By 32

25 3 0
                                    

Pengkhianatan itu hanya akan ku kenang sebagai hadiah dari mu.

Daffa

~oOo~

4 bulan kemudian setelah Daffa dan Key menjalin hubungan nya. Semakin lama, Daffa merasa hubungan nya mulai rentan. Menurut nya, Key seperti perempuan pada umum nya yang menomor satu kan bahwa perempuan slalu benar dan laki laki slalu salah.

Apa apaan ini? Tidak semua laki laki slalu salah bukan? Mengapa banyak perempuan seperti itu?

Akhir akhir ini pun, Dara dan Daffa kembali dekat. Tapi bukan untuk balikan, hanya untuk sekedar teman curhat nya.

Dara sedang membawa buku paket yang cukup berat di kasih oleh guru B. Indonesia mereka.

"Aduh aduh. Jahat banget si tu guru nyuruh gue bawa ni gaban mana sendirian lagi" ucap Dara terengah engah. Ia berharap ada pangeran yang menolong nya ini.

Secepat nya ia menggelengkan kepala. Mana ada pangeran?

"Aduh anjir pantat gue" keluh Dara saat ia di tabrak seseorang yang tidak ia tahu siapa.

"Eh eh maap. Gue lagi buru buru mau ke toilet" ucap orang itu.

"Ish yaudah yaudah. Mana berantakan" saat Dara mendongak, ternyata Daffa yang menabrak nya.

Jujur, sampai saat ini Dari belum bisa sepenuh nya melupakan Daffa. Dara memang setia.

Lah anju. Ko gue deg deg an gini si? gajelas bat dah. Batin Dara.

"Ayo gue bantu Dar" ajak Daffa sambil mengambil buku yang berserakan. Dara pun mengangguk. Mereka berjalan dalam keheningan.

"Makasih ya udah bantu gue" ucap Dara dengan datar.

"Ya. Gue duluan" ujar Daffa langsung lari.

***********

Bel istirahat menyelamatkan nyawa Dara hari ini.

"untung Pak Kumis  gak cek PR lo Dar." ucap Feby. Dara hanya mengangguk dan tersenyum.

"YUKA! SINI DEH" teriak Nisa di luar kelas. Dara berada di samping Nisa.

Yuka berjalan cepat bersama Daffa di samping nya. Dara sedang fokus dengan ponsel nya padahal tidak ada yang mengirim pesan.

"Kenapa?" tanya Yuka.

"Gak papa. Foto bareng yu!" ajak Nisa pada Yuka. Yuka pun mengangguk.

"Hai mantan!" sapa Daffa berusaha menyadarkan Dara.

Dara mendongak, lalu tersenyum tipis. "hai juga mantan ku!"

"Jiah elah. Kek nya mau ada yang.. Hmmmm..." ucap Bunga menjadi kompor.

"Apaan si anjir" Dara berusaha menyembunyikan senyum nya.

"Udah sana foto juga lo berdua. Sini Dari hp lo" ucap Feby langsung merebut ponsel Dara.

Bunga dan Netta menuntun Dara dan Daffa ke tempat yang pas untuk foto dan Bunga berusaha untuk mempersempit jarak.

Dar. Tenangin jantung lo! jangan sampe turun ke pantat. Batin Dara

Daffa pun berinsiatif untuk merangkul Dara. Dara tersenyum lebar.

Setelah itu, mereka semua pergi ke kantin.

"Hmm. Dap, pacar lo ga marah kalo gue post foto kit- eh maksudnya lo sama gue" ucap Dara menahan rasa gugup nya.

Daffa memandang wajah Dara. Dara itu tipe pemalu jika di lihat intens, dengan siapa pun pasti begitu.

"Nggak. Kalo mau post, post aja. Selow" ujar Daffa santai.

Daffa memang sudah tidak punya perasaan lagi ke Dara. Tetapi tidak dengan Dara.

***********

Hari ini adalah malam minggu, malam yang sangat sensitif bagi para jomblo. Dara bingung ingin melakukan apa.

Ia melihat lihat galeri di hp nya. Tiba tiba senyum terukir di wajah manis nya, foto dengan nya dan Daffa. Ia menimang nimang untuk di post di akun instagram nya atau tidak.

Ia mengambil foto yang sangat tepat lalu mengedit nya.

Tanpa berfikir panjan, ia mengepost foto tersebut.

~oOo~

B E K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang