Chapter 21

539 73 9
                                    












   Ucapan Seokmin membuat Jeonghan teringat kembali perkataan Jisoo jika ia sebelumnya pernah mengalami kecelakaan saat sekolah dasar hingga membuatnya sempat koma kemudian mengalami hilang ingatan akibat benturan di kepalanya pada trotoar. Dan karena kecelakaan itulah ia kembali ke tempat kelahirannya di LA untuk menjalani perawatan medis. Lalu bisa kembali lagi kesini sebenarnya untuk menemui seseorang di masa lalunya yang nyatanya itu Jeonghan.

   "Tidak. Tidak mungkin Jisoo melakukan hal ini. Lagipula hubungan mereka itu saudara sepupu bukan mantan sepasang kekasih. Seokmin bodoh."

   "Tapi siapa?"

Disepanjang perjalanan kembali menuju apartement, Jeonghan terus saja menerka-nerka siapa pelaku orang yang menerornya. Berinisialkan J dan seperti seorang psikopat karena -sepertinya- gemar menyiksa orang hingga mengirimkan mayat seorang wanita kepadanya.

Dan karena keseriusan memikirkan hal itu, Jeonghan sama sekali tidak menyadari bahwa ada orang lain yang sedari tadi mengikutinya dan menatapnya dengan tatapan senang karena berhasil menemukan mangsanya yang berjalan seorang diri.

Dengan sebuah balok kayu yang dibawanya orang itu memukul punggung Jeonghan dengan keras hingga menimbulkan bunyi dan membuat Jeonghan tersungkur ke depan karena ketidaktahuan adanya penyerang dari arah belakangnya.

Meskipun tubuhnya didera rasa sakit karena pukulan yang diterimanya itu, Jeonghan berusaha memalingkan perlahan kepalanya untuk melihat orang yang memukulnya. Dan orang itu memberikan sambutan berupa sebuah seringai terbaiknya karena ia yakin Jeonghan akan pingsan sebentar lagi. Apalagi ditambah pukulan kedua di tengkuknya.

   "K-kau??" ujar pelan Jeonghan melihat rupa sang pelaku, sebelum akhirnya menutup kedua matanya karena sudah tidak kuat.

✳✳✳✳✳

   Seperti biasa, sehabis kelas berakhir Seokmin dan Soonyoung bertemu di taman untuk melepas rindu karena tidak bisa sering bertemu. Mereka sibuk dengan tugas-tugas yang akhir-akhir ini menumpuk meminta untuk diselesaikan. Belum lagi jika ada kegiatan di organisasi yang mereka ikuti.

   "Sebenarnya kau menunggu siapa?" tanya Soonyoung sambil menatap manik mata sang kekasih yang saat ini sedang gelisah.

   "Ahh itu. . . ." Seokmin mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Mencoba mencari alasan yang tepat untuk dikatakan.

   "Siapa? Jeonghan hyung lagi? Kalian benar-benar bermain dibelakangku?" ucap Soonyoung dengan nada datar dan mengalihkan pandangannya dari Seokmin yang berada disampingnya.

   "Itu tidak benar. Hanya ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan padanya." balas Seokmin sambil mencoba meraih tangan Soonyoung untuk digenggamnya. Namun selalu ditepis, yang menegaskan tidak mau dirayu lagi.

   "Apa?"

   "Sesuatu yang . . . ."

   "Jeonghan. Jeonghan. Jeonghan. Kenapa kau selalu mementingkan dia sekarang?! Memangnya dia kekasihmu? Keluargamu? Atau istrimu hah??!" bentak Soonyoung dengan kilatan amarah di wajahnya. Ia benar-benar muak karena orang lain yang menjadi prioritas pacarnya sekarang, bukan dirinya.

   "Tidak seperti itu." Seokmin mencoba memberi pengertian.

   "LALU SEPERTI APA?!! Kalau sebenarnya kau ingin putus denganku katakan saja."

Setelah mengatakan itu Soonyoung berlari pergi meninggalkan Seokmin yang membeku ditempatnya. Tidak menyangka kalimat itu keluar. Yang mengakibatkan Seokmin tidak lantas mengejarnya karena terlalu shock.

Beberapa detik setelah itu, sebuah mobil hitam muncul dihadapan Seokmin. Pikir Seokmin mungkin ingin menanyakan lokasi tempat padanya namun yang terjadi salah seorang dari keempat pria itu menerjang tubuhnya kemudian semuanya. Sempat tidak bisa melawan tapi itu hanya sebentar karena Seokmin dapat mengendalikan tubuhnya dengan baik. Taekwondo yang pernah dipelajari hingga berada ditingkat sabuk hitam ia terapkan untuk melawan pria-pria yang tidak tau mengapa menghajarnya itu.

Satu lawan empat. Pertarungan yang tidak sepadan bukan??

Perlahan tubuh Seokmin limbung. Ia tidak kuat lagi menghajar balik orang-orang itu lagi. Bukan hanya kalah jumlah tapi juga karena empat orang itu sama-sama memiliki tubuh kekar layaknya binaragawan. Sedangkan dirinya? Absnya saja belum terbentuk. Mungkin setelah ini ia akan sungguh-sungguh ngegym agar tubuhnya seperti itu juga. Dan memiliki abs, tentu saja.

Kini tubuh Seokmin benar-benar terjatuh hingga ke tanah. Membuat keempat orang itu semakin semangat menghajarnya. Hanya pasrah yang bisa ia lakukan dan berdoa agar nyawanya tidak melayang hari ini, jam ini, dan detik ini. Ia masih ingin melakukan banyak hal, sungguh. Dia tidak bercanda.

Bugghhh~

Bugghhh~

Seseorang datang memukul salah satu orang berbadan kekar itu. Kemudian menendangnya hingga tersungkur juga.

Itu Mingyu, Kim Mingyu.

Mingyu yang datang bersama Wonwoo kemudian membantu menyelesaikan menghajar orang-orang itu hingga mereka kembali ke mobil dan melesat pergi.

Tubuh Seokmin yang memar dan beberapa tempat mengeluarkan darah membuat Mingyu dan Wonwoo menatapnya khawatir. Mereka lantas memapah Seokmin untuk dibawa ke rumah sakit terdekat agar lukanya segera ditangani pihak medis dan melakukan pemeriksaan lainnya apabila diperlukan. Dalam hati Seokmin berterimakasih kepada mereka berdua yang sudah mau menyelamatkan nyawanya.

   "Aku tau aku tampan, tapi jangan menatapku seperti itu. Wonwoo bisa cemburu tau." ucapan Mingyu membuat Seokmin mendengus sebal.

✳✳✳✳✳


   Dengan nafas yang memburu seseorang berhasil memasuki sebuah apartement dengan langkah tergesa. Tujuannya hanya ingin menemui sang pemilik tempat ini untuk menyelesaikan semuanya. Namun sesampainya di dalam tidak ada orang yang dicarinya. Dan itu membuat amarahnya semakin menggelora.

   "YA!!! YOON JEONGHAN!!! DI MANA KAU??!" teriaknya.

   "JANGAN BERSEMBUNYI!! KELUAR!!!"

   "BUKANKAH SUDAH KUTAKAN JANGAN PERNAH MENDEKATI SEOKMIN, LALU KENAPA KAU MASIH MELAKULANNYA??!"

   "Ingat baik-baik ini. Sekali lagi aku menemukan atau mendengar kau bersama Seokmin, tidak segan-segan aku akan menghajarmu hingga tamat."













TBC


Gimana gaes, ngebosenin yak?? 😂😂😂

Btw, makasih udah support aku dgn vote+comment ff ini sampe part sekarang ❤❤❤

Maafkan kalo ada typo kata+tanda baca 😂😂

Please Don't Hurt MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang