Hari ini Nayen berangkat pergi bersama Aletta. Karna memang Aletta yang habis menginap di rumahnya. Tetapi tadi Aletta harus ke ruang guru, untuk mengurus data-data kepindahannya yang belum semuanya ia urus.
Jadi saat ini ia sedang berjalan di lorong sendirian, kebiasaan Nayen saat berjalan pasti menunduk. Dan saat ia berjalan tiba-tiba.
Brukk..
"Aw sakitt..." keluh seorang gadis membuat Nayen langsung menatap gadis yang terjatuh di depannya.
Nayen yang ingin mencoba membantu langsung di senggol dengan kasarnya, membuatnya sedikit oleng.
"Lo sengaja ya?" Seru seseorang dengan tajamnya.
Refleks Nayen menengok ke arah suara tersebut. Dan betapa kaget nya Nayen saat ini, karna ternyata itu adalah Vano.
Seketika ia bungkam dan sedikit rasa takut melanda dirinya saat ini.
"Kamu gapapa?" Ucap Vano, yang Nayen dengar.
"Tangan aku sakit van, kayanya keseleo deh," seru gadis itu yang Nayen tahu bernama Sasa- kelas XI IPA 2.
"Belah mana yang sakit? Coba sini aku lihat." Nayen bisa lihat dari sudut matanya bahwa Vano terlihat khawatir dan mengapa nada bicaranya dengan Sasa begitu lembut? Apa mereka mempunyai hubungan. Tetapi setahu dirinya, Vano sedang tidak berpacaran dengan siapapun.
"Kita ke UKS, tangan kamu perlu di obatin." Saat Vano ingin berjalan, tatapannya mentajam.
"Buat apa lo masih disini? Minggir lo!!" Tidak ada nada bersahabat sama sekali dari ucapan Vano. Nayen yang mendengarnya langsung gemetaran.
"GUE BILANG MINGGIR!" Nayen tersentak mendengar bentakan Vano. Cepat-cepat ia memberi ruang untuk Vano dan Sasa berjalan.
"Jangan nangis Nayen! Kamu kuat ya kamu kuat"
Tetapi sepertinya air matanya sedang tak bersahabat dengannya, karna dengan lancangnya air mata ini sudah jatuh begitu saja.
Sungguh ia lelah, ia lelah selalu harus menangis. Nayen membenci dirinya sendiri yang begitu lemah. Apalagi sudah beberapa kali air matanya jatuh karna orang yang ia cintai.***
"Tadi lo diapain sama Vano," ujar Aletta dengan dinginnya.
"Nay? Nayen? Nayen wake up!"
Lagi - lagi dir nya terlonjak kaget. Kenapa hari ini banyak sekali yang menyeruakan nada tinggi ke padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is love? [TAHAP REVISI]
Teen FictionGue harap lo ngaca, sebelum suka sama gue." Vano melemparkan sobekan kertas itu ke arah Nayen sebelum berjalan pergi dengan tatapan tajam nya, membuat Nayen memejamkan mata nya dengan perasaan sakit. Selepas Vano pergi. Nayen meneteskan setetes air...