"Gw gk nyangka kalau hidup gw bakalan serumit ini, mungkin kalau gw tau hidup gw seperti ini di bumi, mungkin gw bakalan milih gk lahir di dunia yang penuh dengan kejahatan "
-- Iyraa dan Jihan
Ada beberapa yg yaoi.
Klo gk suka minggat aja.
Gampang...
"Jihan, kamu cari tempat duduk dulu gih, biar aku yang pesen makanan, kamu mau pesen apa biar aku yang pesenin?" tanya gw.
"Oh oke, aku samain aja sama kamu" jawab Jihan.
Gw pun jalan ke salah satu warung yang ada di sana. Akhirnya makanan yang gw tunggu pun sudah jadi. Gw jalan ke meja yang sudah Jihan tempati. Kita berdua makan dengan nikmat, tiba-tiba...
"Han, aku ketoilet dulu ya, aku udah kebelet mau buang air kecil dulu."
"Yaudah, tapi jangan lama lama ya" kata Jihan.
Akhirnya gw jalan ke toilet. Sstelah selesai buang air kecil gw pun langsung berlari menuju kantin. Saat gw berlari ke koridor, gw gk sengaja nabrak kakak kelas.
"Heh, kalo jalan pake mata dong" kata kakak kelas yang tadi gw tabrak.
"Maaf kak, ss...saya gk se..sengaja" kata gw sambil nunduk. Tiba-tiba Jihan dateng buat nolongin gue.
"Oh iya gw baru inget, lo berdua yang berangkat ke sekolah bareng Jinyoung kan? Tanya kakak kelas yang tadi.
" Iya, emang kenapa? Masalah buat anda?" kata Jihan sedatar mungkin.
"Iya masalah, karna gw pacarnya, jadi lo gak berhak deket-deket sama dia. Emang lo siapanya Jinyoung hah?" tanya kakak kelas itu dengan nada yang lumayan tinggi.
"Gue? gue sama dia adek kakak. Lo gak usah ngaku-ngaku jadi pacarnya kak Jinyoung deh, kak Jinyoung aja masih jomblo sampai sekarang". Jawab Jihan yang mulai kesal.
"Heh, lo gk usah ngaku-ngaku jadi adeknya Jinyoung!! Gw emang pacarnya dia mau apa lo hah?! " sinis kakak kelas tersebut.
"Yaudah, terserah lo mau percaya atau enggak, dasar CABE GAK GUNA" kata Jihan dengan nada sinis juga.
Jihan POV
Gw kaget karna tuh cabe tiba-tiba ngedorong gw. Yang lebih parahnya lagi di belakang gw ada Iyraa, dan ternyata Iyraa juga kena. Iyraa kayak kesakitan gitu dan gw yakin kalau kepala Iyraa ngebentur lantai keras banget. Gw juga bisa liat kalau ada darah yang keluar dari kepala Iyraa. Karena gw udah panik gw langsung telpon kak Jinyoung.
"Kak... Hiks...kekantin sekarang kak, tolongin aku kak...plisss" kata gue sambil sesegukan.
"Dek, kamu kenapa dek bilang sama kakak" kata kak Jinyoung panik, karena dia tau kalau disana adiknya sedang nangis.
"Udah kak cepetan kesini....hiks...tolongin aku kak" kata gue yang sekarang nangisnya udah kejer.
"Yaudah, kakak ke kantin dulu, kamu jangan ke mana-mana ya dek" kata kak Jinyoung. Telpon pun terputus.
"Ra, tahan dulu ya. Sebentar lagi kak Jinyoung dateng kok." Sambil nangis.
Jinyoung POV
Gw lagi ngobrol sama temen-teman gw di kelas, sampai tiba-tiba ada telpon gw dan ternyata yang nelpon gw itu Jihan. Gw angkat kan tuh telpin dari dia. Gw kaget saat mendengar suara Jihan nangis kayak panik gitu.
Gw langsung lari menuju dimana Iyraa dan Jihan berada. Dapat gw lihat disana sudah ada Jihan yang memeluk Iyraa sambil menangis. Gw pun mendekat dan melihat Iyraa dan Jihan dengan jelas. Keadaan Jihan sangat baik, dia tidak luka sedikit pun. Sedangkan keadaan Iyraa yang membuat gw sakit hati, karena Iyraa seperti tidak sadarkan diri dan juga di dekat kepalanya Iyraa sudah ada darah yang mengalir dari kening Iyraa.
Gw pun langsung menggendong Iyraa ala Bridal Style menuju ke mobil, diikuti oleh Jihan di belakang. Gw melajukan mobil gw ke rumah sakit terdekat yaitu RS Asan Medical Center.
Author POV
Saat di perjalanan Jinyoung menyuruh Jihan untuk menghubungi keluarganya, agar keluarganya datang ke rumah sakit tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
M
ereka semua sudah berada di rumah sakit tersebut, lebih tepatnya di depan kamar yang di tempati oleh Iyraa. Keadaan di sana sangat.
Eomma Irene POV
Aku panik saat tau Iyraa masuk rumah sakit. Saat sudah sampai di rumah sakit, aku langsung lari menuju kamar Iyraa. Di sana sudah ada Jinyoung dan Jihan yang sedang duduk. Sepertinya Jihan sedang menahan tangis.
"Jinyoung, Jihan? Gimana keadaan Iyraa?"
"Huwaaa....eomma....hiks....be...belum ada kabar eomma.... Dokter masih di dalem" jawab Jihan sesegukan.
Dokter pun akhirnya keluar "Gimana keadaan anak saya dok?"
"Maaf bu, sebelumnnya anak anda di diagnosa terkena penyakit Gegar Otak" jawab dokter tersebut.
*jihan pingsan* (langsung di tangkap oleh Jinyoung + Yoongi)
Aku syok dengar cerita itu. Aku pun langsung terjatuh kalau saja tidak ada yang menangkapku yaitu Suho.
"Jadi gimana caranya agar anak saya sembuh total dok?" tanya Suho.
"Anak bapak belum sadarkan diri, nanti kalau sudah sadarkan diri saya periksa lagi. Sampai saat ini harus saya pantau bagaimana keadaanya dulu, kalau misalkan lumayan parah penyakitnya nanti kami akan melakukan tindakan yang pasti. Jadi bapak dan lainnya berdoa saja akan keselamatan". Jelas dokter tsrsebut.
"Oh, gitu ya dok" paham Yoongi.
"Iya, kalau begitu saya permisi dulu ya pak, bu" pamit dokter tersebut.
"Makasih banyak ya dok" kata kami secara bersamaan. Dokter tersebut hanya senyum dan berlalu dari hadapan kami.
Aku menangis di pelukan Suho, Jihan masih pingsan, Jinyoung pikirannya kosong sedangkan Yoongi berlirih seperti ini " Kenapa mesti Iyraa yang sakit kayak gini, kenapa gk gw aja". Kami pun masuk kedelam saat Jihan telah sadar.
