selepas Vano pergi. Tak sengaja setetes air matanya terjatuh, dan dalam sekejap anak-anak yang melihat perlakuan Vano membuat mereka melongo seketika dan seketika bersorak heboh. Bahkan ada beberapa yang mengabadikannya dengan merekam kejadian tadi.
"Lepasin," cicit Nayen pelan, berusaha berontak. Kedua gadis yang memang sedari tadi menahan lengannya, langsung melepaskan Nayen begitu saja, membuat Nayen meringis kesakitan merasakan lengan dan pergelangan tanganya yang memerah akibat cengkaraman yang lumayan kuat dari kedua gadis tersebut.
Tanpa membuang-buang waktu. Nayen langsung berlari pergi dengan mata berkaca-kaca. Clista dan yang lainnya menatap Nayen sinis dan ber tos ria bersama teman-temannya selepas Nayen pergi.
🍁🍁
Suara pilu sangat terdengar di halaman belakang sekolah. Yang saat ini Nayen tempati, dengan duduk di bawah pohon yang melindunginya dari sinar matahari yang membuatnya tambah merasakan panas yang memilukan.
Ini visual Nayen pas sedih gitu ya dan ini visual Nayen sebelum berubah.. jadi power rangers :D candaaaaaaHikss..hikss..hikss..
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love? [TAHAP REVISI]
Novela JuvenilGue harap lo ngaca, sebelum suka sama gue." Vano melemparkan sobekan kertas itu ke arah Nayen sebelum berjalan pergi dengan tatapan tajam nya, membuat Nayen memejamkan mata nya dengan perasaan sakit. Selepas Vano pergi. Nayen meneteskan setetes air...