By 10

64 10 0
                                    

'Entah datang dari mana rasa ini. Yang aku rasakan hanya ingin membahagiakan mu dan bahagia bersama mu.'

~oOo~

Daffa tampak asyik chatan dengan Dara. Ia tersenyum, lalu kembali tersenyum. Kadang kadang ia pun tertawa. Tak sadar Rosa mengintip anak kesayangan nya itu diambang pintu.

"Daf? Boleh Mamah masuk?" ucap Rosa lembut.

"Ah? Mamah? E iya boleh Mah." ucap Daffa sedikit kaget.

"Kamu lagi apa sih? Mamah liat kamu ketawa ketawa aja dari tadi." ucap Rosa menahan tawa.

'Ah anjir ketauan gue.' batin Daffa.

"Mah gimana sih rasanya suka sama seseorang?" tanya Daffa pada Mamah nya.

"Oohhh kamu lagi jatuh cinta ni ceritanya? Gapapa ko Daf. Kamu kan udah gede juga. Pasti rasanya berbunga bunga gitu?" ucap Rosa mendengus geli.

"Kira kira kapan ya gue tembak?" ucap Daffa pelan agar tak di dengar oleh Rosa. Tetapi pendengaran Rosa masih bekerja. Dan ia pun dengar.

"Sekarang tanggal berapa Daf?" tanya Rosa serius.

"Tanggal 30. Kenapa Mah?" ucap Daffa ikutan bingung.

"Nahhhhh besok kan tanggal 1. Kata orang kalo ada yang pacaran tanggal 1, dijamin langgeng deh." ucap Rosa yang mengejutkan Daffa.

"Mah? Daffa ko ga pernah tau kalo Mamah senarsis ini sih?" Daffa bertanya dengan cengo.

"Iya lah Mamah kan juga pernah muda. Pokok nya Mamah cuman mau pesen sama kamu, jangan Sampe kamu kaya Papah mu itu." ucap Rosa benar benar serius.

"Iya lah Ma. Aku juga gamau kaya Papah. Eh btw besok Daffa gimana ya nembak dia nya?" tanya Daffa.

"Ya kamu bilang aja perasaan kamu ke dia gimana. Insha Allah dia akan ngerti sama perasaan kamu." ucap Rosa lembut.

"Iya deh. Makasih ya Ma. Daffa sayang Mamah." ucap Daffa memeluk Rosa.

"Iya Mamah juga sayang Daffa. Udah sekarang tidur. Semangat buat besok." balas Rosa memeluk Daffa.

Dan setelah itu Daffa menurut dan ia tidur.

~oOo~

Daffa's POV on

Aku terlalu bersemangat pergi ke sekolah untuk bertemu Dara. Tapi aku juga deg deg an takut di tolak.

Selama di kelas aku hanya diam tidak ikut bercanda gurau dengan teman teman ku. Aku bingung kata kata apa yang akan aku pakai nanti.

" 'Dar lo mau ga jadi pacar gue?' ah jelek banget si. Formal banget"

"'sebenarnya gue udah suka sama lo dari 2 hari setelah kita kenal. Lo mau ga jadi pacar gue?' ko gue jujur banget ya? Ngga ah jelek ishhh"

Aku harus bilang apa hahhhhhh? Aku bingung. Tak sadar Raffa, Yuka dan Yudha memperhatikan ku terus.

"Daf? Lo masih waras kan? Tadi terus geleng geleng kepala trus?" ucap Raffa.

"Guys bantuin gue kek. Gue mau nembak Dara. Tapi gue bingung ngomong nya." ucap ku dengan muka memelas.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

Mereka tertawa terbahak bahak.

"Ishhh lo bukan nya bantuin gue, malah kek gini." ucap ku jengkel.

"Ya maap Daf. Abisnya dari tadi lo diem mikirin cara nembak cewe? Plis lah disini kan ada ahli nya." ucap Yudha.

"Sapa Yud?" tanya ku bingung. Ku pikir mereka tak ada yang tau bagaimana nembak cewe.

"Yuka dong. Yuka kan playboy cap kolor Patrick." ucap Raffa bangga.

"Gue? Anjir kolor Patrick. Emang lo kolor bang Ipul." ketus Yuka

"Oh iya Daf. Gini" lanjut nya

"............" Yuka membisikan ke telinga ku.

Secepat kilat aku langsung mengambil ponsel  dan membuka aplikasi hijau dan mulai mengirim pesan ke Dara.

"Kata nya oke Yuk." ucap ku semangat 45.

"Behhh cakeppp. Jangan lupa apa yang gue ajarin tadi." ucap Yuka.

Raffa dan Yudha hanya diam cengo dengan mulut terbuka dan kepala teleng ke kiri. Ia sama sekali tak tau apa yang di rencanakan Yuka dan aku.

"Udah lo berdua ngikut gue aja." ucap Yuka kepada Raffa dan Yudha.

"Iya dah serah lo ae." ucap Yudha.

~oOo~

Dan disini lah aku di taman belakang sekolah tempat paling nyaman untuk sendiri. Aku sedang menunggu kedatangan Dara. Ia datang sendiri, aku sengaja menyuruh nya begitu.

"Hai Daf. Kenapa ni lo ngajak gue ke sini? Disuruh sendiri lagi?" tanya Dara dengan tawa kecil.

Oh tidak...

Aku keringet dingin...

Tiba tiba aku blank dengan apa yang dibilang Yuka tadi...

Gimana ini...

Aku hanya bisa berdoa dalam hati dan meminta kepada Allah agar dilancarkan acara ini.

"Emm- anu Dar- gu- duhh-." ucap ku gerogi.

Dara yang melihat itu tertawa.

"Sumpah muka lo kocak abis."

"Sebenar nya gue sayang sama lo. Entah dari mana rasa ini. Yang gue rasakan hanya ingin membahagiakan lo dan bahagia bareng lo. Dar-" ucap ku menggantung.

"Lo mau ga jadi pacar gue? Gue janji bakal jadi apa yang lo mau. Gue mau kita saling melengkapi dan saling memperjuangkan."

Dara tampak terkejut dengan kata kata yang aku lontarkan.

"Gue-"

~oOo~

Hayooooo bakal di terima ga ya sama Dara? Maap ya kurang feel buat kalian:(

Gue udah berusaha sekuat gue *eaa😂

Jangan lupa vote and coment nya. Biar Author yang manis ini tambah semangat😙

See you💜

B E K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang