By 31

21 2 0
                                    

"Teks deskripsi adalah teks yang isi--" ucapan Bu Titi terpotong akibat bel istirahat. Surga bagi para siswa.

"Yah Bu. Bukan saya loh yang nyalain bel nya" ucap Yuka menahan tawa. Bu Titi hanya mendengus kesal.

"Baiklah anak anak. PR halaman 124-128" Bu Titi langsung keluar kelas.

Dering telpon terdengar, ternyata dari ponsel Daffa.

Keyla? kenapa?. Batin Daffa.

"Hallo?"

"Hai. Lagi di sekolah ya? aku ganggu ga?"

"Ngga Key. Kenapa? ada masalah?"

"Hehehe. Ngga ko Dap. Nanti pulang makan yuk di cafe indah?"

"Jam 3 ya"

"Okey, see you. Bye sayang"

Daffa langsung mematikan telfon nya. Sebenarnya ia malas, tapi ia tak mau terlihat seperti kekasih yang cuek.

"Siapa yang telfon Dap?" tanya Yuka.

"Keyla. Ngajak makan"

"Yahilah yang punya doi baru mah beda. Udah yuk ah ke kantin."

******************

Setelah pulang sekolah, Daffa mengirim pesan ke Key untuk segera on the way.

Key

Key, aku mau otw ke cafe

O

h oke. aku jg otw.

Setelah itu, Daffa langsung melaju ke Cafe yang Key minta.

Sesampai nya di sana, Daffa mengedarkan pandangan nya mencari kekasih nya itu. Ia ada di bangku pojok sedang bermain ponsel.

"Hey, maaf ya aku telat." ujar Daffa sambil duduk bersebrangan dengan Key.

"Ah iya gak papa" jawab Key tersenyum. Daffa akui Key hari ini lebih cantik dengan baju yang kebesaran namun pas di tubuh nya, di ikuti celana jeans hitam.

 Daffa akui Key hari ini lebih cantik dengan baju yang kebesaran namun pas di tubuh nya, di ikuti celana jeans hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun ia tak bohong, bahwa hati Daffa masih untuk Dara.

"Hey, kamu kenapa? ko bengong?" ujar Key.

"Ah? gapapa. Btw kamu ko udah pake baju biasa? aku kira kamu pulang sekolah langsung" ucap Daffa.

"Oh ini. Aku tadi pulang sekolah cepet karna guru nya ada rapat, jadi aku ganti baju dulu. Kenapa Dap? aku jelek ya?" Key menundukkan kepala nya.

"Bukan gitu sayang, baju kamu terlalu terbuka. Aku ga mau kamu di liat cowok cowok di sini" ujar Daffa sambil menatap lekat mata Key.

Key langsung blushing karna ucapan Daffa. Daffa memegang pipi nya Key dan panas.

"Cie blushing. Udah ya, sekarang kamu ke toilet, benerin itu pundak kamu terbuka banget." ujar Daffa. Key hanya mengangguk cepat.

Saat Key ke kamar mandi. Daffa memanggil pelayan dan memesan makanan.

Saat sedang menunggu makanan, suara notifikasi dari ponsel Key terdengar. Daffa membuka nya dan kebetulan tidak di kunci sandi. Bukan maksud Daffa untuk kepo, tapi siapa tau itu penting bukan?

Daraa

Membalas status anda.
    Duhila ama doi, panas banget gue🤕

Haha. kipasin kalo panas.

Daffa lah yang membalas, ternyata Key memposting sedang makan dengan Daffa.

"Maaf ya lama." ucap Key baru saja datang.

"iya. Tuh abisin makanan nya. Kamu gausah diet diet an. Aku suka nya yang natural" ucap Daffa memang sengaja membuat Key merona. Benar saja, Key langsung merona.

Setelah selesai makan, Daffa langsung pulang karna Key juga membawa kendaraan.

***********

Daffa merebahkan tubuh nya di kasur, hari ini ia sangat lelah. Tetapi seperti ada sesuatu yang mengganjal. Daffa bangun dan berjalan menuju balkon. Angin malam terus menerpa wajah nya.

Ia pun tak mengerti mengapa ada sesuatu yang mengganjal. Ia merasakan ke.. sepian?

Ya. Daffa merasakan kesepian di malam yang sejuk ini, padahal ia menyadari banyak orang yang sayang pada nya.

Ia masuk ke dalam kemar nya, duduk di meja belajar dan membuka laci meja. Ia mengambil buku diary yang slalu di sembunyikan agar Rosa tak dapat menemukan nya.

Daffa mulai menulis sebuah kata.

Dear Diary Dap.

Tau? saya itu bersifat terlalu menyepelekan hidup, menghadapi masalah dengan ketenangan. Namun saya sering merasa sendiri, sendiri tak berbuat apa apa. Mencoba bahagia tapi ga bisa. Di kesendirian dan kesepian itu saya hanya diam tanpa berfikir lalu menangis. Memori demi memori di lewati, hari demi hari di ingat. Pada masa itu semua nya hancur namun saya terus memperjuangkan nya. Sesuatu yang berarti, menjadi tak berarti lagi. Pola pikir pun telah berubah, mencoba hal baru. Berpenampilan beda berusaha keluar dari kegelapan yang semakin membusuk. Menyisakan arang arang kenangan, dan hilang bagai debu. Mencoba menyusun teka teki kehidupan selanjutnya. Tak membiarkan sepi ini mengganggu. Cinta pun sudah retak, retak bagai di injak injak. Cinta telah mati menyisakan bekas serpihan bagai kaca. Harapan yang terbentuk bersama, hilang sirna selama nya.

Still Daffa.

Ia merasa agak lega setelah menulis hal yang mengganjal, di Diary nya. Lalu ia segera merebahkan tubuh nya ke kasur kesayangan nya, dan memejam kan mata.

********

Key: Pagi dappaQ hehe. bangun ya, smngt sekolah nya.

Daffa mengerutkan kening sambil tersenyum.

Anda: Ya pagi jg. kamu juga smngt sekolah nya. have a nice day..

Daffa segera bangun dan mandi. Ia harus selalu semangat pergi ke sekolah.

~oOo~

Thanks to 1k riders😍

Huhu. Mau aja baca cerita amatir tak jelas ini:v Gak papa ko baca aja. Nanti ada konflik yang lebih besar yey.

See you:*

B E K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang