Karena malam sudah semakin larut Joshua mengantarkan Jeonghan pulang. Di dalam perjalanan pun Jeonghan tertidur sangat lelap, membuat Joshua memelankan laju kendaraannya agar demi kenyamanan Jeonghan. Sesampainya di depan apartement Jeonghan belum juga bangun. Joshua pun enggan membangunkannya sebab tidurnya pulas sekali.
Selama sepuluh menit penuh Joshua hanya memandang wajah Jeonghan yang tenang. Dengan hati-hati pula ia merapikan rambut Jeonghan yang sedikit menutupi matanya. Kemudian mengusap pelan pipinya yang tirus.
"Mungkin ini terlalu cepat, tapi sepertinya aku jatuh cinta padamu."
Untuk mengabadikan moment itu, Joshua mengambil ponsel pintarnya dan mulai memotret wajah Jeonghan yang sedang tertidur.
Daripada membangunkannya terlebih dahulu, Joshua menggendong Jeonghan dengan tubuhnya. Berjalan dengan santai sambil menikmati moment ini. Namun itu tidak berlangsung lama.
Masih dengan menggendong piggyback Joshua dihentikan seseorang. Seorang laki-laki bertubuh lebih tinggi darinya dengan kelebihan bagian hidungnya. Menuduhnya dengan kalimat yang berkonotasi negatif sebab membawa pulang Jeonghan selarut ini dengan keadaan tidur dipunggungnya. Karena tak ingin dituduh lebih banyak lagi, Joshua mengenalkan dirinya.
Seokmin juga mengenalkan dirinya namun secara singkat. Diam-diam dia mencurigai orang yang sedang menggendong Jeonghan itu. Namanya memiliki awalan J yang selama ini Seokmin ketahui meneror Jeonghan dan -mungkin- dirinya. Selain itu membawa Jeonghan keluar hingga larut seperti ini.
Setelah mengantarkan sampai depan pintu Joshua pamit pulang, meninggalkan Jeonghan pada Seokmin sendiri. Padahal sebenarnya ia juga ingin mengantar hingga ke dalam tapi dilarang Seokmin. Seokmin pun setelah membaringkan Jeonghan diranjang ia kembali pulang karena orang yang ditunggunya sudah tidur terlelap.
Tak lama setelah Seokmin pulang Jeonghan tersadar dari tidurnya. Ia mengeryit bingung karena sudah berada di kamar padahal seingatnya tadi masih dalam perjalanan pulang bersama Joshua.
Oh benar, Joshua!!
Jeonghan merapikan pakaiannya terlebih dahulu. Kemudian keluar kamar mencari keberadaan Joshua. Namun yang ditemukan hanya ruangan lain yang remang-remang, pertanda hanya Jeonghan sendirian di apartement ini.
Tidak memikirkan lebih lanjut Jeonghan membersihkan diri sejenak kemudian membuat minuman penghangat di dapur. Sepertinya ia sudah tidak bisa kembali ke alam mimpinya.
Tanpa disadari seseorang telah menyelinap masuk ke dalam apartementnya dan bersembunyi di salah satu ruangan kosong.
Saat sedang menekuni bacaannya, Jeonghan mendapat pesan misterius yang mengatakan ingin mempertemukannya dengan seseorang dari masalalunya dan meminta untuk pergi ke sebuah tempat dan memastikan datang seorang diri tanpa diketahui orang lain.
✳✳✳✳✳
Setelah kelas ketiga selesai, Jun mengajak Jeonghan untuk menonton film bersama karena hari ini ada film yang bagus untuk ditonton. Lagipula ia sudah membeli dua tiket. Akan tetapi Jeonghan beralasan ada acara dengan Soonyoung dengan Seokmin setelah ini, dan menyarakan lebih baik mengajak Mingming daripada dirinya agar tiketnya tidak terbuang sia-sia.Terlepas diantara Jun dan Mingming, Jeonghan pergi secepat yang dia bisa dari lingkungan universitas. Namun sepertinya tidak berjalan dengan mulus karena bertemu dengan Soonyoung yang menatapnya datar, tidak seperti biasa.
"Ada yang ingin aku katakan."
"Apa? Aku tidak punya waktu sekarang. Lain kali saja." Jeonghan memperhatikan jam dipergelangan tangannya yang sudah semakin dekat dengan waktu perjanjian.
"Cihh sok sibuk sekali." ucap Soonyoung yang membuat Jeonghan menatapnya heran.
"Ada apa denganmu?"
"Jangan terlalu dekat dengan Seokmin, jika bisa jauhi dia. Karena aku tidak mau berbagi milikku dengan orang lain, termasuk dirimu!!"
Setelah mengatakan itu Soonyoung menabrakkan diri ke tubuh Jeonghan dan berlalu pergi tanpa mengucapkan permintaan maaf.
'Mungkin dia sedang mabuk.' pikir Jeonghan tak terlalu memperdulikan ucapan saudara sepupunya itu. Karena yang ia pikirkan sekarang waktu semakin sempit.
Beruntunglah taksi yang lewat dapat segera mengantarkannya ke tempat tujuan. Sebenarnya masih dalam satu kawasan kota ini akan tetapi tempat itu tidak banyak orang yang mengetahui lokasinya. Meskipun begitu tempat itu bukanlah tempat yang sering dikunjungi banyak orang.
Kedua mata Jeonghan langsung men-scan keadaan sekitar yang sepi dari karena tak ada orang lain selain dirinya sekarang. Sepertinya orang tersebut belum datang, padahal Jeonghan kira ia yang akan datang terlambat tadi saat belum sampai.
Sambil menunggu, Jeonghan duduk di dekat rumput liar. Sesekali bersenandung kecil sesuai dengan irama lagu yang ia putar dari ponselnya.
"Halo, permisi?? Apakah kau . . ."
Sebuah suara muncul dari belakang tubuh Jeonghan. Tanpa menunggu lama ia menoleh tapi ia malah menemukan sososk yang sudah ia kenal. Bahkan kemarin mereka keluar bersama hingga larut malam.
"Jeo-jeonghan??"
"Joshua???!"
TBC
Maaf tadi sempet di unpub karna yg muncul isi part selanjutnya 😢😢 mungkin wp sakit lagi 😂😂 krna udh bener partnya tp isinya beda.
Semoga suka part ini o(^▽^)o
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hurt Me
FanfictionBila kau hanya ingin menyakitiku Membuatku terluka lalu membuangku layaknya sampah Lantas untuk apa kau berada disisiku selama ini? Membuatu tersiksa lalu mati perlahan? Bukankah itu terlalu lama? BUNUH SAJA AKU! #1 on Seoksoon [14/05/18] #935 on ra...