Prolog

263 22 3
                                    

Flashback on

" Mah, Pah kita jalan-jalan yuk?" ucap Daffa dengan tatapan berharap.
Ibu nya Daffa hanya tersenyum. "Kamu tidak usah sok imut gitu, Mamah dan Papah pasti setuju" jawab ibunya dengan tawa geli.

Selama di mobil mereka tertawa bahagia mendengar kisah lucu Daffa di sekolah, sampai mereka lupa jika sudah sampai. Banyak pohon besar, rumput hijau yang segar, dan tempat yang tepat untuk menikmati senja. Mereka bertiga sangat bahagia.

Ketika sedang asyik makan malam di salah satu Restauran dekat tempat tersebut, tiba-tiba handphone Ayah nya berbunyi. Karena Ayah nya sedang di toilet, jadi Ibu nya yang mengangkat nya. Saat melihat nama yang tertera, Ibunya kaget. "Sayang? Kenapa mas Farhan menamai sayang?" tanya Rosa(ibunya Daffa) pada dirinya sendiri. Belum sempat di jawab. Farhan kembali datang di meja makan, dan dengan cepat di tolak. Setelah itu Rosa membuang pikiran negatif tentang suami nya.

Akhirnya mereka pulang dengan Daffa sudah tertidur pulas. 'Apa aku tanya saja pada mas Farhan? Ah tidak ini bukan waktu yang tepat' batin Rosa. Ketika sampai di rumah, Daffa di gendong oleh Farhan lalu dibawa ke kamar nya.

"Mah, kamu duluan saja tidur nya. Aku masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan. Tidak apa-apa kan?" tanya Farhan pada istrinya. "Iya mas, gapapa. Tapi jangan sampai mas tidur pagi ya?!" Farhan hanya mengangguk lalu pergi ke ruang kerja nya.

Sudah jam 2 dini hari, tapi suaminya belum juga selesai. Akhirnya ia memutuskan untuk menyusul ke ruang kerjanya. Rosa mendengar Farhan sedang menerima telfon entah dari siapa.

"Besok kita bertemu dimana?"

"..."

"Oke. Restauran dekat kantor kamu ya? Jam 10 pagi oke?"

"..."

"Oke sayang, sampai ketemu besok. Aku sayang padamu."

"Sayang? Apa maksud mas Farhan? Apa ia berselingkuh? Batin Rosa. Ia langsung mendobrak pintu nya. "Mas beritahu aku, siapa tadi mas?! Jawab mas jawab!?! Apa mas berselingkuh??!" tanya Rosa bertubi-tubi dengan berlinang air mata.

"Aku ingin cerai dengan mu" jawab Farhan dengan dengusan kasar. "Cerai?? Apa iya mas berselingkuh dengan perempuan itu?! Mas mau bersama murahan itu ya?!" tanya Rosa emosi.

Farhan pun ikut emosi. "Ya, aku mencintai dia, aku tak mencintai mu Rosa"

"Kamu jahat mas jahat!!!" teriak Rosa

Tak sadar, ada pasang mata yang melihatnya. Daffa melihat semua kejadian itu, dia sebenarnya tak mengerti karena ia masih berumur 5 tahun. Tetapi melihat Ibunya yang berteriak dan menangis. Ia tak tega, ia juga ikut menangis di pojok kamar. Sejak saat itu Daffa berubah tak menjadi seorang anak ceria. ia menjadi sangat cuek dan dingin pada siapapun. Dia tak pernah peduli dengan keadaan sekitar nya.

Flashback off
  

~oOo~

Holaaaa👐 Maaf ya baru sedikit
First:)

See you💜

B E K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang