By 26

20 1 0
                                    

*>>>>><<<<<*

Hargai seseorang yang ada di samping lo! siapapun itu! karena kepergian mereka akan membuat lo berfikir untuk menahan nya.

---------------------------------------

TingTing..

Satu notifikasi masuk ke HP Daffa. Dahi nya mengerut.

Lah siapa ni? ganjen amat. Batin Daffa.

Keyla Sarita

Hai. Intro?:)


daffa. back

Keyla. panggil aja key

oh

jangan cuek cuek mas nya. ntr gue suka loh😅

paan si. g lucu

haha. iy maap deh. oiya gue ank MI. lo skola dimna?

kepo lo! gabut banget sgala cht gue?

ish galak amat mas nya.

Read.

Daffa lelah meladeni perempuan macam dia. Lebih baik ia tidur.

Saat pagi nya ia mendengar suara ribut dan beberapa pecahan barang. Ada apa? Kenapa dengan Rossa?

Daffa langsung loncat menuruni kasur nya, lalu ia keluar cepat cepat dan benar saja ada ayah nya yang telah meninggalkan mamah nya.

"MASIH INGET PULANG?" teriak Daffa, dua orang tua nya menoleh. Daffa nya memandang Ayahnya  dengan dingin.

"Daffa kamu ga sopan sama Papah!" balas Ayah nya dengan tatapan tak kalah dingin memendam amarah.

"huh?! sopan? pulang aja ga inget, mau nanya SOPAN? IYA?! GA NGACA!" Daffa memandang Ayah nya dengan tatapan sadis.

"Daffa. Udah ya, kamu jangan gitu sama Papah kamu. Dia masih Papah kamu nak." ucap Rossa lemah menahan sesenggukan.

Daffa langsung memeluk Rossa dengan penuh kasih sayang. Ia tidak mau Mamah kesayangan nya ini tersakiti. Apa lagi tersakiti oleh si brengs*k ini.

"Mah. Mamah ke kamar aja ya istirahat. Biar Daffa yang ngurusin dia" ucap Daffa lembut. Tak sadar air mata Papah nya jatuh.

Kapan aku di sayang kamu Daffa?. Batin Ayah nya sembari menahan tangis.

Saat Rossa pergi ke kamar untuk menenangkan otak dan hatinya, Daffa kembali memandang Ayah nya lelah.

"Pah aku gak akan kaya gini, kalo Papah gak nyakitin Mamah. Aku udah ga peduli Papah mau kemana. Karena Papah udah sakitin Mamah aku!" ucap Daffa lelah sembari duduk di meja makan.

"Baiklah Daffa, Papah mau bicara sama kamu. Sebenarnya.. Papah.. Sudah punya istri lagi" ucap Ayah nya menunduk.

Wajah Daffa memerah seketika menahan amarah dan dendam nya itu. Ia masih menganggap bahwa itu Papah nya yang harus di hormati.

B E K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang