By 22

20 0 0
                                    

Sebelum nya jangan lupa vote dan coment nya💜

~oOo~

"Hai indah. Kamu berasal dari mana?" Dara membuka percakapan dengan Indah yang masuk ke tubuh Netta.

"Hmmm. Aku dari kantin kakak" suara imut Indah sangat cocok dengan wajah Netta.

"Oh kantin. Udah ya, kasian Netta nya. Kamu keluar ya?" Feby mengusir halus.

Netta pun sadar. Ia seperti orang bego yang kehilangan ibu nya di tengah hutan.

"Kenapa ni?" Netta bertanya.

"Tadi ada orang"

"Siapa?"

"Indah itu siapa?" Netta mengerutkan kening nya.

"Hantu kantin"

"Oh... WHAT THE?!" Netta membelakkan matanya.

"Slow napa Net!" Feby mulai menenangkan Netta.

"Kaki nya buntung ya?" Netta bertanya sambil mengalihkan pandangan ke papan tulis. Ternyata Indah ada di depan papan tulis.

"Lah gue gatau. Kan gabisa liat bego." Dara kesal.

"Iya tau bener. Dia buntung kaki nya." Netta makin bengong.

"Udah ah gausah mikirin ini. Ke kantin aja kuy"

"Kuy"

"Kuy"

~oOo~

Malam hari yang cerah kini dibasahi hujan. Memori demi memori menghampiri otak Daffa. Dari masalah keluarga nya yang tak pernah selesai. Masalah ayah nya yang telah mengkhianati keluarga. Ia bingung, mengapa ayah nya memilih perempuan lain? Ia ingin bertanya tapi takut.

"Apa gue tanya Mamah aja ya?"

"Tapi takut."

"Tapi penasaran anjir."

"Najis gue labil."

Setelah bermonolog, Daffa turun ke bawah untuk meluruskan semua nya.

"Mah? Lagi sibuk gak?"

"Ngga sayang. Kenapa? Tumben nanya." jawab Mamah nya sambil menonton film india kesukaan nya.

"Hmmm itu Maa. Daffa pengen nanya soal Papah. Ga papa?"

"Ya gapapa. Kamu mau tau soal yang mana?"

"Hmm. Papah ko bisa selingkuh si ma? Pertama nya tu gimana?"

"Oke Mamah akan cerita karna Mamah fikir kamu juga udah dewasa. Kamu tau cincin yang di pakai Papah? Itu adalah cincin pelet nak. Misal nya gini, kalau kamu yang pakai dan niat kamu ingin pintar. Dan kamu akan pintar, dan kalau niat kamu mau punya pacar, kamu bakal dapet pacar. Ngerti?"

Daffa mengernyitkan dahi. Jadi maksud nya Papah nya memang berniat selingkuh gitu? Konyol sekali.

Wet dah bapa gue bego juga. Eh gaboleh gitu. Batin Daffa.

"Kalo Mama tau, kenapa Mama ga berusaha buang cincin itu?" Daffa semakin penasaran.

"Gini loh Daf. Kalo Mamah buang cincin itu, otomatis Mamah berharap balikan dong sama Papa kamu? Mama gamau Daf. Mamah udah sakit hati banget. Ada satu cerita tapi Mama gamau cerita dulu ke kamu. Mama takut kamu akan emosi banget sama Papa kamu."

"Udah Maa gapapa. Bilang aja. Aku janji ga akan emosi" Daffa meyakinkan karena ia sangat penasaran.

"Ngga sayang. Ya inti cerita nya gitu. Dan asal kamu tau Papah kamu ga cuma sekali mencoba selingkuhin Mama. Tapi udah dari kamu bayi. Gimana ga sakit hati coba? Nah kan tadi nya mau di rahasia in jadi ke bongkar deh" ia tertawa. Namun bukan tertawa karena lucu, ia tertawa hambar. Sakit itu yang di rasakan ketika luka lama di ungkit kembali.

Daffa merasakan jantung nya berdesir cepat. Ternyata Mama nya yang ia ketahui sangat tegar dan kuat mempunyai masalah begitu besar saat ia masih bayi.

"Mah Daffa janji. Daffa ga akan kaya Papah. Daffa akan sayang dan cinta sama istri Daffa kelak."

Rosa tersenyum getir. Liat mas, anak kita udah dewasa. Andai kita masih sama sama. Pasti Daffa ga akan kaya gini mas. Batin Rosa.

Rosa memeluk Daffa erat, ia sangat bersyukur anak nya ini masih bisa mengerti.

"Udah mah. Jangan nangis, kalo ada apa apa. Daffa maju paling depan"

"Iya sayang iya"

~oOo~

Holaaaa gais. Welcome back to my story aziqqqqq.

Tau ga siiii, balikin mood itu susah susah susah bangeeedddd. Emaap alay:v

Jangan lupa coment nya:)

See you💜

B E K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang